Breaking News:

Virus Corona

Tak Terima Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Covid-19, Ganjar Sebut Ada Data Ganda: Datane Keliru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah jika provinsi yang ia pimpin menjadi biang kerok kenaikan corona di Tanah Air.

Editor: Irsan Yamananda
Dok. Instagram @ganjar_pranowo via Kompas.com
Ganjar Pranowo 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Jateng biang kerok kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia

Mengenai hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara.

Ia membantah jika provinsi yang ia pimpin menjadi biang kerok kenaikan corona di Tanah Air.

Perlu diketahui, Satgas Covid-19 merilis penambahan kasus Covid-19 di Jateng meningkat sebesar 2.063 kasus pada Minggu (29/11/2020).

Namun di hari yang sama, Dinas Kesehatan Jateng mencatat jumlah penambahan kasus di Jateng sebanyak 844 kasus.

Baca juga: SEKOLAH Tatap Muka Baru Dibuka, Puluhan Pelajar SMP Jepara Kena Corona, Ganjar Pranowo: Tutup Saja!

Baca juga: DIGANJAR Rp 4,2 Miliar Wanita Ini Jadi Miliarder Setelah Operasi, Dokter Syok Lihat Kondisi Perutnya

Baca juga: Pentingnya Pengawasan & Edukasi Penerapan Prokes Covid-19, Ganjar Pranowo: Tingkatkan Tracing

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Kolase TribunStyle.com)

"Saya mau protes dulu, Jateng biang kerok diomong pemicu lonjakan."

"Padahal saya bisa jelaskan udah tahu 844, kok bisa 2.063 dari mana?"

"Itu diomong pemicu lonjakan," jelas Ganjar, Selasa (1/12/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Ganjar mengakui adanya kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jateng.

Namun, kenaikannya tidak sebanyak yang disampaikan pemerintah pusat pada 29 November 2020 lalu.

Baca juga: Keputusan Ganjar Naikkan UMP Jateng Berujung Gugatan ke PTUN, Pengusaha Tak Terima

"Kalau lonjakan dulu dari 300, 500, 800,betul."

"Indikasinya apa? Ya liburan, pergi ke banyak tempat."

"Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan,"ucapnya.

Sehingga, setelah dilakukan penelusuran pihaknya menemukan kekeliruan pada data yang disampaikan pusat yakni adanya data ganda dan data delay.

"Maka semua bicaranya pada angka 2063, itu datane keliru."

"Kemudian setelah kita kupas dari satu-satu yang terjadi ternyata memang ada yang data ganda, delay baru masuk."

"Itulah yang saya konfirmasi di depan," katanya.

Bertambah 5.092, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 543.975 Orang

Sementara itu, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan hampir sembilan bulan. Namun, hingga saat ini belum terlihat penularan virus corona dapat dikendalikan.

Hal tersebut terlihat dari masih banyak masyarakat yang terpapar virus corona atau Covid-19 hingga hari ini, Selasa (1/12/2020). Bahkan, masih ada penambahan pasien lebih dari 5.000 orang dalam sehari

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Selasa (1/12/2020), ada penambahan 5.092 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 543.975 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: POPULER - Deretan Gubernur Ini Tetap Naikkan UMP 2021, Ada Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan

Informasi ini disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Selasa sore.

Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id dan Kemkes.go.id, dengan update yang muncul setiap sore.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Meski terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19, pemerintah juga melaporkan terdapat penambahan pasien sembuh dari Covid-19.

Dalam data yang sama, ada penambahan 4.361 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan laboratorium dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh sampai saat ini berjumlah 454.879 orang.

Baca juga: POPULER - Video Pengakuan Anies Baswedan Soal Terpapar Covid-19, Ungkap Kronologi hingga Kondisinya

Akan tetapi, kabar duka masih hadir dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam waktu 24 jam terakhir, ada 136 orang yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia tercatat sebesar 17.081 orang.

Dengan perubahan data tersebut, maka  kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada 72.015 orang.

Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 71.286 orang yang kini berstatus suspek.

Baca juga: POPULER - Kronologi Anies Baswedan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Sempat Tes Swab Berkali-kali

Data spesimen

Sebanyak 5.092 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 51.232 spesimen dalam sehari.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga: 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Beruntun, 2 Dipastikan Terinfeksi Covid-19, Ini Deretan Faktanya

Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia, dari ujung barat di Aceh hingga ujung timur di Papua.

Secara lebih rinci, ada 505 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang mencatat pasien akibat terinfeksi virus corona.

Sudah lebih dari 98 persen wilayah di Indonesia sudah terdampak pandemi Covid-19. Artinya, kasus Covid-19 tidak hanya semakin tinggi tetapi juga meluas. (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ganjar: Saya Protes".

BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Tak Terima Jateng Disebut Biang Kerok Kenaikan Corona, Ganjar Sebut Ada Data Ganda: Datane Keliru.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Ganjar PranowoCovid-19IndonesiaJawa Tengah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved