Breaking News:

BCL, Raffi Ahmad & dr Tirta Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama? Kemenkes: Bukan Rilis Resmi Ya

Beredar kabar Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari & dr Tirta akan jadi penerima pertama vaksin Covid-19. Kemenkes akhirnya buka suara.

Instagram/dr Tirta/BCL/Raffi Ahmad
dr Tirta, Bunga Citra Lestari dan Raffi Ahmad. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini beredar kabar bahwa Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari atau BCL hingga dr Tirta akan termasuk jadi penerima pertama vaksin Covid-19. Kementerian Kesehatan pun akhirnya buka suara mengenai rumor itu.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan atas beredarnya sejumlah nama pejabat, tokoh, dan influencer sebagai pihak yang akan disuntik vaksin Covid-19 pertama kali.

Nama-nama yang dimaksud antara lain artis Raffi Ahmad, penyanyi Bunga Citra Lestari hingga dokter dan influencer Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta.

Contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19. Cek nama penerima Vaksin Covid-19 gratis tahap awal di pedulilindungi.id dengan NIK. Simak caranya. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19. Cek nama penerima Vaksin Covid-19 gratis tahap awal di pedulilindungi.id dengan NIK. Simak caranya. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Nadia mengatakan, informasi yang memuat nama-nama itu bukan merupakan rilis resmi dari Kemenkes.

"Slide-nya bukan rilis resmi Kemenkes ya. Informasi tersebut tidak dapat dijadikan rujukan karena hingga saat ini, pelaksanaan dan tokoh-tokoh yang akan mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana masih dalam tahap pembahasan," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/1/2021).

Selain itu, dia menegaskan bahwa saat ini pemerintah masih menanti terbitnya izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM.

Sehingga, Nadia meminta semua pihak untuk tidak merujuk informasi yang saat ini beredar.

"Kami tentunya meminta semua pihak untuk tidak merujuk dan menyebarluaskan informasi tersebut, serta menunggu informasi resmi tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19," tegas Nadia.

Dikutip dari informasi yang beredar itu, jadwal penyuntikan perdana vaksin Covid-19 akan dilakukan pada 13-15 Januari 2020.

Pada 13 Januari, penyuntikan vaksin akan ditujukan untuk tiga kelompok, yaitu:

Kelompok 1, terdiri dari para pejabat publik: Presiden Joko Widodo, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Nadiem Makarim, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo dan Kepala BPOM Penny Lukito.

Baca juga: Covid-19 Merembet ke Paru-paru & Hati, Aktor Aliff Alli Kritis hingga Tak Sadarkan Diri

Baca juga: Vicky Prasetyo Siang Positif Covid-19, Sore Sudah Dinyatakan Negatif, Badan Lemas hingga Mata Berair

Kelompok 2 para pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader kesehatan meliputi: Ketua IDI Daeng M Fakih, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Dirgayuza Rambe, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Commad Center Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr.Tirta, Bunga Citra Lestari, Raffi Ahmad.

Kelompok 3 adalah tokoh agama: Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustadz Das'ad Latief, Perwakilan Organisasi Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Lalu, pada 14 dan 15 Januari, juga ada tiga kelompok yang akan disuntik vaksin, yakni:

Kelompok 1 adalah pejabat publik daerah: Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan, Sekda Pangdam, Kapolda, Dirut RSUD Rujukan Covid-19.

Kelompok 2: pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah.

Kelompok 3: tokoh agama daerah meliputi perwakilan NU, Muhammadiyah, perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Budha dan Hindu.

Pemerintah Diminta Cermati Perhitungan Target Waktu Vaksinasi

Ilustrasi: Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi: Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Anggota Komisi IX dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang menargetkan vaksinasi dapat diselesaikan dalam satu tahun.

Namun, ia menilai hal tersebut tidak mudah, mengingat ada 181 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin Covid-19.

"Saya berharap pemerintah jangan terlalu overconfidence ya bahwa program vaksinasi dapat selesai dalam satu tahun," kata Saleh saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).

Saleh mengatakan, ada beberapa hal yang harus dicermati pemerintah dalam menghitung target vaksinasi Covid-19. Pertama, baru Sinovac yang telah meneken kerja sama pengadaan vaksin.

"Perusahaan lain saya kira masih dalam tahap negosiasi. Negosiasi di sini termasuk harga kemudian proses pengadaannya," ujarnya.

Kemudian, Saleh mengatakan, vaksinasi membutuhkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga, perusahaan medis lainnya akan membutuhkan waktu untuk menunggu persetujuan BPOM.

"Itu butuh waktu dan ini terbukti vaksin sudah masuk ke kita 3 juta tapi EUA-nya belum dapat, bahkan pemerintah mencanangkan vaksin 13 Januari, ini penting dihitung waktunya," ucap Saleh.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan, pemerintah harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di daerah serta memastikan distribusi vaksin Covid-19 dilakukan secara merata.

"Saya kira itu yang mendasarinya, jadi jangan terburu-buru, yang penting ini kita tuntaskan secara baik dan terukur, ini vaksinasi biayanya besar sehingga harus bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Daftar Kepala Daerah yang Tak Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap Awal, Faktor Usia hingga Alasan Lainnya

Baca juga: Kesiapan Pemprov DKI Jelang Vaksinasi Covid-19, Riza Patria Beberkan Persiapan hingga Ancaman Sanksi

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo ingin vaksinasi rampung dalam waktu cepat. 

"Kita akan kerja terus, kita berharap nanti kurang lebih selama 1 tahun itu (vaksinasi) bisa kita selesaikan," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Kendati demikian, Jokowi memahami bahwa proses vaksinasi tidak mudah karena jumlah penduduk yang divaksin tidak sedikit. Rencananya vaksin diberikan kepada 70 persen atau 182 juta penduduk Tanah Air.

Selain itu Jokowi menegaskan, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat dari BPOM). Ia berharap, izin tersebut terbit di minggu ini atau pekan depan supaya vaksinasi bisa segera dilaksanakan.

"Kita harapkan nanti setelah mulai divaksinasi ini keadaan sudah mulai kembali normal," kata Jokowi.

(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Haryanti Puspa Sari)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raffi Ahmad, BCL, dr Tirta di Daftar Vaksinasi Pertama Covid-19? Ini Kata Kemenkes" dan "Pemerintah Diminta Cermati Perhitungan Target Waktu Vaksinasi"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Raffi Ahmaddr TirtaBCLBunga Citra LestarivaksinCovid-19Kementerian KesehatanKemenkes
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved