Breaking News:

Gempa di Majene

UPDATE Gempa Majene Sulbar, Ribuan Warga Mengungsi, 8 Orang Terjebak Reruntuhan, TNI Kirim Bantuan

8 orang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi yang melanda Majene, Sulawesi Barat.

Editor: ninda iswara
basarnas
Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021)(Basarnas) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut fakta terkini gempa bumi yang melanda Majene, Sulawesi Barat. Ribuan warga mengungsi hingga TNI kirim bantuan untuk korban.

Gempa susulan berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang kawasan sekitar Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB.

Sebelumnya, gempa telah mengguncang sejumlah wilayah di Sulbar pada Kamis (14/1/2021).

Sejumlah warga menceritakan detik-detik saat gempa terjadi.

Salah satunya Yahya, warga di kawasan Kasiwa, Kota Mamuju.

"Kami semua sudah berlari ke gunung, karena bangunan berlantai tiga di lingkungan kami telah ambruk ke tanah, masyarakat takut tsunami," kata Yahya, salah seorang warga di lingkungan Kasiwa, daerah padat penduduk Kota Mamuju, seperti ditulis Antara.

Selain itu, beredar video gempa juga meruntuhkan Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju.

Baca juga: FAKTA BARU Gempa di Majene Sulbar, 300 Rumah Warga Rusak, Jumlah Korban Jiwa Bertambah, Warga Trauma

Baca juga: Panik Gempa Guncang Sulawesi Barat, Wanita Ini Lari ke Luar Rumah, Tertabrak Motor Melintas Kencang

Bangunan roboh akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Bangunan roboh akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

Dilansir dari Tribunnews, perekam video menceritakan kondisi saat itu.

“Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur

Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga tersebut.

8 orang terjebak

Akibat gempa, delapan orang dilaporkan terjebak reruntuhan bangunan.

Dari laporan Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Muh Rizal yang dikonfirmasi, Jumat (15/1/2021), saat ini pihaknya tengah membantu proses evakuasi warga yang terjebak akibat reruntuhan bangunan.

“Ada 8 orang di situ terjebak di reruntuhan bangunan. Sudah 3 orang berhasil dievakuasi, 5 orang lagi masih dalam pencarian.

3 orang yang sudah berhasil dievakuasi itu di antaranya 2 orang berhasil selamat dan 1 orang sudah dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.

Muh Rizal menjelaskan, saat ini tim Basarnas Makassar sedang yang membantu para korban bencana di Sulbar sebanyak 13 orang.

Pada Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02.30 Wita, gempa susulan dengan getaran lebih kuat, magnitudo 6,2, mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).

Lalu, sebanyak tiga kali gempa susulan yang terasa hingga Kota Makassar dengan durasi lebih lama.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.

Ribuan orang mengungsi 

Sementara itu, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, ribuan orang mengungsi pasca-gempa.

"Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat," ujar Raditya dalan rilis yang diterima Kompas.com, Jumat pagi.

Selain itu, tiga warga dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam bencana tersebut.

Bantuan TNI

Dilansir dari Antara, TNI Angkatan Udara mengerahkan sejumlah pesawat untuk membantu distribusi bantuan dan evakuasi korban gempa.

"Pesawat-pesawat itu untuk dukungan Search dan Rescue (SAR), evakuasi, dan bantuan logistik kepada warga masyarakat yang terdampak bencana," kata Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang B dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.

TNI AU menyiapkan pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin dan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, dan satu pesawat Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja standby SAR Lanud Sultan Hasanuddin.

Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Shutterstock)

Sulawesi Barat diguncang gempa 28 kali, BMKG sebut tak berpotensi tsunami

Di Sulawesi Barat telah terjadi 28 kali gempa bumi sejak Kamis (14/1/2021).

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar mencatat mengenai hal itu.

Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021) menyebutkan, 28 kali gempa bumi itu tercatat setelah gempa berkekuatan 5,9 magnitudo terjadi.

“Kalau sejak dari gempa 5.9, tanggal 14  Januari 2021 jam 14:35.49 WITA sudah ada kejadian gempa 28 kali.

Gempa bumi (pusatnya) terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km,” kata Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).

Gempa bumi dengan kekuatan besar kembali terjadi pada Jumat sekitar 02.28 Wita dengan kekuatan 6,2 magnitudo.

“Hingga Jumat pagi pada pukul 08.25 Wita, masih terus terjadi gempa dengan kekuatan 4,4 magnitudo, (pusat gempa) berlokasi 2.99 LS - 119.03 BT, 14 Km Timur Laut Majene - Sulbar dengan kedalaman 8 kilometer,” sebutnya.

Baca juga: Masih Bergerak! Teriak Angel Korban Gempa Sulbar yang Terjebak Runtuhan Bangunan, Sulit Dievakuasi

Baca juga: FAKTA Gempa M 6,2 di Majene, Hotel & RS Rusak Parah, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Warga Ketakutan

Bangunan roboh akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Bangunan roboh akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

Syarifuddin menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Gempa bumi yang berkali-kali terjadi di Majene, Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

Syarifuddin menambahkan, dampak gempa bumi juga dirasakan di daerah Polewali dengan IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Mamuju, Majene  IV MMI ( pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI. 

Sedangkan di Toraja dan Mamasa III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),

“Gempa bumi ini juga dirasakan hingga ke Kota Makassar dengan dirasakannya bergoyang,” tambahnya.

Selain gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, beber Syarifuddin, gempa bumi tektonik juga terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dengan kekuatan 3,5 magnitudo.

“Gempa bumi ini juga tidak berpotensi tsunami.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Syarifuddin.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sambungnya. (Kompas/ Hendra Cipto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Terkini Gempa Majene, 8 Orang Terjebak Reruntuhan Bangunan, TNI Kirim Bantuan dan "Sejak Kemarin, Sulbar Sudah 28 Kali Diguncang Gempa"

Sumber: Kompas.com
Tags:
gempaMajeneSulawesi Barat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved