Jokowi Ungkap Efek Vaksinasi Covid-19 Tahap 2, Momen Prof Abdul Muthalib Saat Menyuntik Disorot Lagi
Cerita Presiden Jokowi disuntik vaksin Covid-19 tahap kedua. Prof Abdul Muthalib kembali jadi sorotan.
Editor: ninda iswara
Presiden Jokowi sempat dicek kondisi kesehatannya sebelum menerima vaksi tahap 2 di Istana Kepresidenan Jakarta.
Kali ini, Jokowi mengenakan Jaket Merah saat bertemu dokter yang akan menyuntikan vaksi kpadanya.
Jokowi disuntik bagian lengan kirinya oleh dokter kepresidenan, di Istana Kepresidenan, Jakarta sekira pukul 08.30 WIB.
Pantauan Tribunnews, Presiden mengikuti vaksinasi dosis ke dua, sama dengan vaksinasi dosis pertama dua pekan lalu atau 13 Januari 2021.
Sebelum dilakukan penyuntikan presiden terlebih mengikuti skrining, anamnesa dan, pemeriksaan fisik sederhana.
Presiden diukur tekanan darah dan suhu tubuhnya.
Baca juga: Heboh Kabar Putra Jokowi Kaesang Pangarep Lamar Felicia Tissue, Intip 5 Potret Romantis Keduanya
Baca juga: BERHARAP BLT Subsidi Gaji Pas-pasan Diteruskan Jokowi Tahun 2021? Ini Penjelasan Menaker Ida Fauziah

Usai dinyatakan dapat melakukan vaksinasi, presiden kemudian menuju kursi berikutnya untuk penyuntikan.
Presiden melepas resleting bagian depan jaketnya, untuk kemudian disuntik di lengan kiri bagian atas.
Usia vaksinasi Covid-19, presiden kemudian mendapatkan kartu vaksinasi dan menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Presiden mengatakan bahwa sama seperti vaksinasi dosis pertama, pada penyuntikan dosis kedua tidak terasa apa-apa.
"Sama dengan dua minggu lalu, tidak terasa. Dulu dua jam pegal-pegal. Saya kira sama saja. Saya aktivitas ke mana-mana juga," kata Presiden.
Untuk diketahui, vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.
Vaksinasi Masih Rendah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara soal angka realisasi vaksinasi covid-19 terhadap tenaga kesehatan (Nakes).
Menurutnya, terdapat manajemen lapangan yang butuh diperbaiki pada proses vaksinasi itu.