VIRAL Dapat Surat Protes Eiger, YouTuber Dian Kini Diberi Sederet Alat Mewah dari Arief Muhammad!
YouTuber Dian Widiyanarko pemilik YouTube @duniadian diganjar sederet alat canggih setelah mendapatkan surat cinta alias protes dari Eiger.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Meski demikian, produsen apparel asal Bandung itu terlanjur menjadi bulan-bulanan brand lokal lain, bukan hanya produsen apparel outdoor pesaing.
Setelah menjadi sorotan karena surat cinta dari Eiger, kini Dian Widiyanarko diganjar sederet alat canggih untuk merekam gambar.
Alat canggih itu diberikan brand fashion Prepp Studio yang merupakan bisnis milik influencer Arief Muhammad.
"Semangat @eigeradventure!
Mas @duniadian semoga berkenan menerima bingkisan yang akan kami kirimkan. Sedikit solusi dari @preppstudio sebagai perwakilan merek lokal untuk para pembuat konten," tulis @ariefmuhammad.
Dalam postingan itu tertulis sejumlah alat canggih yang akan diberikan pada Dian Widiyanarko, diantaranya Sony A6400 kit 16-50 mm, Sony FE 50 mm f/1.8 Lens, Rode Microphone Video Micro dan Sandisk Extreme Pro SDXC UHS-I V30 646B 170mbps.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, alat yang diberikan Arief Muhammad itu ditaksir berharga fantastis.
Menurut situs online Blibli, kamera Sonny A6400 ditaksir seharga Rp.13.290.000 dan Sony FE 50mm Rp2.999.000.
Adapun Rode Microphone Video Micro Rp1.340.000 dan SanDisk Rp450.000.
Dengan harga fantastis itu, netizen di Twitter pun heboh.
Menilik Keberatan Eiger
Pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menilai, seorang YouTuber berhak untuk mengulas produk yang digunakan dalam kedudukan mereka sebagai konsuen.
Fickar merespons soal polemik surat keberatan Eiger atas konten review produk mereka yang dibuat YouTuber Dian Widiyanarko.
"YouTuber dalam kedudukannya sebagai konsumen mempunyai hak untuk me-review produk produsen barang atau jasa yang digunakan, sepanjang tidak bersifat negatif dalam konteks persaingan dagang (ini menjadi yurisdiksi Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk memproses)," ungkap Fickar ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).
Menurut dia, YouTube perlu dilihat sebagai media sosial yang menampung berbagai ekspresi dari penggunanya, dalam hal ini YouTuber.