Jasad Kapten Afwan Teridentifikasi Jumat, Kebiasan Mulia Pilot Dikenang, Takut Tak Bisa Salat Jumat
Jenazah Kapten Afwan yang teridentifikasi terakhir dinilai mencerminkan kepribadian sang pilot yang selalu taat prosedural.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kebiasaan mulia Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 akan selalu dikenang.
Jenazah kapten Afwan, berhasil teridentifikasi pada Jumat, 29 Januari 2021.
Beliau teridentifikasi setelah hampir semua penumpang dan kru ditemukan.
Mengingat kejadian pilu beberapa minggu lalu, pesawat yang dikemudikan Kapten Afwan jatuh di kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Sebagian puing-puing pesawat telah ditemukan dalam kondisi hancur.
Begitu pun dengan penumpang dan krunya yang sudah dimakamkan oleh anggota keluarga.
Peristiwa duka ini menggemparkan Indonesia di awal tahun 2021.
Baca juga: Detik-detik Peti Kapten Afwan Dimasukkan ke Liang Lahat, Tangis Pilu Istri hingga Penghormatan Rekan
Baca juga: Jenazah Kapten Afwan Telah Teridenfitikasi, Keponakan Ungkap Prosesi Pemakaman: Disalatkan di Bogor
Selama proses pencarian korban, banyak orang memperbincangkan sosok kapten Afwan.
Banyak orang bersaksi, kapten Afwan merupakan sosok yang baik hati dan taat beribadah.
Oleh karena ini, banyak orang menyebut perjalanan kapten Afwan kali ini sebagai rute Jakarta menuju surga.
Jenazah Kapten Afwan yang teridentifikasi terakhir dinilai mencerminkan kepribadian sang pilot yang selalu taat prosedural.
Sebab, Kapten Afwan berhasil diidentifikasi setelah hampir seluruh korban dan awak kabin teridentifikasi.
Kisah ini sangat sesuai dengan prosedur penerbangan yang selalu dipatuhi Kapten Afwan.

Ia selalu memastikan semua penumpang dan awak pesawat lebih dulu turun dari pesawat, barulah ia yang keluar belakangan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Alda Refa, istri Okky Bisma yang menjadi salah satu pramugara korban tragedi Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak tersebut.
Kebaikan Kapten Afwan tak hanya dibicarakan banyak orang, ada bukti yang pernah merekam kebiasaan baik pilot tersebut.
Sebuah CCTV sempat beredar memperlihatkan Kapten Afwan berada di minimarket.
Sambil berbelanja, Kapten Afwan sempat memberikan camilan kepada karyawan di minimarket tersebut.
Selain itu dilansir dari kolom komentar YouTube Intens Investigasi, seorang warganet menyebut Kapten Afwan tak mau terbang pada hari Jumat.
Alasannya adalah sang pilot takut tak bisa melaksanakan salat Jumat.
"Llega karena sosok yang paling ditunggu kabarnya telah ditemukan," tulis pemilik akun clausya bhitrissyana dikutip TribunJakarta.com, Minggu (31/1/2021).
"Seseorang yg tidak mau terbang pada hari Jumat, di karenakan takut tidak bisa sholat Jumat, dan di hari Jumat pula beliau di temukan," sambungnya.
Hingga kemudian, jenazah pria baik hati ini berhasil teridentifikasi pada hari Jumat tanggal 29 Januari kemarin.
Tangis istri Kapten Afwan
Kapten Afwan kini beristirahat dengan tenang di Taman Makam Bahagia Pondok Rajeg, Cibinong,
Sebelum dimakamkan, jenazah Kapten Afwan disalatkan di Masjid Addaulah, Perum Bumi Cibinong Endah.
Iring-iringan mobil pengantar jenazah tiba di TMB Pondok Rajeg sekitar pukul 13.00 WIB.
Isak tangis keluarga pun pecah saat iring-iringan pilot dan pramugara membawa peti mati almarhum.
Rintik hujan turut mengiringi prosesi pemakaman Kapten Afwan, seolah langit pun ikut bersedih atas kepergian pilot Sriwijaya Air SJ 182 itu.
Peti jenazah Kapten Afwan ditandu oleh rekan-rekan pilotnya dan diantar oleh keluarga, para pramugari Sriwijaya Air dan tetangganya.
Hujan yang mengguyur terlihat membasahi kain hitam yang menutupi peti jenazah dan sejumlah pilot dan pramugara yang menggotong peti jenazah Kapten Afwan.
Istri Kapten Afwan, Pipit Rahmawati dan kedua anaknya tampak tak kuasa menahan tangis di sela-sela prosesi pemakaman, mata mereka terlihat sembab.
Tangis Pipit pecah tatkala jenazah Kapten Afwan dibawa mendekati liang lahat dan melihat detik-detik suaminya dimakamkan.
Pipit terlihat mengusap air mata yang mengalir di pipinya.
Sementara pihak keluarga lainnya tampak menguatkan dan memberikan motivasi agar Pipit selalu tabah dan ikhlas.
Proses pemakaman Kapten Afwan berlangsung dengan penghormatan dari para Pilot, Pramugari dan Pramugara.

H. Safzan Badar, kakak Kapten Afwan yang mewakili keluarga, memohon maaf bila selama hidupnya Kapten Afwan melakukan kesalahan, baik dengan tutur kata maupun perbuatan.
“Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan segala pihak yang telah mengurus jenasah Kapten Afwan sejak pencarian hingga pemakaman,” ujar Safzan.
“Jika Kapten Afwan ada salah dan kata, mohon dibukakan pintu maaf. Dan jika ada utang-piutang, bisa diselesaikan dengan kami,” imbuhnya.

Usai jenazah Kapten Afwan dimasukkan ke liang lahat, petugas penggali kubur menutup peti jenazah dengan tanah.
Setelah itu dilakukan tabur bunga oleh keluarga, diikuti rekan-rekan pilot, pramugari, manajemen Sriwijaya Air serta hadirin yang datang ke pemakaman.
Istri Kapten Afwan, Pipit Rahmawati, mengaku ikhlas dengan kepergian suaminya.
“Saya ikhlas. Ini sudah ketetapan Allah. Doakan keluarga kami agar kuat, tabah dan sabar menatap kehidupan ke depan,” ujar Pipit saat ditemui usai acara pemakaman.
Dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu seluruh proses pemakaman ini.
“Terima kasih kepada KNKT, Basarnas, DVI Polri, Pemkab Bogor dan warga Perum Bumi Cibinong Endah yang telah membantu seluruh proses pencarian hingga pemakaman. Semoga Allah membalas segala kebaikan ini,” paparnya.
(TribunJakarta/ Siti Nawiroh)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kebiasaan Mulia Kapten Afwan Takut Tak Bisa Salat Jumat, Kini Jasad Sang Pilot Teridentifikasi Jumat