Giring Kritik Anies Baswedan, Disebut Tak Serius Tangani Banjir, Pasha Sindir: Terlalu Naif & Kerdil
Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu memberikan reaksi atas kritikan pedas Giring Ganesha, mantan vokalis Nidji yang menyindir Anies Baswedan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," tandas Giring.
Komentar dari Giring menuai banyak komentar, baik yang pro maupun yang kontra.
Sebagian warganet heran, Giring bersama PSI lebih banyak berkomentar tentang apa yang terjadi di Jakarta ketimbang tingkat pusat.
Salah satu komentar datang dari mantan Wakil Walikota Palu sekaligus Ketua DPP PAN, Sigit Purnomo atau Pasha.
Pasha Ungu menilai, tudingan Giring terhadap Anies terlalu naif.
"Saudaraku bro @giring yang terhormat.. saya izin komen di laman pa Plt.ketum psi.. judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil. Mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos," tulis Pasha.
Pasha kemudian menuliskan penjelasan panjang tentang pandangannya terhadap kondisi di Jakarta sekaligus meminta agar Giring lebih bijak dalam mengkomentari sesuatu.
Pasha juga mengimbau agar sebagai plt ketua umum sebuah partai, Giring sebaiknya tidak membuat kegaduhan dengan melemparkan komentar-komentar provokatif.
Berikut tulisan lengkap Pasha Ungu:
Bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat, bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya.
Pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait..
Saran bagi saudara-saudaraku yang duduk diDPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang di dalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir..
Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir..
Hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja..
Semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel..