Jenazah Raditya Oloan Dimakamkan, Anak Pertama Joanna Alexandra Curhat Pilu: Sulit Terima Kenyataan'
Curhat pilu anak pertama Joanna Alexandra kehilangan sosok Raditya Oloan, masih berusaha ikhlaskan kepergian ayah.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Curhat pilu anak pertama Joanna Alexandra kehilangan sosok Raditya Oloan, masih berusaha ikhlaskan kepergian ayah.
Jenazah Raditya Oloan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021).
Sejak upacara tutup peti dilakukan di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Minggu pagi, Joanna Alexandra terus menangisi suaminya itu.
Zuriel Paris, anak sulung mendiang Raditya Oloan dan Joanna Alexandra, bahkan diketahui belum mengikhlaskan kepergian selamanya ayahnya.
Zuriel Paris menuliskan isi hatinya setelah ayahnya meninggal dan dimakamkan, Minggu siang.
"Sulit menerima kenyataan bahwa orang yang kita cintai telah tiada," tulis Zuriel Paris di akun Instagram dalam bahasa Inggris.
"Sulit memahami bagaimana seseorang yang taat seperti Daddy dipanggil Tuhan di usia muda," tulisnya lagi.
Baca juga: Joanna Alexandra Tak Kuasa Menahan Air Mata Saat Menaruh Setangkai Mawar di Dada Raditya Oloan
Baca juga: Perpisahan Haru Anak Pertama Joanna Alexandra pada Raditya Oloan, Bangga, Aku Sangat Mencintainya
Zuriel Paris bahkan merasa kecewa kepada Tuhan yang memanggil lebih cepat ayahnya tersebut.
"Sulit untuk tidak kecewa kepada Tuhan di masa yang berat seperti saat ini. Mudah merasa derita dan keraguan saat kehilangan ayah," tulis Zuriel Paris, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Wartakotalive berjudul : Jenazah Raditya Oloan Suami Joanna Alexandra Dimakamkan, Ini Curahan Hati Anak yang Kehilangan Ayah
Dibalik kesedihannya, Zuriel Paris mengagumi sosok Raditya Oloan karena ayahnya tersebut membawa kesan baik bagi banyak orang.

Mendiang Raditya Oloan, tulis Zuriel Paris, disebutnya sebagai ayah yang baik di mata Tuhan.
"Dia telah melakukan pekerjaannya dengan baik, dan lihatlah dampak yang dia bawa bagi bangsa ini, juga bagi aku," tulisnya.
Perlahan meski berat, Zuriel Paris mencoba merelakan kepergian ayahnya.
"Jika bukan karena dia, aku dan saudaraku tidak akan sampai di titik sejauh ini," tulis Zuriel Paris.
"Ada alasan untuk bersedih dan kecewa pada Tuhan saat ini," tulisnya lagi.
