Breaking News:

5 Fakta Protes yang Dilayangkan Publik Indonesia Terhadap Drama Racket Boys, SBS Minta Maaf

Drama Korea Racket Boys mendapat kecaman dari netizen Indonesia, berikut fakta-faktanya

SBS
Adegan di drama Racket Boys 

Aktris asal Indonesia yang banyak berperan di drama Korea, Yannie Kim, buka suara.

Sang putri yang bernama Soobin, yang memerankan tokoh atlet Ivana Putri.

Yannie Kim turut meminta maaf dan menjelaskan hal-hal yang terjadi selama syuting.

Postingan Yannie Kim
Postingan Yannie Kim (Instagram Yannie Kim)

'Dear teman-teman,

Maafkan atas kegaduhan yang terjadi yg disebabkan adanya dialog yg tidak berkenan di drama RB ep.5.
walapun sebenarnya bukan saya yg seharusnya minta maaf!

Kemarin saya sudah berusaha untuk mencoba memberikan penjelasan dengan harapan bisa meredahkan keadaan, tapi justru malah sebaliknya.
Komentar2 yg tidak layak bermunculan dan menimbulkan pertengkaran satu sama lain di kolom komentar dan itu membuat saya cukup sedih.

Dan akhirnya saya putuskan untuk mengarsipkannya (tidak dihapus karena dihapuspun gak ada gunanya karena saya yakin pasti sudah di SS oleh beberapa orang).

Sekali lagi penjelasan saya kemarin tidak ada maksud membela pihak manapun.
Saya hanya menjelaskan sesuai yg saya baca di kolom komentar youtube saya yang awalnya banyak yg bilang :

1. Kecewa kenapa scornya jomplang?
2. Kenapa penonton indonesia dibuat imejnya jelek?

Setelah di upload penjelasannya, saya baru tau lagi ada protesan2 lain seperti dialog yg menyinggung.

Buat teman2 yg berburuk sangka dan berfikir sejak awal saya tau adanya dialog seperti itu dan berfikir saya dengan sengaja membiarkannya , disini saya akan klarifikasikan apa yg memang saya tau saja!

Dikorea ada beberapa macam naskah(script).

1.buat mereka yg memiliki dialog sudah pasti akan diberi buku naskah karena para pemain butuh waktu untuk mendalami.

2. Scrip tanpa dialog yg menggambarkan adegan2 saja. (Contoh pada photo)

Dan saya disini hanya mendapat script tanpa dialog.
Karena memang putri saya soobin tidak ada dialog sama sekali hanya focuskan untuk adegan2 atlit saat bertanding saja.
(Bisa dilihat contoh pada photo yg saya pajang) disitu jelas hanya gambaran2 sebuah gerakan saja dan selebihnya latihan dan latihan selama 5 bulan.
Untuk tambahan agar soobin bisa mendapatkan feel seorang atlit saat shooting pihak produksi selalu mengirimkan contoh video permainan badminton via kakao (bisa dilihat dipoto)

Jadi jelas saya sama sekali tidak tau alur cerita selain konsen pada latihan yg diperintah saja karena memang saya tidak mendapat buku naskah dengan dialog karena memang anak saya akting tanpa dialog.

Perlu kalian ketahui!
Setiap pemain setiap adegan tidak dilakukan bersamaan dan di tempat yg sama.
Schedule masing2 pemainpun berbeda.
Kapan dan dengan siapa itu yang tau hanya yg bersangkutan.
Jadi adegan yg jadi kontroversi itupun dilakukan setelah shooting pertandingan selesai dan itu saya tidak turut andil sama sekali.
Saya dan anak saya juga teman2 lain hanya 2 hari shooting x 24 jam ditanggal dan bulan yg berbeda. Itupun hanya untuk shooting tanding saja gak ada adegan lain2!
Jadi buat kalian yg sudah menuduh saya macam2 dengan perkataan perkataan yg tidak layak saya hanya bisa mendo'akan agar hati kalian diberi kedamaian!
Maaf kalau klarifikasi ini terlambat!
Ada 2 alasan yg menahan saya,
1.Jujur saya merasa ini tidak adil. Kenapa harus saya yg diminta klarifikasi sementara saya sendiiri gak tau dan itu diluar wewenang saya.
2. Bukti photo naskah yang saya upload sebenarnya tidak boleh diupload atau disebar selain dipegang yg bersangkutan saja.
Dengan meng-upload tandanya saya sudah menyalahi kode etik kerja disini.
Saya rasa cukup penjelasan saya dan buat kalian yg masih menuduh saya macam2 sampai meragukan kenasionalismean saya,
Coba tanyakan kembali pada hati masing2,
" BENARKAH CARA YG DIPAKAI DENGAN MENGOLOK2AN SESAMA SEBAGAI BENTUK NASIONALISMU?"
Terima kasih

(Tribunnewsmaker.com/Talitha)

#drakor #korea #racketboys

Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved