Beredar Curhatan Lawas Marshanda, Ungkap Hubungan Buruk dengan Ibu, 'Gue Ngerasa Enggak Diinginkan'
Beredar video lawas Marshanda menceritakan hubungan buruknya dengan sang ibu.
Editor: ninda iswara
"Gue ngerasa gue nggak diinginkan sama ibu gue. Seumur hidup gue, gue punya keyakinan itu," tutur Marshanda.
"Karena gue sering konflik ama dia, gue sering berantem dari kecil banget."
"Dari gue umur 5 tahun aja berantemnya udah gila. Kalo berantem tuh lukanya gila banget di gue," lanjutnya.
"Begitu umur 20 gue bertanya-tanya, gue tidak diinginkan ya sebenernya? Waktu loe hamil gue, loe belum siap ya?"
Saat dewasa, Marshanda kemudian menjalani konseling dan terapi untuk menyembuhkan luka hatinya.
Baca juga: 6 Tahun Hidup Menjanda, Marshanda Blak-blakan Ingin Menikah lagi, Beberkan Sosok Pria Idaman
Baca juga: Cukup Waktu Nikmati Hidup Sendiri, Marshanda Ingin Nikah Lagi, Beberkan Kriteria Calon Suami Idaman

Dia dibuat merinding setelah diminta memposisikan diri sebagai sang ibunda.
"Di konseling itu kita diajak untuk kembali ke momen pertama ketika gue ngerasain perasaan tidak diinginkan," kata wanita yang akrab disapa Chacha ini.
"Langkah terakhirnya adalah memaknai ulang 'Coba deh Cha kalo kamu gantian, kamu kan lagi jadi Chacha kecil nih, jadi mamah waktu itu, apa yang dia rasain waktu itu?' Langsung merinding."
Lebih lanjut, Marshanda berpendapat apabila seseorang yang sedang mencurahkan isi hatinya hanya butuh didengar, bukan diberi solusi.
Warganet pun memberikan apresiasinya untuk sharing yang dibagikan Marshanda itu.
"Kasian dia... Pas lagi down di liat se indonesia.. dan saat itu masih tabu banget masalah kesehatan mental, sehat sehat kaaa," komentar akun @meili_xxx.
"Emang semua baru sadar saat kita gantian di posisi itu," sahut akun @ayuxxx.
"Sama... Kadang suka mikir juga 'gua ga minta di lahirin' krna dari sudut mana pun ttp aja pada akhirnya gw di salahin, seolah2 kehadiran gw di alam semesta ini salah aja," tulis akun @novixxx.
Beredar di media sosial soal pengakuan Marshanda yang pernah berpikir ibunya tak menginginkannya saat kecil.
Hingga meminta penerimaan pada titik terendah dalam hidupnya.