Virus Corona
Varian Delta Masih Mengancam, Kini Muncul Lambda, Varian Baru Covid-19 Lebih Agresif, Ini Gejalanya
Virus Corona varian Delta masih mengancam, kini muncul varian Lambda. Simak gejalanya
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Varian tersebut dikategorikan sebagai VUI.
"Dengan 187.000 kematian dan tingkat kematian tertinggi di dunia,
kami adalah negara yang paling berjuang dalam hal virus corona."
"Oleh karena itu, mungkin tidak mengherankan bahwa varian baru telah dimulai," kata Tsukayama kepada DW News.
Alfa (B.1.1.7), beta (B.1.351), delta (B.1.617.2) dan gamma (P.1) dikategorikan sebagai VUI oleh WHO.
Klasifikasi menunjukkan bahwa mereka lebih menular dan lebih sulit untuk diobati.
Sementara itu ahli virologi WHO Jairo Mendez-Rico mengatakan hingga saat ini masih belum ada indikasi varian lambda lebih agresif dari varian lainnya
"Sejauh ini kami tidak melihat indikasi bahwa varian lambda lebih agresif.
Ada kemungkinan bahwa itu menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi."
"Tetapi kami belum memiliki cukup data yang dapat diandalkan untuk membandingkannya dengan gamma atau delta," kata ahli virologi WHO Jairo Mendez-Rico
PHE mengatakan tes sedang berlangsung dan saat ini tidak ada bukti varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin kurang efektif.
Gejala Varian Lambda
Dilansir Express UK, gejala utama Covid-19 varian Lambda yang disarankan NHS untuk diwaspadai adalah:
- suhu tinggi
- batuk baru yang terus menerus
- kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa