CONTOH Khutbah Sholat Jumat 9 Juli 2021 Bertema Sabar Menghadapi Ujian Pandemi Covid-19
Contoh Khutbah Sholat Jumat hari ini Jumat (9/7/2021) dengan topik bersabar menghadapi ujian.
Editor: Candra Isriadhi
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...
Sabar merupakan salah satu akhlak termulia dan tertinggi di hadapan Allah. Karena derajat tertinggi itulah, maka kebanyakan manusia sulit untuk menjalani sifat itu secara konsisten.
Dan karena akhlakul karimah tertinggi itulah maka sifat ini hanya disematkan Allah pada orang-orang pilihan Allah seperti para nabi dan rasul, waliyullah, dan orang-orang sholih lainnya.
Sifat sabar ini akan menjadi cahaya penerang bagi siapa pun yang ingin melintasi jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.
Meskipun sifat sabar itu sangat berat dilakukan oleh orang awam, tetapi sebagai hamba Allah dan sebagai umat Rasulullah kita harus berusaha mengamalkan akhlak tertinggi ini jika ingin menjadi orang-orang sholeh.
Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa kata sabar dan berbagai kata turunannya itu disebutkan lebih dari tujuh puluh kali dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah Swt QS. An-Nahl; 96 dan Ar-Ra’d: 24.
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“… Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An- Nahl: 96).
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ
“Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS Ar-Ra’d: 24).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...
Orang-orang yang memiliki sifat sabar itu adalah orang-orang yang mulia di hadapan Allah.
Mereka dapat bertahan dan menahan diri dalam berbagai kondisi, mampu bertahan dalam menghadapi berbagai ujian dan musibah, pantang putus asa dalam menghadapi masalah, serta sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan sebab mereka yakin bahwa Allah selalu menyertainya.
Sebab menurut Hujjatul Islam, Imam Al-Ghozali RA, sabar itu bermakna menahan diri dan memaksanya untuk menanggung sesuatu yang tidak disukainya serta berpisah dengan sesuatu yang disenanginya.
Imam Ghozali membagi sabar ini menjadi tiga macam, yaitu