Virus Corona
KISAH Pilu Bupati Bekasi Meninggal Akibat Covid-19, Sempat Dikira Kena DB Hingga Tak Kebagian ICU
Sebelum meninggal dunia, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja sempat dikira alami demam berdarah hingga tak kebagian ruang ICU saat sarturasi oksigen drop.
Penulis: Monalisa
Editor: Talitha Desena
Reporter: octavia Monalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar duka datang dari Eka Supria Atmaja, Bupati Bekasi meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja dikabarkan meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19, Minggu (11/7/2021).
Sebelum meninggal dunia, kondisi Bupati Bekasi ini sempat memburuk.
Saturasi oksigen Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja sempat menurun hingga harus dilarikan ke ruang ICU.
Namun nahas, sama seperti warga lainnya, Bupati Bekasi ini juga sempat tak kebagian raung ICU.
Hingga akhirnya Eka Supria Atmaja, menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam.
Baca juga: Heboh Kabar Kimia Farma Jual Vaksin Covid-19, Wakil Ketua Komisi IX DPR: Belum Pernah Dilapori
Baca juga: Wajib Tahu di Tengah Covid-19 Melonjak, Ini Kadar Normal Saturasi Oksigen dan 5 Cara Meningkatkannya

Kabar meninggalnya Bupati Bekasi ini dibenarkan oleh Kepala Sub-Bidang Komunikasi Bekasi, Ramdhan Nurul Ikhsan.
"Betul sekitar pukul 21.30 WIB," ujar Ramadhan dikutip TribunnewsMaker.com dari Kompas.com.
Sebelumnya Eka Supria Atmaja sempat dikira sakit demam berdarah lantaran trombositnya drop.
Dokter di RS Permata Bekasi pun sempat mendiagnosa Bupati Bekasi ini terkena demam berdarah.
Baca juga: WHO Jelaskan Efek Samping yang Sangat Langka pada Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer & Moderna
Namun sayangnya, saat dilakukan swab antigen hasilnya malah reaktif.
Eka pun langsung menjalani PCR dan terkonfirmasi Covid-19.
Diketahui terpapat Covid-19, kondisi Eka Suopria Atmaja semakin memburuk dari hari ke hari.
Hal ini lantaran Bupati Bekasi tersebut ternyata memiliki komorbid.
Pemakaman Eka Supria Atmaja pun dilakukan secara pengamanan ketat dan menerapkan protokol kesehatan.
Beberapa karangan bunga pun terlihat berjejer di rumah duka.
Sekilas Hampir Sama, Ini Perbedaan Covid-19 Gejala Ringan, Sedang Hingga Berat, Perhatikan Tanda Ini
Makin meningkatnya jumlah kasus Covid-19, masyarakat diminta untuk terus waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
Namun meski begitu, masyarakat dirasa penting untuk tahu perbedaan Covid-19 dengan gejala ringan, sedang hingga berat.

Pasalnya, pasien Covid-19 dengan status OTG masih banyak ditemukan.
Terlanjumerasa sehat-sehat saja, ternyata seseorang bisa terpapar Covid-19 namun tidak memperhatikan gejala yang ditunjukkan.
Oleh sebab itu, berikut TribunnewsMaker.com mengutip dari Kompas.com, daftar Covid-19 dengan status gejala ringan, sedang, dan berat.
Gejala Covid-19 Ringan
Beberapa gejala Covid-19 ringan, antara lain:
- Demam Batuk, umumnya batuk kering Kelelahan
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut Diare
- Mata merah
- Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih
Untuk mereka yang merasakan Covid-19 dengan gejala ringan diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau petugas puskesmas secara daring . H
indari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Selain itu, tunggu izin dari tenaga kesehatan sebelum mengakhiri masa isolasi mandiri.
Jika sudah diberi lampu hijau, isolasi mandiri selesai.
Apabila di masa isolasi mandiri suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celsius, sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, segera kontak tenaga kesehatan.
Hampir mirip dengan Covid-19 gejala ringan, ini bedanya kondisi pasien Covid-19 dengan gejala sedang.
Perhatikan soal keluhan pada pernafasan.
Gejala Covid-19 Sedang

Beberapa gejala Covid-19 sedang, antara lain:
- Demam Batuk, umumnya batuk kering
- Kelelahan
- Tidak nafsu makan Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut Diare
- Mata merah
- Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Sesak napas ringan Frekuensi napas 12-30 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Untuk penderita Covid-19 dengan gejala sedang juga diwajibkan melakukan isolasi mandirpi di rumah.
Jangka waktunya juga sama.
Selalu rutin berkonsultasi pada dokter atau tenaga kesehatan.
Jangan mengkonsumsi obat tanpa resep dokter.
Baca juga: Bukan Jam 9 Pagi, Ini Waktu Terbaik Berjemur untuk Cegah Covid-19, Banyak Manfaatnya!
Gejala Covid-19 Berat
Beberapa gejala Covid-19 berat, antara lain:
- Demam Batuk, umumnya batuk kering
- Kelelahan
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut Diare
- Mata merah Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Sesak napas
- Frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Nah, berikut perbedaan Covid-19 dengan gejala ringan, sedang hingga berat.
Untuk itu, tetaplah patuhi protokol kesehatan dimana pun berada.
Jangan lupa tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. (TribunnewsMaker.com/Octavia Monalisa)
Baca berita tentang informasi virus corona lainnya di sini