Idul Adha 2021
Bolehkah Baca Niat Puasa Dzulhijjah di Siang Hari? Ini Hukumnya, Dilengkapi Lafaz Arab & Terjemahan
Berikut ini hukumnya membaca niat puasa Dzulhijjah di siang hari, dilengkapi lafaz arab dan terjemahannya
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Apakah boleh mengucapkan niat puasa Dzulhijjah di siang hari? Simak hukumnya.
Dalam artikel ini juga disajikan bacaan niat puasa dengan tulisan arab hingga terjemahannya.
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah menjadi hari istimewa bagi umat islam.
Maka dari itu, ada anjuran berpuasa sunnah di 10 hari tersebut.
Umat muslim yang ingin menunaikan puasa Dzulhijjah dianjurkan untuk berniat terlebih dahulu.
Biasanya membaca niat dilakukan pada malam hari.
Namun jika lupa, apakah boleh berniat puasa Dzulhijjah di siang hari?
Baca juga: Kementerian Agama Keluarkan Surat Edaran Aturan Pelaksanaan Idul Adha 1442 H, Wajibkan Prokes Ketat
Baca juga: Idul Adha 2021 Tinggal Hitungan Hari, Apakah Boleh Berkurban untuk Orangtua yang Sudah Meninggal?
Menurut Madzhab Syafi'i, membaca niat puasa Dzulhijjah boleh di subuh atau siang hari dan dianggap sah.
Berikut hadist yang menerangkannya:
“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).
Perlu diperhatikan, syarat membaca niat puasa siang hari adalah tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak waktu subuh.
Seperti makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.
Bacaan niat
- Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 1-7
Niat puasa merupakan syarat sah yang utama. Berijut bacaannya:
نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى
NAWAITU SHAUMA SYAHRI DZIL HIJJATI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
ARTINYA: “SAYA NIAT PUASA SUNNAH BULAN DZULHIJJAH KARENA ALLAH TA’ALA.”
- Niat Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah.
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."
- Niat Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."
Keutamaan Bulan Dzulhijjah
- Keistimewaan Bulan Dzulhijjah salah satunya adalah diperingati hari raya kurban.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Hajj ayat 34:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤
Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (QS. Al Hajj: 34)
- Hari hari yang agung
Hadits Ibnu Umar ra. Nabi SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
- Dianjurkan puasa
Diriwayatkan Imam Ahmad dan An-Nasa'i, Dari Hafshah ra. dia berkata:
"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan sholat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh)." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i).
Disebutkan dalam hadits lain, dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab. "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
(Surya.co.id)
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Hukum Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Siang Hari Boleh, Ini Tulisan Arab dan Latinnya
Baca artikel Idul Adha lainnya di sini