Virus Corona
Negara Ini Miskin Tapi Justru Bebas dari Covid-19, Sambil Tersenyum Menterinya Ungkap Rahasia
Berbeda dari Indonesia yang tengah menghadapi badai Covid-19, negara miskin ini justru sudah bisa hidup dengan normal.
Editor: galuh palupi
Tes memperhitungkan faktor-faktor seperti rata-rata paparan UV, suhu, dan kelembaban.
Selain iklim, Niger memiliki populasi termuda di dunia, dengan 50% warganya berusia di bawah 15 tahun.
Mayoritas orang Nigeria tinggal di daerah terpencil, menciptakan hambatan tambahan terhadap penyakit.
"Niger memiliki komunitas ternak besar, di mana orang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dengan ventilasi yang baik," kata Osman Dar, pakar sistem kesehatan global di lembaga kebijakan Chatham House, Inggris.
"Kedua hal ini juga berperan penting dalam mengurangi infeksi," katanya.
Langkah-langkah pencegahan epidemi pemerintah Niger juga efektif.
Niger mengunci, melarang kebaktian gereja dan menutup perbatasannya pada Maret 2020, lima bulan sebelum negara-negara Barat seperti Inggris mulai membatasi perjalanan.
"Kami memukul lalat dengan palu," kata Presiden Niger Mohamed Bazoum.
"Virus SARS-CoV-2 datang ke sini tetapi tidak pernah berkembang," katanya.
Meskipun tidak terpengaruh secara signifikan oleh Covid-19, ekonomi Niger telah hancur oleh perubahan iklim dan munculnya ekstremis.
Sebelum pandemi, hampir setengah dari penduduk Nigeria hidup dalam kemiskinan absolut.
Pada tahun 2020, jumlah ini akan meningkat 400.000 orang, menurut perkiraan Bank Dunia.
Di jalan-jalan Niamey, jumlah pengemis meroket, kata pejabat setempat.
Moussa Soumoula, seorang sopir taksi di Niger, tidak khawatir tentang mendapatkan vaksin Covid-19 tetapi khawatir dengan cara menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.
"Dari 300 orang tempat saya tinggal, hanya satu yang dinyatakan positif," kata Soumoula.