Breaking News:

Tanya Jawab Islam

Benarkah Mayat Akan Disiksa Jika Keluarga Menangisi Kepergiannya? Begini Penjelasan Buya Yahya

Apakah mayat disiksa karena keluarga menangisi kepergiannya? begini penjelasan Buya Yahya.

YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya. 

Reporter: Tiara Susma

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Semua manusia pasti nantinya akan dihadapkan pada kematian.

Saat mendengar kabar duka, kita tentu merasakan perasaan sedih.

Ada juga beberapa orang yang tak kuasa menahan tangisnya.

Merasa sedih saat anggota keluarga berpulang merupakan hal yang wajar.

Lantas, apakah boleh kita menangisi anggota keluarga yang meninggal?

Muncul juga pertanyaan lain, benarkah mayat akan disiksa karena tangisan keluarga?

Seperti diketahui, ada sejumlah hadits shahih yang menyebutkan mayat disiksa akibat tangisan keluarganya.

Lalu, muncullah kerancuan dalam memahami hadits tersebut.

Baca juga: HUKUM Bersedekah untuk Orangtua yang Sudah Wafat, Apa Sedekah Paling Bermanfaat? Ini Kata Buya Yahya

Baca juga: Tanggal Berapa Tahun Baru Islam 2021 / 1 Muharram 1442 H, Baca Doa Akhir & Awal Tahun, Lengkap Arti

Baca juga: KUMPULAN Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan, Latin & Arti, Baik Dipanjatkan Setiap Hari, Ada Al Kahfi

Buya Yahya.
Buya Yahya. (YouTube Al-Bahjah TV)

Buya Yahya pun memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hal itu terlihat di video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, 7 Maret 2019 lalu.

Buya Yahya mengungkapkan menangisi kepergian keluarga diperbolehkan.

Pasalnya, hal itu merupakan sesuatu yang wajar.

Namun, ada hal yang tidak diperbolehkan saat keluarga meninggal dunia.

Hal yang tidak diperbolehkan adalah meratapi kematian hingga bersikap tak rela dengan keputusan Allah.

Sikap tak rela dengan keputusan Allah bisa dikategorikan sebagai dosa bagi mereka yang masih hidup.

Baca juga: Benarkah Bayi yang Meninggal Bisa Bantu Orangtuanya Masuk Surga? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Pendakwah Buya Yahya.
Pendakwah Buya Yahya. (YouTube Al-Bahjah TV)

"Maksudnya tidak rela, tidak rela yang haram adalah tidak rela dengan keputusan Allah 'Ya Allah kenapa kau bunuh dia' marah, itu dosa dia," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya kemudian menegaskan menangis karena sedih atas kepergian keluarga bukanlah sebuah dosa.

"Kalau menangis biarkan menangis, baginda Nabi waktu putra beliau wafat menangis," kata Buya Yahya.

"Tapi seorang hamba tidak boleh melakukan sesuatu yang diharamkan Allah, menangis lah tapi ingat jangan merobek baju dan jangan memukul wajah," imbuhnya.

"Biar selesaikan menangis, kok nangis dilarang, keluh kesahnya akan dibuang dengan tangis," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya pun menjelaskan mengenai hadits yang menyebut mayat disiksa akibat tangisan keluarganya.

Menurutnya, yang dimaksud mayat mendapat siksa adalah mayat yang berwasiat untuk ditangisi saat meninggal dunia.

"Bagaimana air matanya ke mayat? air mata nggak ada urusan," tutur Buya Yahya.

"Yang menjadikan mayat itu dihukum adalah, jika air mata jatuh ke mayat karena dia berpesan 'nanti kalau saya mati kamu nangis-nangis ya'," sambungnya.

Baca juga: Benarkah Orang yang Meninggal Akibat Covid-19 Termasuk Mati Syahid? Begini Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: HUKUM Pakai Mukena Warna-warni Apakah Masih Sah Ibadahnya? Simak Penjelasan Buya Yahya

Lebih lanjut, Buya Yahya mengungkapkan tangisan keluarga tak akan membuat orang yang meninggal tersiksa.

"Kalau orang nangis sedih ditinggal keluarganya nggak ada masalah dan bukan sebuah dosa, tangis bukan dosa," tuturnya.

"Tetesan air mata tidak akan menjadikan seorang hamba yang meninggal itu menjadi tersiksa," pungkasnya.

Berikut video lengkapnya:

(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)

Berita dan artikel lainnya terkait Buya Yahya di sini

Tags:
Buya YahyamayatmenangisTiara Susma
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved