Tanya Jawab Islam
Imam Sholat Lupa Rakaat, Apakah Sholatnya Batal & Wajib Diulang? Begini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya beri penjelasan mengenai bagaimana jika imam sholat lupa rakaat.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Reporter: Tiara Susma
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dalam menjalankan ibadah sholat, kita mungkin pernah lupa jumlah rakaat.
Terkadang kita lupa berapa rakaat yang telah kita kerjakan.
Kita mungkin juga pernah tak menyadari apakah rakaat sholat kita kurang atau kelebihan.
Lantas, bagaimana jika kita dihadapkan pada situasi seperti itu, terutama saat sholat berjamaah?
Apakah imam sholat wajib mengulangi sholatnya ketika lupa rakaat?
Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Hal itu dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 13 Juni 2016.
Baca juga: Terlambat Melaksanakan Sholat karena Pekerjaan, Apakah Termasuk Dosa? Begini Jawaban Buya Yahya
Baca juga: HUKUM Telat Mengerjakan Sholat Subuh karena Bangun Kesiangan, Dosakah? Ini Penjelasan Buya Yahya

"Pada saat sholat dzuhur imamnya lupa, sebetulnya 4 rakaat tapi 5 rakaat, kemudian makmum baru teringat setelah salam, yang saya pertanyakan apakah sholatnya perlu diulang atau tidak?" demikian pertanyaan seorang jemaah.
Buya Yahya mengungkapkan jika seorang imam salah dalam mengerjakan sholat, makmum diwajibkan untuk mengingatkannya.
Dengan catatan, makmum itu juga sadar akan kesalahan imam tersebut.
Saat imam sholat salah, makmum pria diwajibkan mengingatkannya dengan mengucap kalimat Subhanallah.
Sementara itu, makmum wanita disunnahkan menepuk punggung tangan dengan telapak tangan.
"Jika kita menemukan imam itu salah, maka bagi kaum pria wajib mengingatkan bertasbih dengan mengucapkan kalimat Subhanallah agar tahu kalau dia salah," ujar Buya Yahya.
"Jadi mengingatkan imam itu harus kalau kita tahu, kemudian bagi wanita bertepuk tangan, tepuknya disunnahkan punggung tangan dengan telapak agar berbeda dengan tepuk hore," imbuhnya.
Baca juga: Apakah Orang yang Rajin Sedekah Tapi Tak Pernah Sholat Tetap Dapat Pahala? Ini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya kemudian membeberkan jika makmum sadar imam sholat kelebihan rakaat, maka mereka boleh tidak mengikutinya.
Namun, jika makmum sadar akan kesalahan imam dan tetap mengikutinya, maka sholatnya batal.
"Menurut kita itu rakaat yang ke-5, maka setelah mengingatkan, kita tidak boleh ikut.
Sebab jika kita mengikuti amalan yang menurut dugaan kita salah, berarti kita tidak boleh mengikuti," tuturnya.
"Jika kita sadar ini rakaat ke-5 tapi kita ikut, batallah sholat kita," ungkap Buya Yahya.
Lain halnya jika semua makmum lupa rakaat dan tidak menyadari kesalahan imam, maka sholat mereka dianggap sah dan tak perlu diulang.
"Karena lupa semuanya, tidak dosa semuanya dan sah semuanya, nggak usah diulang," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
BOLEHKAH Orang yang Punya Sedikit Hafalan Quran Jadi Imam Sholat? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Apakah boleh orang yang punya sedikit hafalan Al Quran menjadi imam sholat?
Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Hal itu dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Adi Hidayat Official pada 25 Oktober 2019.
Seperti diketahui, ada beberapa syarat menjadi imam sholat.
Di antaranya adalah beragama Islam, laki-laki, baligh, berakal, serta suci dari hadas besar maupun kecil.
Selain itu, imam sholat juga harus mampu membaca Al Quran dengan fasih dan baik.
Lantas, bagaimana jika orang yang memiliki hafalan Al Quran sedikit menjadi imam sholat?
Berikut ini penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: HUKUM Lanjut Tidur Setelah Sholat Subuh, Benarkah Menghambat Rezeki? Buya Yahya Beri Penjelasan
Baca juga: Apakah Orang yang Rajin Sedekah Tapi Tak Pernah Sholat Tetap Dapat Pahala? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ustaz Adi Hidayat menegaskan banyak tidaknya hafalan Al Quran bukanlah syarat utama menjadi imam sholat.
"Sesungguhnya hafalan Al Quran bukan syarat utama dalam hal untuk menjadi imam," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang menjadi imam sholat adalah bacaan yang benar.
Imam sholat harus memperhatikan hukum tajwid dalam setiap bacaan.
Pasalnya, jika sedikit saja salah pengucapan pada huruf, hal itu bisa mengubah maknanya.
"Syarat yang terpenting dari hafalan Al Quran ini adalah terkait dengan bacaan yang benar,
yang terhindar dari kesalahan-kesalahan bacaan terutama hukum tajwid-nya," tuturnya.
"Jadi jika ada hafalan pun cukup digunakan dalam sholat, tapi bacaan-bacaanya benar, sempurna tajwidnya, hukum-hukumnya, maka dibenarkan menjadi imam," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: HUKUM Tren Ikoy-ikoyan di Instagram Menurut Syariat Islam, Apakah Haram? Ini Penjelasan Buya Yahya
Kendati demikian, Ustaz Adi Hidayat menyebut ada baiknya mendahulukan mereka yang memiliki hafalan lebih banyak untuk menjadi imam sholat.
"Namun, demikian ada skala prioritas untuk bisa menempatkan imam ini adalah sebagai berikut.
Yang pertama, jika ditemukan yang lebih banyak hafalannya dari yang tadi, maka yang banyak hafalannya didahulukan.
Dengan catatan, yang banyak hafalan ini pun benar hukum tajwidnya," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Jika ada yang sedikit hafalannya tapi benar lebih bagus bacaannya, maka ini didahulukan," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)
Berita dan artikel lainnya terkait Buya Yahya di sini
Berita dan artikel lainnya terkait Ustaz Adi Hidayat di sini