Tanya Jawab Islam
Bagaimana Hukumnya Dzikir Berjamaah Setelah Sholat? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah beri penjelasan mengenai hukum dzikir berjamaah setelah sholat.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Reporter: Tiara Susma
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berdzikir adalah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Umat Muslim dianjurkan berdzikir setelah mengerjakan sholat.
Tak hanya setelah sholat, berdzikir juga bisa dilakukan kapan saja.
Berdzikir bisa dilakukan sendiri atau pun bersama-sama.
Namun, terkadang muncul perbedaan pendapat mengenai dzikir berjamaah setelah sholat.
Beberapa orang mengatakan dzikir berjamaah setelah sholat termasuk bid'ah, benarkah demikian?
Lantas, bagaimana hukumnya dzikir berjamaah setelah sholat?
Baca juga: Apakah Boleh Berdoa Menggunakan Bahasa Indonesia Ketika Sujud? Begini Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Bolehkah Berdoa Minta Jodoh Sambil Menyebutkan Nama Orangnya? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Hal itu seperti dilansir dari video yang diunggah di YouTube ALFANAD TV pada 22 November 2015.
Ustaz Khalid Basalamah mengungkapkan dzikir berjamaah setelah sholat tak pernah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Yang saya tahu ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Perihal dzikir setelah sholat juga disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari.
Menurut hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melantunkan dzikir setelah mengerjakan sholat.
Namun, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat disebut berdzikir sendiri dan tidak secara berjamaah.
"Kalau beliau mengetahui sholat selesai dari dzikir yang terdengar suaranya, artinya ada suara pada saat dzikir itu," kata Ustaz Khalid Basalamah.
"Tapi Nabi Muhammad SAW berdzikir dan sahabat berdzikir juga, dan masing-masing berdzikir dari dzikir yang sudah dianjurkan," imbuhnya.
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Memanjatkan Doa Tanpa Mengetahui Artinya? Begini Penjelasan Buya Yahya
Ustaz Khalid Basalamah juga mengungkapkan kebiasaan-kebiasaan Nabi Muhammad SAW saat berdzikir.
"Nabi Muhammad SAW waktu membaca, bisa urut bisa tidak dzikirnya, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengikat mereka dengan satu bacaan," tutur Ustaz Khalid Basalamah.
"Bahkan, seringkali Nabi Muhammad SAW menyelesaikan dzikir sebelum sahabat," lanjutnya.
Ustaz Khalid Basalamah pun mengingatkan ada baiknya umat Muslim mencontoh apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW.
"Inilah contoh dari Nabi Muhammad SAW tentang masalah dzikir, kalau ada imam teriak Al Fatihah misalnya dia memaksakan makmum harus mengikuti bacaannya, ini malah mengganggu makmum yang lain untuk berdzikir, jadi kita lebih kembali kepada sunnah Nabi Muhammad SAW," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
Apakah Boleh Berdoa Menggunakan Bahasa Indonesia Ketika Sujud? Begini Penjelasan Buya Yahya
Umat Muslim dianjurkan memanjatkan doa kepada Allah SWT setelah mengerjakan sholat.
Tak hanya setelah sholat saja, kita juga bisa berdoa kepada Allah SWT kapan saja.
Sementara itu, berdoa ketika sujud adalah salah satu amalan yang dianjurkan.
Bahkan, sujud dalam sholat disebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa.
Namun, terkadang muncul pertanyaan dari kalangan masyarakat.
Apakah boleh kita berdoa dengan bahasa Indonesia ketika sujud?
Baca juga: Niat Ketika Sholat, Perlu Dilafalkan Atau Cukup Dalam Hati? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Baca juga: BOLEHKAH Melaksanakan Sholat Dhuha Supaya Hajat Terpenuhi? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Hal itu seperti dilansir dari video yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV pada 25 Desember 2019.
Buya Yahya mengungkapkan berdoa dalam sujud merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Ia pun menganjurkan umat Muslim untuk sering berdoa dalam sujud.
Pasalnya, sujud adalah waktu dimana kita bisa dekat dengan Allah SWT.
"Saat paling dekat hamba dengan Tuhannya yang Maha Tinggi adalah saat merendahkan dirinya, sujud, saat itu kita sangat dekat pada Allah," ujar Buya Yahya.
"Maka perbanyaklah di saat seperti itu memohon, itu Nabi yang mengajarkan," imbuhnya.
Perihal berdoa dengan bahasa selain bahasa Arab, Buya Yahya menyebut ada perbedaan pendapat ulama dalam hal tersebut.
Kendati demikian, Buya Yahya menganjurkan untuk menghindari berdoa dengan bahasa selain bahasa Arab di dalam sholat.
Adapun di luar sholat, berdoa dengan bahasa selain bahasa Arab diperkenankan.
Baca juga: Imam Sholat Lupa Rakaat, Apakah Sholatnya Batal & Wajib Diulang? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Ada aturannya di sini, pertama masalah doa yang anda baca, apakah boleh kita membaca doa dengan bahasa Indonesia?
Sebagian mengatakan tidak diperkenankan, karena selain bahasa Arab dianggap bisa membatalkan sholat," tutur Buya Yahya.
"Biar pun ada yang mengatakan boleh, lebih baik anda hindari berdoa dengan bahasa Indonesia di dalam sholat," imbuhnya.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berdoa panjang dalam sujud?
Buya Yahya menyebut waktu tepat berdoa dalam sujud adalah saat sholat sendiri.
"Kapan kita boleh berdoa panjang dalam sujud? Di saat anda sholat sendiri, bukan di saat anda menjadi imam," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)