Jasad Seorang Pria Dimasukkan ke Lemari Pendingin Selama 7 Jam, Tiba-tiba Hidup Lagi, Keluarga Heran
Jasad seorang pria tiba-tiba hidup lagi setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 7 jam, ini kata dokter
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jasad seorang pria tiba-tiba 'hidup' lagi setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Dikutip dari The Sun via Kompas.com pada 22 November 2021, pria bernama Srikesh Kumar meninggal dunia setelah ditabrak sepeda motor di Moradabad, India.
Dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi terluka yang cukup parah.
Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Jasad Kumar pun dimasukkan ke lemari pendingin di rumah sakit.
Keluarga Kumar baru bisa datang mengambil jasadnya esok hari.
Sehingga, jasad Kumar disimpan di lemari pendingin selama 7 jam.
Baca juga: Sebuah Keluarga Sembunyikan Jasad Perempuan Selama 6 Minggu, Ketahuan Karena Ulah Seorang Apoteker
Baca juga: Satu Keluarga di Tangerang Tewas Terbakar, Jasad Anak 5 Tahun di Dekat Pintu, Sempat Berusaha Keluar
Pada Minggu (21/11/2021), adik ipar Kumar, Madhu Bala, menengok jasad Kumar.
Saat lemari pendingin dibuka, jasad Kumar terlihat bergerak.
Padahal, kepala kesehatan rumah sakit Dr Shiv Singh mengatakan, jasad Kumar sudah dicek pada pukul 3 pagi dan dipastikan meninggal dunia.
Kemudian, penyelidikan pun dilakukan terhadap jasad Kumar.
Pihak rumah sakit mengatakan kasus Kumar ini sangatlah langka.
Sementara keluarga menuduh rumah sakit lalai dan melakukan kesalahan dalam menangani Kumar.
Keluarga mengatakan rumah sakit salah memvonis Kumar sebagai meninggal.
Kumar kemudian dirawat di sebuah pusat perawatan kesehatan di Meerut.
Kondisinya semakin membaik, namun belum sadarkan diri.
Pihak keluarga akan mengajukan keluhan ke dokter atas kelalaian.
Keluarganya menilai rumah sakit hampir membunuh Kumar.
Sementara, pengawas rumah sakit menyatakan ini adalah keajaiban.
Belum diketahui bagaimana reaksi rumah sakit atas keluhan keluarga Kumar.
Kisah Lain, Sebuah Keluarga Sembunyikan Jasad Perempuan Selama 6 Minggu
Sebuah keluarga di North Yorkshire, Amerika Serikat, menjadi sorotan karena menyembunyikan jasad wanita.
Dikutip dari Daily Mail via Kompas.com pada 12 November 2021, jasad wanita tersebut disembunyikan selama 6 minggu.
Saat diidentifikasi, jasad wanita itu adalah Rina Yasutake, yang berusia 49 tahun.
Rina sendiri adalah seorang seniman lulusan Universitas Cambridge.
Jasad Rina ditemukan terbaring di tempat tidur di pondok daerah Helmsley, North Yorkshire, September 2018.
Kemudian terungkap jika Rina memiliki hubungan keluarga dengan orang-orang yang menyimpan jasadnya.
Jasad Rina disembunyikan oleh Ibunya, Michiko Yasutake, yang berusia 78 tahun.
Saudara-saudaranya, Yoshika Yasutake (55) dan Takahiro Yasutake (49) juga terlibat.
Saat ditemukan, jasad Rina sudah sangat membusuk.
Keluarga itu ketahuan karena seorang apoteker yang merasa curiga.
Pasalnya, keluarga tersebut membeli alkohol dalam jumlah yang besar.
Selain itu, apoteker tersebut juga mencium bau mayat dari keluarga tersebut.
Akhirnya polisi melakukan operasi untuk mencari tahu kejadian di keluarga ini.
Setelah jasadnya ditemukan, polisi forensik memeriksa properti selama berhari-hari.
Tetangga juga tidak mengetahui jika mereka menyembuyikan jasad di dalam rumah.
Keluarga itu dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga.
Saat diperiksa, Michiko, Yoshika dan Takahiro mengaku tidak melakukan kesalahan.
Mereka menyembunyikan jasad Rina karena merasa proses penguburan mayat di daerah tersebut tidak layak.
Sean Morris, hakim York, mengatakan ketiga terdakwa menderita penyakit mental.
Sean akan mengarsipkan kasus ini dan menyebut jika tidak ada kepentingan publik untuk melanjutkan persidangan.
Polisi North Yorkshire juga tidak mengungkapkan rincian tentang bagaimana Rina meninggal dunia.
Pada Selasa (9/11/2021), Sandiford mengatakan hukuman setelah persidangan akan terbatas pada perintah pengawasan.
Ketiga terdakwa akan menerima pemeriksaan kesejahteraan alias kunjungan rutin dari layanan sosial.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)