Belum Lama Kerja Jadi Guru, Wanita Ini Ketahuan Kirim Video Syur ke Murid-murid di Bawah Umur
Seorang wanita yang baru saja menjadi guru ketahuan mengirim video syur ke murid-muridnya yang di bawah umur
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita bernama Emily Jean Durden ditangkap polisi terkait kejahatan seksual.
Dikutip dari Kompas.com pada 27 November 2021, wanita tersebut berprofesi sebagai guru.
Emily diketahui belum lama bekerja sebagai guru di sekolah Crest Middle School, Carolina Utara, Amerika Serikat.
Dirinya baru berusia 19 tahun, dan tahun lalu lulus SMA.
Emily awalnya sering melakukan chat dengan beberapa murid.
Percakapan mereka itu mulai menjadi tidak senonoh.
Hingga Emily mengirimkan video-video tak pantas pada murid-muridnya.
Baca juga: Guru Aniaya Murid Sampai Tewas, Alasannya Karena Tak Bisa Ucap Bahasa Inggris & Lupa Membawa Ini
Baca juga: JENGKEL Ada Guru Tak Pakai Masker, Gibran Tinggal Mobil Dinas di Sekolah, Ngaku Sudah Siapkan Sanksi

Padahal, murid-murid Emily masih berusia 13 hingga 15 tahun.
Video yang dikirim Emily itu ketahuan oleh orang tua dari murid.
Orang tua mengajukan protes ke sekolah pada 18 November 2021 dan Emily diperiksa.
Emily mengakui sudah mengirimkan video syur tersebut.
Emily lalu dijerat dengan tiga dakwaan terkait kasus tersebut.
Yaitu yang pertama adalah menampilkan materi yang tidak pantas pada murid di bawah umur.
Kemudian, dua dakwaan lainnya adalah eksploitasi seksual tingkat dua.

Emily menjadi guru termuda dalam sejarah AS yang dijerat dakwaan tersebut.
Penangkapan Emily ternyata cukup mengejutkan masyarakat sekitar.
Banyak yang tidak menyangka Emily dapat melakukan hal tersebut karena sehari-harinya cukup ramah dan terlihat baik
Emily sempat ditahan di Pusat Penahanan Cleveland County.
Dirinya tengah menunggu jadwal sidang kasusnya.
Karena membayar penangguhan 50.000 dollar AS, Emily boleh pulang.
Namun dirinya wajib datang saat dipanggil untuk menjalani sidang.
Kisah Lain, Pihak Sekolah Memotong Rambut Seorang Murid, Ayahnya Marah

Setiap sekolah memiliki peraturan sendiri yang harus diikuti oleh para siswanya.
Ketika siswa melanggar aturan, sekolah biasanya memberikan sanksi.
Namun, ada orang tua yang tidak terima saat anaknya mendapatkan sanksi dari sekolah.
Dikutip dari Kompas.com via BBC pada 17 September 2021, seorang ayah di Michigan, Amerika Serikat, marah atas pelakuan sekolah pada anaknya.
Anaknya diketahui pulang ke rumah dengan bagian rambut yang pendek sebelah.
Rambutnya dicukur di satu sisi kepalanya.
Saat ditanya, anaknya mengatakan itu adalah ulang usil dari temannya.
Akhirnya, sang ayah membawanya ke salon untuk merapikan model rambutnya.
Dua hari kemudian, sang anak pulang dengan rambut yang kembali dipotong.
Ayahnya mengira jika rambutnya dipotong lagi oleh temannya.
Tapi sang anak bilang jika kini gurunya yang memotong rambutnya.
"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya.
Dua hari kemudian, Jurnee pulang lagi dari sekolah dengan rambut di sisi lain kepalanya dicukur.
Padahal, Jurnee sudah dibawa ke penata rambut agar dipotong asimetris untuk menyamarkan perbedaan panjangnya.

Hoffmeyer awalnya mengira anak lain melakukannya, tetapi Jurnee bilang itu perbuatan seorang guru.
"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya kepada AP.
Ayahnya pun marah dan mengatakan ini adalah diskriminasi karena sang putri adalah ras campuran.
Dirinya langsung mengeluarkan sang putri dari sekolah itu.
Tak hanya itu, dirinya juga menuntut pihak sekolah 1 juta dollar AS (Rp 14,2 miliar).
Pihak sekolah mengatakan guru memang telah melanggar kebijakan sekolah.
Namun guru tersebut tetap diizinkan untuk bekerja di Sekolah Dasar Ganiard di Mount Pleasant.
Gugatan diajukan di pengadilan federal Michigan barat terhadap Sekolah Umum Mount Pleasant dan dua staf pengajar.
(TribunNewsmaker/Talitha)