6 FAKTA Dokter Suntikkan Vaksin Kosong pada Siswa SD di Medan, Pelaku Minta Maaf, Kini Diusut IDI
Dalam video terlihat tindakan seorang tenaga kesehatan yang janggal saat proses menyuntikan vaksin di lengan seorang siswi SD.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah 6 fakta baru kasus viral dokter suntik vaksin kosong pada siswa SD di Medan.
Belum lama ini beredar video seorang dokter menyuntikkan vaksin kosong pada siswa hingga menjadi sorotan berbagai pihak.
Pelaku suntik vaksin kosong ini dilakukan oleh dokter wanita berinisial G yang bekerja di Rumah Sakit Kota Medan.
Dalam video itu terlihat tindakan seorang tenaga kesehatan yang janggal saat proses menyuntikan vaksin di lengan seorang siswi SD.
Terlihat tenaga kesehatan berompi hitam itu tidak memasukkan lebih dulu jarum suntik ke botol atau vial vaksin untuk mengisi tabung suntik dengan cairan vaksin dan langsung menancapkan jarum suntik yang baru diambil dari kemasan ke lengan siswi SD.
Dokter lalu berpura-pura seperti menyuntik sambil mengalihkan perhatian si bocah dengan menanyakan cita-citanya.
Belakangan diketahui jika video itu diambil saat kegiatan vaksinasi Covid-19 pada siswa SD Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan.
Baca juga: BPOM Menambah Jenis kombinasi Booster untuk Vaksin Covid-19, Ini Daftar Lengkapnya Per 12 Januari
Baca juga: CARA Cek Tiket Vaksin Booster Gratis di PeduliLindungi, Simak Syaratnya
Berikut rangkuman faktanya:
1. Jawaban Pelaku
Dokter pelaku sudah diamankan dan telah membuat pernyataan secara terbuka.
Dokter perempuan yang diidentifikasi sebagai dokter G meminta maaf kepada publik atas peristiwa yang viral tersebut.
"Kepada pihak Polri, terhadap masyarakat, dan kepada IDI Sumut dan Medan saya memohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini," ucapnya.
Dari pengusutan lebih jauh diketahui penyuntik vaksinator tersebut merupakan seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Kota Medan.
"Vaksinator merupakan seorang dokter bukan nakes atau perawat. Dia bekerja di salah satu rumah sakit di sini," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah, Jumat (21/1/2022).
Mengutip TribunMedan.com 'Fakta Baru, Petugas yang Menyuntikkan Vaksin Kosong ke Murid SD Ternyata Seorang Dokter'
2. Baru 2 Anak yang Ditemukan Disuntik Vaksin Kosong
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah sejauh ini baru didapati dua anak yang diduga mendapat suntikan vaksin kosong.
Lebih lanjut pihaknya akan melakukan pengusutan menyeluruh untuk memastikan anak-anak lainnya.
"Dari hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan Polres di daerah itu ada dua anak yang baru didapatkan dan kemungkinan diduga akan ada lagi laporan vaksin kosong kepada anak lain," terangnya Jumat (21/1/2022).
3. Kronologi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah lalu menceritakan proses vaksinasi yang terjadi seperti rekaman pada video viral itu.
Vaksinasi di sekolah tersebut ditargetkan untuk 500 anak SD dalam beberapa hari.
Dari informasi yang didapat sampai saat ini masih menyisakan 5 vial vaksin.
"informasinya masih berlebih 5 vial lagi satu vial itu bisa untuk 10 dosis anak. Jadi masih banyak sisa vaksin di SD tersebut," tuturnya.
"Targetnya 500 anak tapi yang sisa itu 5 Vial jadi ada sekitar 50 anak yang belum tahu kejelasannya apakah sudah vaksinasi atau seperti apa," tambahnya.
Untuk itu Taufik menjelaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengunjungi sekolah yang bersangkutan dan akan memanggil tenaga kesehatan tersebut.
4. Kondisi Anak yang Disuntik Vaksin Kosong
Berdasarkan informasi yang didapat, Bobby mengatakan siswi SD yang ada di video juga mengaku tidak merasakan pegal sama sekali di tangannya pascadisuntik vaksin.
"Saat ini sudah diperiksa, tambahan sedikit, dari salah satu anak yang disuntikkan"
"Ada tiga bersaudara, dua merasakan pegal-pegal, berarti memang ada efek vaksinasi tersebut, namun salah satu anak yang di video itu tidak merasakan pegal-pegal"
"Mungkin ini ada indikasi dosisnya tidak masuk. Itu informasi yang saya dapat. Itu masih perkembangan sampai dengan siang ini," kata Bobby Jumat (21/1/2022).
5. Wali Kota Medan Pertanyakan Kemana sisa Vaksinnya
Wali Kota Medan, Bobby Nasution angkat bicara terkait penyuntikan vaksin kosong yang dilakukan oknum tenaga kesehatan di SD Wahidin Sudirohusodo Medan Labuhan.
Bobby meminta oknum dokter ataupun perawat yang melakukan penyuntikan vaksin kosong tersebut mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Kami minta juga di sini kepada dokter dan perawat yang menyuntikkan vaksinasi harus betul-betul dipertanggungjawabkan. Karena kalaupun dosisnya tidak ada, dosisnya dikemanakan yang tidak disuntikkan?" kata Bobby, Jumat (21/1/2022).
Bobby pun berharap oknum tenaga kesehatan terkait dapat menjelaskan motivasi perbuatannya terlebih soal kemana jatah vaksin yang sudah diberikan.
"Ini juga harus diperjelas. Untuk itu yang disampaikan pak Kadinkes tadi penanggung jawab kegiatan harus juga ikut bertanggungjawab. Ini yang kami sarankan, dan dalam hal ini sudah diperiksa baik dokter dan perawatnya," katanya.
Ia memastikan saat ini kasus tersebut dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
6. IDI Turun Mengusut
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut juga menyayangkan kejadian tersebut dan sudah berdiskusi terkait dengan pihak Polda Sumut
Ketua IDI Sumut Ramlan Sitompul mengatakan ada hal yang semestinya tidak terjadi terkait dengan proses vaksin tersebut.
"Kami dari IDI sangat menyesalkan peristiwa tersebut," ucapnya kepada wartawan, Jumat (21/01/2022).
Dia berjanji akan mengusut dugaan ketidakprofesionalan dokter G yang diduga melakukan kesalahan.
"Dari standart profesi kedokteran akan melakukan pendalaman, dan melakukan pemeriksaan," ucapnya.
Ramlan meminta kepada masyarakat agar tak usah panik mengenai kejadian itu.
"Daftarkan diri lagi, kami dari IDI akan membantu untuk di vaksin," ucapnya lagi.
(Sarah/SURYAMALANG.COM)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul 6 Fakta Baru Dokter Suntik Vaksin Kosong Pada Siswa SD di Medan, Jawaban Pelaku hingga Kondisi Anak