Cerita Viral
'Hari Itu Nurut Banget' Bayi Bertingkah Tak Biasa, Ternyata 'Pamit' ke Ayah Ibu Mau Pergi Selamanya
Anak sulung pasangan Mohamad Amirul Rahim Baharudin dan Nur Hasikin Ahmad tiba-tiba meninggal dunia pada Jumat petang
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: galuh palupi
Kini pasutri ini baru sadar jika anak mereka ternyata tengah berpamitan untuk pergi selamanya.
Bayi Lahir Tubuh Kecil & Kulit Gelap, Ibu Pilu 81 Hari Hanya Bisa Menatap, Kini Perubahnnya Dipuji
Wanita itu bernama Desy Arnita Sari Abd Rahman (26) dari Malaysia berbagi kisah tentang bayinya yang lahir secara prematur.
Dilansir TribunSolo.com dari mStar, Selasa (25/1/2022), Desy melahirkan putri sulungnya, Fateema Darweena secara prematur di Rumah Sakit Putrajaya pada 2 Agustus 2021 lalu.
Pada saat itu usia kehamilannya baru 26 minggu.
“Selama hamil, semuanya baik-baik saja. Pada 28 Juli 2021, saya menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Dua hingga tiga hari kemudian, perut saya mulai sakit, saya mulai mengalami kontraksi.
“Saya pergi ke klinik swasta, katanya sudah bukaan dua sentimeter. Saya langsung ke rumah sakit. Kemudian dirawat di bangsal. Akhirnya, pada 2 Agustus pukul 6.50 pagi, saya melahirkan seorang anak perempuan.

“Anak saya dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) selama 81 hari. Selama di NICU, saya saat itu hanya bisa melihatnya tiga kali. Selama itu, saya sering menangis.
Baca juga: SOSOK Briptu Putri Cikita, Viral Sampai Brazil, Videonya saat Tanya ABG Sikat Gigi Nggak Disorot
"Perasaan yang tak bisa digambarkan karena saya sendirian di rumah sakit. Ibu-ibu lain bisa pulang dengan bayi mereka. Saya pulang tanpa anak. Selama dirawat, saya ingat anakku sepanjang waktu," kata Desy, dikutip TribunSolo.com.
Desy yang berprofesi sebagai konsulan keuangan ini lantas mendapat kabar bahagia.
Putri sulung mereka diizinkan pulang pada 23 Oktober tahun lalu.
Momen tersebut ia anggap sebagai puncak kebahagiaan seorang ibu.
Lantaran Desy akhirnya bisa merasakan pengalaman menjadi seorang ibu seperti perempuan lainnya.
“Tanggal 23 Oktober, mereka menelepon saya jam 12.30, memberi tahu saya bahwa bayi kami bisa dipulangkan pada malam hari. Saat itu tangan saya gemetar, merasa tidak percaya. Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba.
"Tapi setelah dipulangkan, bayi saya masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan setiap minggu untuk kontrol kesehatannya. Alhamdulillah, hingga hari ini, dokter senang melihat tingkat perkembangannya," kata Desy.