SIAP TEMPUR Deretan Pasukan Rusia Besenjata Lengkap Berbondong-bondong ke Kota di Ukraina
Siap tempur deretan pasukan Rusia besenjata lengkap berbondong-bondong ke kota di Ukraina.
Editor: Candra Isriadhi
“Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” terang dia.
Melawan Barat, pemerintah Rusia mengatakan telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.
Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor, yang juga mencakup gerbong kereta api, kontainer, turbin, dan barang lainnya.
Putin mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan sejak invasi 24 Februari 2022 lalu sangat terasa.
“Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat untuk kelompok barang tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” ucapnya.
“Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita tutup dan selesaikan," sambung Putin.
Ia mencatat bahwa Rusia adalah produsen utama pupuk pertanian, dan akan ada "konsekuensi negatif" yang tak terhindarkan untuk pasar pangan dunia jika Barat membuat masalah bagi Rusia.
Menteri Pertanian Rusia melaporkan bahwa ketahanan pangan negara itu terjamin.
48 Negara akan Terpengaruh
Rusia telah membalas sanksi Barat karena menginvasi Ukraina dengan memberlakukan larangan ekspor pada serangkaian produk hingga akhir 2022.
Larangan tersebut mencakup ekspor peralatan telekomunikasi, medis, kendaraan, pertanian, dan listrik, serta beberapa produk kehutanan seperti kayu.
Kementerian Ekonomi Rusia mengatakan, langkah-langkah lebih lanjut dapat mencakup pembatasan kapal asing dari pelabuhan Rusia.
Dilansir BBC, sekitar 48 negara akan terpengaruh, termasuk AS dan Uni Eropa.
Pengecualian ekspor dapat dibuat untuk wilayah Georgia yang memisahkan diri di Ossetia Selatan dan Abkhazia, dan untuk anggota Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, mengatakan larangan itu akan mencakup ekspor barang yang dibuat oleh perusahaan asing yang beroperasi di Rusia, termasuk mobil, gerbong kereta api, dan kontainer.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/tentara-wanita-rusia.jpg)