'Kita Kurus Baru Kawin' Sejoli Kompak Diet Jelang Nikah, Sang Wanita Langsing, Hasil Si Pria Disorot
Sama-sama gemuk, pasangan ini kompak kurus dulu baru nikah. Tak disangka perbedaan perubahan keduanya kini malah jadi sorotan.
Penulis: Monalisa
Editor: ninda iswara
Sadar menjadi bahan gunjingan di hari pernikahannya sendiri, pengantin wanita menjadi begitu sedih.
Ia tak bisa menahan air mata dan menangis di atas pelaminannya karena merasa terhina.
Melihat istrinya seperti itu, mempelai pria bingung sekaligus patah hati.
Baca juga: VIRAL Obrolan Indra Kenz dengan Atta Halilintar, Dicap Sombong, Aurel Hermansyah Tertawa dengar Ini
Dia tidak bisa meninggikan suara untuk mengutuk dan menghalangi orang-orang bergunjing tentang istrinya karena takut pesta akan rusak.
Namun sejenak kemudian, apa yang dilakukan mempelai pria banjir pujian.
Ia memeluk istrinya dan berusaha menenangkan sang istri dengan lembut.
Setelah itu pengantin pria angkat bicara.
Ia berterimakasih kepada semua orang yang datang untuk merayakan pernikahan mereka, dan bukannya datang hanya untuk tertawa.
Komentar jujur dari mempelai pria sontak membuat tamu yang bergunjing menjadi malu.
Kemudian pengantin pria membuat pengakuan, bahwa ketika ia memutuskan menikah dengan istrinya, memang ada banyak penolakan.

Banyak orang menyebut ia menikah karena uang.
Mereka percaya pria normal tidak akan mau menikahi wanita yang tiga kali lebih gemuk dari ukuran normal.
Namun pengantin wanita menegaskan bahwa istrinya lahir dari keluarga di pedesaan dan tidak sekaya yang dibayangkan.
Ia meyakinkan tamu yang hadir bahwa mereka berdua benar-benar saling mencintai.
Si pria bertekad menikahi wanita besar ini karena ia percaya bahwa cinta sejati tidak peduli tentang kaya atau miskin, gemuk atau kurus, jelek atau cantik.
Memikirkan kesulitan yang telah dilalui, pengantin pria tanpa sadar juga meneteskan air mata.
Setelah cerita pasangan ini menjadi viral, banyak orang yang mengungkap kekaguman mereka terhadap sosok pengantin pria. (TribunnewsMaker.com/Octavia Monalisa/Galuh Palupi)