'Saya Stres' Pilu Mantu, Mertua Ngeyel Beri Air Matang ke Bayi 2 Bulan, Dokter Syok Ungkap Bahayanya
Ibu muda curhat, stres dengan sikap mertua yang ngeyel beri minum air matang pada bayinya yang baru usia 2 bulan. Dokter pun syok & beri arahan.
Penulis: Monalisa
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ibu muda mengaku stres dengan kelakuan ibu mertua pada anaknya yang masih bayi.
Memiliki bayi dan masih tinggal dengan mertua terkadang menjadi ujian tersendiri bagi seorang ibu muda.
Seperti yang dialami seorang ibu muda asal Malaysia ini.
Kepada seorang dokter, ibu muda yang sengaja dirahasiakan namanya ini mengaku stres dengan tingkah ibu mertuanya.
Bagaimana tidak, sang ibu mertua nekat memberikan minum air matang pada cucunya yang masih bayi tersebut.
Sang mertua mengaku memberi air matang pada bayi adalah hal biasa dan tidak membahayakan.
Baca juga: Hati Saya Hancur Pilu Ibu, Bayinya Usia 3 Hari Diberi Mertua Makan Biskuit, Kini Dadanya Bengkak
Baca juga: Mandikan Bayi Berujung Duka, 4 Tewas Kesetrum di Kamar Mandi, Ayah Gagal Menolong: Semua Nempel

Ia juga selalu memakai alasan caranya mengasuh pada jaman dulu untuk disamakan dengan saat ini.
Sontak sikap mertua ini membuat sang menantu tak nyaman.
Mengutip dari Mstar.com, Kamis (7/4/2022), curhat ibu muda ini rupanya diunggah oleh Dokter Imelda Balchin, pakar perunding Obstetrik dan Ginekologi.
Lewat akun Facebooknya, Dokter Imelda ini membagikan sebuah pesan dari seorang ibu muda kepadanya.
Kepada sang dokter, ibu muda ini mengaku mertuanya selalu memaksa dirinya memberi air matang pada bayinya yang masih berusia dua bulan.
Meski dirinya menolak, sang mertua ternyata diam-diam ngeyel melakukan kebiasaan itu.
"Dokter saya ingin bertanya, apakah baik memberi air matang pada bayi 2 bulan?
sebab mertua saya selalu suruh saya beri air matang ke anak saya.
Saya tak mau berikan, malah mertua saya sendiri yang berikan." tulisnya.
Sang ibu muda mengaku sangat stres dengan sikap ibu mertuanya tersebut.
"Maaf dokter saya kirim pesan ini dan mengganggu dokter, sebab saya stress.
Mertua saya selalu suruh saya beri air matang untuk saya, padahal sebelumnya dokter sudah berpesan pada saya untuk tidak memberi minum air matang ke bayi sebelum masuk 6 bulan.
Saya sudah bicara begitu ke mertua, tapi mertua malah bisa dokter tidak berbicara hal itu pada dia sendiri." tulisnya lagi.

Sontak mendapat pesan tersebut, sang dokter pun merasa geram.
Dengan tegas sang dokter melarang untuk para ibu memberi air matang pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Sang dokter pun membeberkan alasan dan bahayanya.
"Jangan beri bayi minum air matang sebelum usia enam bulan.
Saya ingin beritahu anda semua sebab-sebabnya.
Silahkan bagikan penjelasan saya ini, semoga ibu mertua dapat ilmu pengehetahuan ini." tulis sang dokter di laman Facebooknya.
"Pertama, badan bayi tak sama dengan badan orang dewasa.
Kandungan air dalam badan bayi memang lebih tinggi berbanding dengan orang dewasa.
Lebih kurang 55/100 berat badan orang dewasa ialah air, tetapi 75/100 berat bayi adalah air, maka bayi tidak perlu minum air seperti orang dewasa.
Kedua, kandungan susu ibu ialah 88/100 air dan rendah garam.
Susu ibu mengandung semua keperluan air dan garam untuk bayi.
Susu ibu ialah karunia Allah yang terbaik untuk bayi.
Tidak perlu lagi tambah air matang untuk bayi sebelum usia enam bulan yang belum boleh makan." jelasnya.
Baca juga: NYESEL, Ibu Muda Nangis, Bayinya 4 Bulan Diare Parah Usai Disuapi Mertua Bubur 3 Hari Berturut-turut
Tambah Dokter Imelda, dia juga melarang ibu memberi susu sapi atau kambing pada bayi sebelum usia setahun karena kandungan garam yang tinggi.
"Saya juga melarang ibu-ibu memberi air minum matang pada bayi karena ini bisa menyebabkan terlalu banyak air dan kekurangan garam di dalam darah bayi yaitu water intoxiation.
Ketiga, perut bayi sangatlah kecil dan tak boleh minum banyak-banyak sekaligus.
Dia hanya bisa minum sedikit saja pada satu waktu, sebab itulah bayi cepat lapar.
Sebab itulah bayi perlu minum ASI sedikit-sedikit tetapi kerap.
Bayi memang perlu protein dan itu semua terkandung di dalam ASI.
Sementara di dalam air matang tidak ada apa-apa dan tidak ada proteinnya.
Jika anda penuhkan perut bayi dengan air matang, dia tidak akan bisa minum ASI karena perutnya sudah dipenuhkan dengan air matang.
Hal ini membuat bayi kekurangan nutrisi penting untuk tumbuh, berkembang dan sehat.
Keempat, untuk membuat payudara ibu dapat memproduksi banyak susu, maka diperlukan stimulasi dari bayi.
Lebih banyak bayi menyusu pada ibu, maka ia akan sering menstimulasi payudara ibu, inilah yang dinamakan supply by demand." jelasnya lagi.

Selain itu, Dokter Imelda juga menjelaskan jika bayi tidak perlu diberi air matang sebelum mereka makan seperti orang dewasa.
Bahkan sang dokter menyebutkan air matang justru bisa menyebabkan darah bayi menjadi cair dan membwa risiko hyponatremia, dimana sel-sel badan tidak berfungsi termasuk sel otak, sel otot, dan sel jantung.
"Buah pinggang (ginjal) bayi sangatlah kecil, belum kuat dan berfungsi optimal seperti ginjal orang dewasa.
Ginjal bayi yang terlalu banyak menerima air matang malah membuat darah bayi lebih cair dan berkumpul dalam darah dan tidak dibuang oleh ginjal, ini yang dinamakan water intoxication.
Akibat dari water intoxication ini adalah sawan, kelemahan badan, muntah berlebihan, kerusakan otak, koma, dan kematian.
Oleh sebab itu, untuk anda yang menggunakan susu formula juga jangan terlalu banyak air.
Pesan saya yang terakhir, apa yang bagus bagi anda, jika dilakukan berlebihan justru bisa menjadi racun. The dose make the poison." tutup sang dokter.
Unggahan sang dokter pun langsung mendapat beragam respon dari warganet.
Tak sedikit juga yang ikut curhat soal sikap mertua mereka yang bertentangan dengan penjelasan sang dokter. (TribunnewsMaker.com/Octavia Monalisa).