Dulu Depresi Berat, Artis Ini Tak Bisa Bedakan Siang & Malam, Konsul Psikiater: Nggak Bisa Merasakan
Pernah alami depresi berat, artis ini akhirnya konsultasi ke psikiater, tak bisa bedakan siang dan malam.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pengalaman berharga dibagikan oleh artis cantik satu ini.
Ternyata ia sempat mengalami depresi berat di tahun 2007 silam.
Artis ccantik yang dimaksud yakni Poppy Sovia.
Kepada Luna Maya, Poppy Sovia menceritakan perjuangannya sembuh dari depresi berat yang pernah ia alami.
Sampai akhirnya ia untuk pertama kali mendatangi psikiater pada 2009.
Poppy Sovia mengaku jika depresi yang dialaminya tergolong berat.
Sampai-sampai, Poppy Sovia ada di titik di mana Poppy tak bisa bedakan siang dan malam.
Baca juga: Dinikahi Bos Media Tajir, Artis Ini Diberi Mahar Rp 940 Ribu, Cerai & Pamit dari Medsos, Jual Mukena
Baca juga: Cerai & Dihina, Artis Dinikahi Aktor dengan Mahar Rp 999.999, Punya RS & Kapal Pesiar, Mantan Nyesel
"Dulu aku tuh sampai nggak bisa membedakan mana siang mana malam. Mood bangun pagi biasanya kan kita enak nih baru bangun, tapi ini tuh udah kayak aku tidak bisa merasakan itu. Rasanya kayak (sama semua), bener," ungkap Poppy Sovia dikutip TribunJatim.com dari kanal YouTube Luna Maya, Minggu (24/4/2022).
"Karena saat itu sangat depresi kan, jadi apa yang ada di kepala itu kayak suka nggak nyata gitu. Kayak lo bangun pagi itu sampai nggak nemu itu hari apa, pagi itu harus seperti apa, siangnya harus gimana. Kayak gitu sih," imbuhnya.
Poppy Sovia pun menyarankan siapa pun untuk segera bertindak jika merasakan stres berlebihan padahal masih pagi.
Tanda kedua menurut Poppy Sovia yang juga harus disadari adalah ketika seseorang sudah merasa muak dengan atau Poppy membenci dirinya sendiri.
"Kalau misalnya lo udah mulai nggak suka sama diri lo. Misalkan ngerasa tidak ada yang membenci kita melebihi diri kita, itu udah bahaya sih," terang Poppy Sovia.
Salah satu bentuk realisasinya adalah ketika orang tersebut selalu merasa senang jika dirinya sendiri tersakiti.
Poppy Sovia pun sempat merasakan hal tersebut.
"Pokoknya ada tendensi melukai diri sendiri ya. Kayak, 'kok gue suka melukai diri gue'. Kayak benturin diri kita, atau yang simple kayak mencakar-cakar diri kita. Sama kayak merasa (seneng) kita ada darah-darah, itu udah bahaya banget sih," paparnya.