Terungkap Penyebab Kematian Tangmo Nida, Sang Artis Jatuh ke Sungai Karena Kecerobohan Seseorang
3 bulan berlalu, kematian artis Thailand Tangmo Nida terungkap, ternyata jatuh karena kecerobohan seseorang
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tangmo Nida meninggal dunia karena jatuh dari kapal, ternyata karena kecerobohan seseorang yang ada di dalam kapal.
Seperti yang diketahui, Tangmo Nida meninggal dunia pada 24 Februari 2022 karena tenggelam di sungai Chao Phraya.
Kematian Tangmo Nida sempat menjadi kontroversi karena dianggap banyak kejanggalan.
Kini, kasus kematian artis Thailand, Tangmo Nida memasuki perkembangan terbaru.
Polisi mengungkapkan penyebab kematian artis yang ditemukan tenggelam di Sungai Chao Phraya akhir Februari lalu itu.
Serta ada enam terdakwa yang ditetapkan polisi.
Usai pengumuman terbaru kasus ini, manajer Tangmo, Idsarin Juthasuksawat (Gatick) dan teman Tangmo, Wisapat Manomairat (Sand) mengunggah foto yang lalu dikritik warganet.
Baca juga: Kasus Kematian Artis Thailand Tangmo Nida Akan Ditutup & 3 Orang Jadi Tersangka, Manajer Dihukum Ini
Baca juga: Jadi Orang Terakhir yang Melihat Tangmo Nida Jatuh ke Sungai, Sosok Ini Menyerahkan Diri ke Polisi

Penyebab kematian
Konferensi pers digelar pada Selasa (26/4/2022) di markas besar Kepolisian Provinsi Daerah 1 di Bangkok.
Kepala polisi Letnan Jenderal Jiraphat Phumphichit mengumumkan bahwa polisi telah mengesampingkan kecurigaan terjadi pembunuhan dalam kematian Tangmo Nida.
Mereka secara ambigu menyimpulkan bahwa kematian Tangmo disebabkan oleh "kecerobohan" seseorang di atas kapal.
"Tangmo tidak jatuh ke sungai karena kecerobohannya sendiri, tetapi ada seseorang yang kecerobohannya menyebabkan kematiannya," kata Jiraphat.
Polisi tidak mengidentifikasi tersangka yang bersalah. Dengan kata lain, kematian ini karena kecelakaan.
6 terdakwa
Polisi mendakwa lima teman artis bernama asli Nida Patcharaveerapongyang itu, yang ada di perahu dan seorang pria yang diduga melatih mereka.
Keenam orang itu didakwa dengan berbagai pelanggaran, termasuk kecerobohan yang menyebabkan kematian, berbohong kepada polisi, dan menyembunyikan bukti.
mengumumkan dakwaan terhadap 6 tersangka dan menyajikan ringkasan penyelidikan mereka, menyatakan mengakhiri kasus ini.
Polisi berujar, hanya Sand sebagai tersangka yang menuturkan bahwa Tangmo telah pergi ke bagian belakang perahu untuk buang air kecil.
Tersangka lainnya tidak menyebutkannya kesaksian demikian.
Namun polisi tidak menyebut apakah klaim Sand benar atau salah, serta tidak pula menuduhnya memberikan pernyataan palsu.
Keenam terdakwa tersebut ialah Phaiboon Trikanjananun (Robert), Wisapat Manomairat (Sand), Nitas Kiratisoothisathorn (Job), Idsarin Juthasuksawat (Gatick), Peam Thamtheerasri (Em), dan pemilik perahu Tanupat Lerttaweewit (Por).
Foto Gatick dan Sand

Gatick dan Sand mengunggah foto tersenyum setelah polisi menggelar konferensi pers kemarin.
Sand mengunggah foto di Instagram @sandsandd yang memperlihatkan dirinya sedang duduk di dalam mobil bersama Gatick.
Mereka saling berpelukan dengan senyum cerah.
"Membesarkan hati satu sama lain. Tidak peduli apa yang orang katakan tentang kita, pada akhirnya, kebenaran akan melindungi kita.. Silakan berkomentar sesuka Anda," tulis Sand menyertai foto tersebut.
Ada netizen yang berkomentar dengan menyebutnya hampir tidak memiliki akal sehat.
Sand dengan tegas membalas komentar tersebut.
"Hampir tidak ada. Bisakah Anda memberi saya pendapat Anda? Dan apakah ada orang yang mengatakan bahwa orang tidak tahu tanpa mengetahui kebenarannya?", balas Sand.
Komentar-komentar lainnya memempertanyakan hati Sand dan Gatick hungga menyinggung soal hukum karma.
Dengan konferensi pers kemarin, polisi telah menutup penyelidikan kasus Tangmo Nida.
Jaksa akan membacakan dakwaan terhadap keenam orang itu pada 27 Mei 2022.
Ibu Tangmo Nida Geram Marah dengan Berbagai Konspirasi Teori Kematian Anaknya

Ibu Tangmo Nida tak terima dengan berbagai teori konspirasi terkait kematian anaknya.
Seperti yang diketahui, Tangmo Nida yang ditemukan meninggal pada 26 Februari 2022 itu dinilai memiliki banyak kejanggalan.
Publik berspekulasi jika ada pihak yang merencanakan kematian Tangmo Nida.
Sehingga teka-teki kematian aktris asal Thailand, Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida, masih menjadi bahan pembicaraan saat ini.
Hasil otopsi sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada luka atau bukti kekerasan di sekujur tubuh Tangmo Nida.
Otopsi selanjutnya akan digelar hari ini, Kamis (17/3/2022), setelah sebelumnya ditunda karena menunggu berkas dari kepolisian.
Berikut rangkuman Kompas.com.
Otopsi dilanjutkan
Institut Pusat Ilmu Forensik (CIFS) akan melakukan otopsi tambahan pada tubuh Nida pada Kamis (17/3/2022). Itu dilakukan untuk mengonfirmasi penyebab kematiannya.
Pada 16 Maret 2022, Thanakrit Jitta-areerat, sekretaris menteri kehakiman, mengatakan bahwa 15 anggota dewan institut memberikan suara bulat untuk melakukan postmortem pada jenazah Tangmo Nida.
Jenazah aktris tersebut dipindahkan dari Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi ke kampus Universitas Rangsit Rumah Sakit Thammasat pada hari Selasa (15/3/2022).
Hal ini dilakukan sambil menunggu lampu hijau dari CIFS untuk penyelidikan medis lain guna menghilangkan keraguan publik.

Saksi mata bantah hasil otopsi sementara
Diketahui, hasil otopsi awal Tangmo Nida tidak menunjukkan tanda-tanda adanya luka memar di tubuh sang aktris. Gigi dan tulang Nida pun ada pada tempatnya.
Namun, petugas penyelamat sekaligus saksi mata kematian Tangmo Nida, Ekkapun "Tide" Bunluerit, membantah hasil otopsi tersebut.
Menurut Tide, wajah Tangmo Nida terlihat seperti terkena pukulan benda keras. Ia melihat ada memar di sekitar mata kanannya dan beberapa gigi Nida tampak patah.
Tide adalah orang pertama yang melihat jenazah Tangmo Nida setelah dievakuasi dari sungai Chao Phraya.
“Kalau memang tidak ada apa-apa, jenazahnya pasti sudah dikremasi,” kata Tide, dilansir dari Morning News TV3, Rabu (16/3/2022).
Tide mengaku hanya mengungkapkan apa yang dilihatnya dan tidak ingin berbohong atau menutupi fakta.

Ibu Tangmo Nida geram
Ibu Tangmo Nida, Panida Siriyuthyothin, mengaku telah mendengar beberapa cerita konspirasi mengenai kejanggalan dalam kematian putrinya.
Panida juga mendengar komentar miring yang menyebut dirinya sebagai “ibu yang matre” atau hanya mementingkan uang.
Atas tudingan tersebut, Panida mengancam akan melaporkan pihak yang menyebar fitnah dan cerita bohong.
“Mulai sekarang, saya akan menuntut orang-orang yang menyebarkan berita bohong dan fitnah. Fitnah seperti tuduhan bahwa saya haus uang dan tidak mengkhawatirkan anak-anaknya,” ujar Panida.
Panida mengaku bahwa ia telah habis kesabaran mendengar semua komentar pedas dan cerita bohong.
“Dulu ada yang bilang ‘ibu muka uang’, ‘demi uang, bukan demi anak’, mulai sekarang saya benar-benar mengambil tindakan,” ujar Panida.
Diberitakan sebelumnya, Tangmo Nida ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Chao Phraya pada 24 Februari 2022.
Kematian Tangmo Nida kemudian ramai dibahas di media sosial setelah munculnya sejumlah kejanggalan.
(Kompas.com/Melvina Tionardus/Kompas.com/Vincentius Mario)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perkembangan Kasus Tangmo Nida, Penyebab Kematian Diungkap hingga Foto Senyum Gatick dan Sand dan Kabar Terbaru Kasus Tangmo Nida, Otopsi Dilanjutkan hingga Sang Ibu Geram Disebut Muka Uang