Breaking News:

TATA CARA Sholat Eid Hari Raya Idul Fitri 2 Mei 2022, Lengkap dengan Bacaan di Sela-sela Takbir

Berikut ini tata cara Eid Hari Raya Idul Fitri 2 Mei 2022, dilengkapi dengan bacaan di sela-sela takbir

Editor: Talitha Desena
Serambi Indonesia - Tribunnews.com
Ilustrasi sholat Idul Fitri 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tata cara sholat Eid hari Raya Idul Fitri 1443 H, 2 Mei 2022.

Berikut ini tata cara Eid Hari Raya Idul Fitri 2 Mei 2022, lengkap dengan bacaan di sela-sela takbir.

Tidak terasa, penghujung Ramadhan 2022 tiba di hari terakhir Bulan Puasa pada 2 Mei 2022.

Simak penjelasan mengenai niat dan tata cara shalat Idul Fitri berikut ini.

Setelah berpuasa selama satu bulan, umat Islam akan merayakan kemenangan di tanggal 1 Syawal.

Pada hari tersebut, umat Islam juga akan melaksanakan shalat Idul Fitri.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah & Waktu Sholat Hari Ini Lengkap untuk Kota Samarinda, 29 Ramadhan 1443 H/1 Mei 2022

Baca juga: CARA Mudah Membuat Opor Ayam Agar Tak Cepat Basi untuk Hidangan Khas Lebaran 2022 Idul Fitri 1443 H

Ilustrasi sujud
Ilustrasi sholat (Freepik)

Mengutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang diunggah Kemenag Sumsel, waktu shalat Idul Fitri dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya.

Shalat Idul Fitri boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan secara berjamaah.

Shalat Id dikerjakan dalam dua rakaat.

Berikut ini tata cara shalat Idul Fitri mengutip panduan Tuntunan Shalat Idul Fitri yang diedarkan oleh Kemenag Provinsi Sumsel:

1. Niat

                                                                                                                                    اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى   

 

Usholli sunnatan liidil fitri rok’ataini mustaqbilal qiblati adaan (imaman/makmuman) lillahi ta’ala

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”   

Hukum melafalkan niat shalat Idul Fitri adalah sunnah.

Yang menjadi wajib adalah secara sadar dan sengaja dalam batin berniat akan menunaikan shalat sunnah Idul Fitri.

Shalat dimulai tanpa adzan dan iqamah karena tidak disunnahkan.

Cukup dengan menyeru “ash-shalatu jamiah”.

2. Setelah membaca niat, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa.

3. Kemudian membaca doa iftitah lalu takbir lagi hingga tujuh kali pada rakaat pertama.

Di sela-sela takbir terebut, dianjurkan untuk membaca tasbih seperti berikut ini:

                                                                                                                                                                     سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

4. Setelah itu membaca surat Al-Fatihah.

5. Setelah melaksanakan rukun tersebut, dilanjutkan dengan membaca surat yang dikehendaki namun dianjurkan untuk membaca Surat Al-A’la.

6. Kemudian ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud seterusnya berdiri kembali.

7. Pada rakaat kedua, takbir (selain takbir intiqol) sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “Allahu akbar” seperti sebelumnya.

8 Di sela takbir kembali membaca bacaan tasbih.

9. Dilanjut dengan membaca Surat Al-Fatihah, lalu membaca surat yang dikehendak. Dianjurkan membaca Surat Al-Ghasyiyah.

10. Lanjut ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud, dan duduk tasyahud akhir kemudian salam seperti shalat biasa.

Setelah shalat selesai, jamaah disarankan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai.

Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Pengumuman Awal Syawal 1443 H

Petugas Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Al-Hidayah memantau hilal di Masjid Al Musari'in, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Berikut link live streaming pengumuman hasil Sidang Isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H.
Petugas Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Al-Hidayah memantau hilal di Masjid Al Musari'in, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Berikut link live streaming pengumuman hasil Sidang Isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )

Ikuti hasil sidang isbat melalui link live streaming pengumuman penetapan awal Syawal 1443 H.

Sidang isbat rencananya akan dilangsungkan pada Minggu 1 Mei 2022.

Sidang isbat merupakan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan 1 Syawal 1443 H.

Keputusan ini termuat dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara hybrid, melalui daring dan luring.

Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Peserta yang mengikuti secara daring akan difasilitasi melalui aplikasi Zoom.

“Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/4/2022), dilansir laman Kemenag.

"Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang."

"Hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool," terangnya.

Link Live Streaming

Berikut link live streaming pengumuman hasil sidang isbat 1 Syawal 1443 H:

1. TVRI: LINK

2. RRI: LINK

3. YouTube Kemenag: LINK

4. Instagram Kemenag: LINK

5. Twitter Kemenag: LINK

Posisi Hilal Awal Syawal di Indonesia

Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” kata Kamaruddin di Jakarta, Senin (25/4/2022), dikutip dari laman Kemenag.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuhnya.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan."

"Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.

(Tribunnews.com/Miftah/Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri, Lengkap dengan Bacaan di Sela-sela Takbir dan di Tribunnews.com dengan judul LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, Digelar 1 Mei 2022.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
LebaranIdul FitrisholateidRamadhan2022bacaan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved