Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal, Idap Penyakit Paru-paru, Sempat Dirawat di RS, Ini Profilnya
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (01/07/2022).
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar duka datang dari dunia politik Tanah Air.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (01/07/2022).
Tjahjo Kumolo menghembuskan napas terakhir karena penyakit yang dideritanya.
Tjahjo Kumolo meninggal dunia sekira pukul 11.10 WIB.
Penyebab Tjahjo Kumolo meninggal dunia karena sakit paru-paru yang dideritanya dan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Elite PDI-P Junimart Girsang membenarkan Tjahjo Kumolo meninggal dunia.
"Ya, dapat info dari Ka-BKN tadi berpulang jam 11.10 WIB," ujar Junimart saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Oknum ASN Terlibat Jual Beli Vaksin Covid-19, Tjahjo Kumolo Kirim Surat ke PPK Agar Diperiksa
Baca juga: Oknum PNS Terlibat Jual Vaksin Covid-19 Ilegal di Sumut, Kini Tersangka, Menpan RB Usul Pemecatan

Tjahjo Kumolo meninggal di RS Abdi Waluyo.
Sosok Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo lahir 1 Desember 1957.
Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I.
Megawati Soekarnoputri menunjuk dirinya sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015.
Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum KNPI dan anggota Partai Golongan Karya.
Riwayat pendidikan
Lembaga Ketahanan Nasional di Jakarta, 1994
Universitas Diponegoro, Sarjana, Fakultas Hukum, 1985.
SMA Negeri 1 Semarang, 1976
SMP Negeri 4 Semarang, 1973
SD di Semarang, 1970
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo dikabarkan dirawat di rumah sakit.
Penyebab Tjahjo Kumolo masuk rumah sakit belum diketahui pasti.
Yang pasti, menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Tjahjo Kumolo mengalami sakit dan butuh istirahat.
"Benar, beliau lagi dirawat dan perlu istirahat," kata Djarot kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Terkait penyakit yang diderita Tjahjo, Djarot belum mengetahui secara pasti.
Baca juga: Menpan RB Usul Libur Lebaran Dipersingkat, Mardani Ali Sera Minta Lockdown Terbatas di Zona Merah
Baca juga: AWAS Dapat Surat Pengumuman Honorer Bakal Diangkat Jadi PNS Tanpa Tes Itu Palsu! Menpan RB : HOAX

Ia juga tak membeberkan secara pasti Tjahjo dirawat di RS mana.
Djarot hanya meminta agar semua pihak mendoakan kesembuhan politisi PDIP tersebut.
"Saya belum tahu, yang penting doakan saja agar Mas Tjahjo segera sembuh ya," terang Djarot.
Dikutip KompasTV, Tjahjo Kumolo sudah dirawat di rumah sakit selama tiga hari.
Presiden Jokowi seusai menghadiri Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Selasa (21/6/2022) menyempatkan untuk menjenguk Tjahjo Kumolo.
Di acara Rakernas II, Tjahjo Kumolo yang juga mantan Sekjen PDIP itu juga tidak tampak hadir di lokasi.
FIRASAT Jadi Amanat, Achmad Yurianto Sempat Mimpi Bertemu Alm Ibu Sebelum Meninggal, Kini Menyusul
Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia pada Sabtu 21 Mei 2022.
Achmad Yurianto meninggal setelah mendapat perawatan karena sakit kanker di RSUD Syaiful Anwar, Malang.
Kini puluhan pelayat terlihat mulai mendatangi rumah duka almarhum yang terletak di Jalan Ir Soekarno No 31 Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu, Minggu (22/5/2022) pagi.
Selain itu, di sekitar rumah Achmad Yurianto mulai banyak berdatangan karangan bunga duka cita.
Dari pantauan TribunJatim.com, karangan bunga dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dan Presiden RI Joko Widodo.

Kakak ipar almarhum dr. Achmad Yurianto, Odang Darmaji mengatakan, pemakaman akan dilakukan secara militer.
Baca juga: KABAR DUKA Artis 21 Tahun Meninggal 6 Bulan Pasca Tahu Pacarnya Pria Beristri, Sempat Belikan Mobil
Baca juga: KABAR Duka dari Sinetron Ikatan Cinta, Kecelakaan Maut Sebabkan 2 Tokoh Ini Meninggal Dunia
"Iya, akan dimakamkan secara militer. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Dadaprejo sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (22/5/2022).
Dirinya juga menjelaskan, alasan almarhum dimakamkan di TPU Dadaprejo.
"Orang tua almarhum dimakamkan di situ (Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Dadaprejo). Istrinya pun juga orang Malang dan disini (di Malang) tinggal keluarga besarnya," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan, almarhum akan dimakamkan dekat dengan makam ibunya. Karena hal tersebut, merupakan suatu amanat yang diucapkan sebelum meninggal dunia.
"Saat masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat, almarhum pernah bermimpi bersama ibunya sedang menangis. Jadi, itu mungkin suatu amanat dari almarhum yang diberikan ke kami. Apabila meninggal dunia, untuk dimakamkan di dekat makam ibunya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dr Achmad Yurianto meninggal di usia 60 di RSSA Malang pada Sabtu (21/5/2022) malam setelah berjuang melawan kanker usus. Perlu diketahui, sebelum dirujuk di RSSA Malang, dr Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Alumnus SMA 3 Kota Malang ini sempat tinggal di kawasan Ksatrian Kota Malang. Kemudian berpindah ke Kota Batu karena di Ksatrian adalah rumah dinas yang ditemati orangtuanya.
Yurianto berkarir di dunia militer hingga berpangkat kolonel.
Yuri adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan tahun 1990. Ia berkarier sebagai dokter di lingkungan TNI. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Yuri dikenal publik ketika dirinya ditunjuk Menteri Kesehatan Rai, Terawan Agus Putranto sebagai juru bicara penanganan dan kasus Covid-19 di Indonesia.
Kondisi Pilu Achmad Yurianto Sebelum Meninggal, Kena Stroke, Belajar Sendiri Berdiri dari Kursi Roda
Achmad Yurianto, mantan jubir penanganan Covid-19 meninggal dunia.
Meninggalnya sosok Achmad Yurianto masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Salah satunya kakak kandung Achmad Yurianto, Sri Suarti.
Di mata Sri Suarti, sang adik dr Achmad Yurianto adalah sosok yang selalu memikirkan orang lain.
"Dia (almarhum) enggak pernah memikirkan diri sendiri.
Selalu peduli dengan orang lain," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Dokter Militer, Achmad Yurianto Meninggal karena Kanker Usus, Jubir Penanganan Covid, Ini Profilnya

Dirinya juga menjelaskan, almarhum memiliki kepribadian yang teguh dan tegas.
Dengan kepribadiannya itu, almarhum pun sering menjadi panutan bagi saudara-saudaranya.
"Almarhum itu punya kepribadian yang tegas, kalau sudah A ya A.
Karena kepribadiannya itu, almarhum menjadi panutan saudara-saudaranya," terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Cici itu menerangkan bahwa selain kanker usus, almarhum juga sempat mengalami stroke.
"Pada awel Maret 2022, kesehatan almarhum drop karena mengalami stroke.
Usai menjalani perawatan, kondisi almarhum membaik.
Bahkan, almarhum sudah mampu belajar sendiri berdiri dari kursi roda," jelasnya.
Baca juga: Artis Dulu Stroke & Lumpuh, Semua Harta Ludes, Kini Kabarnya Haru, Sembuh Dirawat Suami yang Setia
Di saat kondisinya membaik itulah, almarhum mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke Malang.
"Dia bilang, saat hari raya Idul Fitri mau pulang ke Malang.
Katanya, sudah kangen sama ibunya dan ingin melihat makam ibunya," ungkapnya.
Namun ternyata, sebelum hari raya Idul Fitri 2022, kondisi kesehatan almarhum kembali drop dan harus menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
"Dirawat dua minggu di sana (RSPAD Gatot Soebroto).
Karena permintaannya ingin pulang ke Malang, akhirnya dipindah dan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang," jujurnya.
Sementara itu, adik kandung almarhum, Eddy Suhartono mengaku, bahwa almarhum tidak pernah mengeluh sama sekali dengan penyakit kanker ususnya tersebut.
"Kalau kanker ususnya itu sudah lama, dan parahnya baru terasa mulai April 2022 itu.
Dan kakak saya itu (almarhum) tidak pernah mengeluh dan tidak pernah merasakan prnyakitnya tersebut," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kolonel Ckm (Purn) dr Achmad Yurianto meninggal di usia 60 tahun di RSSA Malang setelah berjuang melawan kanker usus pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.58 WIB.

Perlu diketahui, sebelum dirujuk di RSSA Malang, Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
Alumnus SMA 3 Kota Malang ini sempat tinggal di kawasan Ksatrian Kota Malang.
Kemudian berpindah ke Kota Batu karena di Ksatrian adalah rumah dinas yang ditemati orangtuanya.
Yurianto berkarir di dunia militer hingga berpangkat Kolonel Ckm
Almarhum yang akrab disapa Yuri itu, adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan tahun 1990.
Ia berkarier sebagai dokter di lingkungan TNI.
Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Yuri dikenal publik ketika dirinya ditunjuk Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19.
Profil Achmad Yurianto
Achmad Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962.
Pria yang akrab disapa Yuri ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Jawa Timur angkatan 1990.
Selama berada di bangku perkuliahan, Yuri aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986-1988.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986-1988.
Setelah lulus kuliah, Yuri mengawali kariernya menjadi dokter militer.
Masih mengutip bpjs-kesehatan.go.id, Yuri bergabung menjadi Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Kemudian, pada tahun 1991, ia mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali.
Di tahun yang sama, Yuri juga dipercaya menjadi dokter di Lospalos Timor Timur.
Lantas, ia dipercaya menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat pada pahun 2008.

Pada waktu itu, karier Yuri dinilai baik sebagai dokter militer.
Kemudian, Yuri diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang, hingga tahun 2011 menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI.
Pada tahun 2014, ia bergabung ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan dipercaya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Yuri menduduki Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Lalu, pada 9 Maret 2020, Yuri menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI
Hingga akhirnya, ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah pada Lembaga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Pada 22 Februari 2021, Yuri mendapat kepercayaan Presiden, dilantik sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
(TribunSumsel/Tribun Jatim)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Penyebab Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia Usai Dirawat Intensif, MenPAN RB Orang Dekat Megawati dan di TribunJatim.com dengan judul 'Sebelum Meninggal, Achmad Yurianto Bermimpi Bertemu dengan Ibu, Keluarga: Mungkin Amanat'