Breaking News:

Sosok Song Bora, Wanita Korea yang Jadi Mualaf, Saat Keluar Rumah Sering Dilihati Orang Hingga Malu

Selain Ayana Moon Jihye, sosok Song Bora wanita Korea Selatan yang jadi mualaf viral, sempat tak berani keluar rumah

Editor: Talitha Desena
Instagram via Bangkapos
Kisah viral wanita Korea jadi mualaf 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Song Bora, wanita Korea cantik yang jadi viral karena mualaf, sempat minder dilihati orang.

Seperti yang diketahui, Korea Selatan adalah negara dengan penduduk Muslim minoritas dimana Song Bora salah satunya.

Sebelum Song Bora, ada Ayana Moon Jihye, selebgram yang jadi sorotan karena juga menjadi mualaf.

Saat awal-awal, Song Bora sampai bersembunyi di toilet umum stasiun kereta bawah tanah, mencari perlindungan dari tatapan yang dia dapat.

Ini adalah pertama kalinya dia mengenakan jilbab, atau jilbab Islami. 

“Semua orang menatap saya, membuat saya merasa sangat malu, jadi saya bersembunyi dan menunggu kerumunan itu bubar,” kenang Song Bo-ra seperti dikutip bangkapos.com dari straitstimes.com.

Karena selembar kain yang tampak sederhana, gadis Korea Selatan itu tiba-tiba menjadi orang asing di kota kelahirannya, kota pelabuhan Busan di tenggara.

Baca juga: Kisah eks Pramugari Jadi Mualaf, Ayah Mendadak Telp Saat Ia Ucap Syahadat, Ternyata Beri Pesan Ini

Baca juga: KISAH Mantan Pramugari Jadi Mualaf, Berawal Antar Jemaah Umroh, Pesan Menyentuh Ayah: Merasa Tenang

Kisah wanita Korea jadi mualaf viral
Kisah wanita Korea jadi mualaf viral (Instagram via Bangkapos)

Song, yang berusia 30-an, masuk Islam pada 2007 setelah membaca tentang agama selama bertahun-tahun. Dia telah tertarik pada sejarah dan budaya Arab sejak dia masih muda, dan menemukan bahwa “Islam adalah agama yang tepat untuk saya”. 

Banyak orang Korea bertanya kepada saya mengapa saya memakai hijab. Mereka pikir jilbab digunakan untuk mengontrol wanita dan kebebasan mereka, dan kami dipaksa untuk memakainya.

Konversi adalah keputusan yang sangat pribadi, tetapi mengenakan jilbab sebagai simbol imannya membuatnya menonjol dari keramaian.

Dia menarik tatapan, bahkan komentar menyakitkan tentang agamanya.

Baru setelah pindah ke ibu kota Seoul sekitar tujuh tahun yang lalu, Song mulai mengenakan jilbab setiap hari.

Kisah viral wanita Korea jadi mualaf
Kisah viral wanita Korea jadi mualaf (Instagram via Bangkapos)

Dia tinggal di Itaewon, yang dikenal sebagai lingkungan paling multikultural di Korea Selatan, yang merupakan rumah bagi masjid pertama di negara itu – Masjid Pusat Seoul.

Muslim berkumpul di kantor polisi setiap hari Jumat, dan sebelum pandemi Covid-19, turis Muslim berbondong-bondong ke sini untuk makanan halal. Di sini, dia tidak lagi menonjol dalam hijab.

Meski begitu, dia dibombardir dengan pertanyaan dari rekan senegaranya tentang pilihan penutup kepalanya.

“Banyak orang Korea memiliki kesalahpahaman besar tentang Islam. Mereka bertanya mengapa saya memakai hijab. Mereka pikir jilbab digunakan untuk mengontrol perempuan dan kebebasan mereka, dan kami dipaksa untuk memakainya,” kata mantan guru Islam yang sekarang bekerja di Pusat Bisnis & Budaya Korea-Islam itu.

Dia menyayangkan jilbab yang sering dipandang sebagai simbol terorisme, sehingga dia ditanya apakah dia mendukung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan apakah dia pernah bertemu dengan anggota ISIS. “Saya akan tertawa dulu, lalu menjelaskan bahwa… kami ingin hidup damai,” katanya.

Kesan negatif terus bertahan

Di negara yang sebagian besar homogen ini di mana agama Buddha dan Kristen adalah agama yang paling dominan, Islam sering disalahpahami dan tidak dipercaya.

Banyak orang Korea mengaitkannya dengan terorisme setelah penculikan tahun 2007 terhadap 23 misionaris Korea Selatan oleh anggota Taliban.

 Dua orang tewas sebelum pemerintah Korea Selatan mencapai kesepakatan untuk pembebasan kelompok itu.

Kisah tersebut mendominasi berita utama selama berminggu-minggu, menciptakan kesan negatif tentang Islam yang bertahan hingga hari ini.

Kisah eks Pramugari Jadi Mualaf, Ayah Mendadak Telp Saat Ia Ucap Syahadat

Seorang mantan pramugari bagikan kisahnya yang menjadi seorang mualaf.

Berawal dari mengantar jemaah umroh ke Jeddah, siapa sangka mantan pramugari ini akhirnya menemukan hidayah menjadi seorang mualaf.

Namun perjuangannya untuk menjadi seorang mualaf tidaklah mudah.

Mantan pramugari ini bahkan harus meyakinkan kedua orangtuanya terkait keputusannya tersebut.

Bahkan mantan pramugari asal Malaysia ini mengaku orangtuanya sempat tak hadir saat dirinya mengucap kalimat syahadat.

Namun tak berselang lama, sang ayah mendadak menghubunginya dan mengucap sebuah pesan yang di luar dugaan.

Baca juga: Viral Gadis Bengkulu Dinikahi Bule Jerman, Putuskan Mualaf, Belajar Salat & Ngaji, Sempat Jalani LDR

Baca juga: Suami Diam-diam Nikah Lagi, Penyanyi Cerai & 14 Tahun Menjanda, Dulu Pindah Keyakinan, Kini Mualaf

Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah
Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah (mStar)

Mengutip dari TribunStyle.com, kisah ini dialami oleh Nur Elisha Zulaikha.

Nur Elisha Zulaikha mengaku sebenarnya mulai tertarik dengan agama Islam sejak masih remaja.

Ia sering memakai baju kurung saat berangkat sekolah.

Hal itu bahkan disadari oleh ibunya sendiri.

"Saat SMA, tidak tahu mengapa ketika melihat teman-teman Muslim saya merasa tenang dan senang.

Dari situ saya tertarik pakai baju kurung sampai ibu saya bilang 'Setiap hari pakai baju kurung mau masuk Islam?'," kenang Nur Elisha seperti dikutip TribunStyle.com dari mStar pada Senin, 4 Juli 2022.

Kala itu Nur Elisha tak menghiraukan hidayah tersebut.

Ia pun tidak percaya pindah agama.

Baca juga: Kembali Mualaf, Penyanyi Ini Malah Dijauhi Teman hingga Diblokir, Berusaha Istiqomah: Rasanya Beda

"Mungkin waktu itu sudah dapat hidayah Allah tapi saya abaikan karena tidak percaya pindah agama. Apalagi saya anak tunggal jadi sulit untuk itu terjadi," lanjutnya.

Setelah lulus sekolah, Nur Elisha lanjut menjadi pramugari.

Ia kembali mendapat hidayah untuk menjadi mualaf.

Saat itu Nur Elisha masih berusia 21 tahun.

Ia terpilih untuk mengatar penerbangan jemaah umroh ke Jeddah.

"Karena berbeda agama, saya cari informasi tentang pakaian dan warna yang cocok ketika di sana. Selain Google, saya juga tanya teman-teman yang Muslim.

Jadi saya dapat gamis dan kerudung yang memang disukai untuk dipakai saat di sana," kenang Nur Elisha.

Saat berada di Tanah Suci, Nur Elisha mengaku sangat damai.

"Saat sampai di lokasi, saya merasa tenang dan entah kenapa pikiran dan hati saya terasa kosong," kata Nur Elisha.

Seiring waktu berjalan, ibunda cukup memperhatikan Nur Elisha.

Ia kemudian bertanya mengenai teman-teman dan pacar putrinya.

Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah
Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah (mStar)

"Ibu saya tanya mengapa saya tidak pernah memperkenalkan teman atau pacar. Bahkan ibu saya pernah berpikir bahwa pacar saya adalah seorang Muslim.

Jadi saya bilang kepada ibu saya untuk tidak khawatir karena mereka semua hanya berteman, sampai saya bertemu dengan seorang pria yang sekarang menjadi suami saya," tambahnya.

Pria tersebut ternyata ingin segera memperistri Nur Elisha.

Namun Nur Elisha bingung memberitahukan hal tersebut kepada orangtuanya.

"Dia bilang tidak ingin berteman lama dan ingin segera memperistri saya, saya khawatir dan tidak tahu cara terbaik menginformasikan hubungan kami kepada orangtua," papar Nur Elisha.

Nur Elisha akhirnya mengenalkan pria tersebut kepada ibunya.

Ia juga telah bertemu dengan orangtua sang kekasih dan diperlakukan dengan sangat baik.

Nur Elisha kemudian mulai memberanikan diri untuk memberitahu orangtuanya mengenai keinginan memeluk agama Islam.

Ia meyakinkan mereka bahwa keputusan menjadi mualaf terjadi setelah mendapat beberapa hidayah.

Nur Elisha juga berjanji tak akan memutus hubungan keluarga meski berbeda keyakinan.

"Ibuku terus bertanya apakah saya benar-benar ingin memeluk Islam.

Suaranya terisak saat itu.

Untuk menenangkan ibu, saya menyatakan bahwa hubungan keluarga tidak akan terputus hanya karena agama berubah.

Saya katakan tidak akan ada yang berubah kecuali tata cara salat dan larangan makan," ujar Nur Elisha.

"Saya membujuk ibu saya dan mengatakan kepadanya bahwa saya masih bisa meneleponnya, kembali dan tidur dengannya seperti biasa," imbuhnya.

Nur Elisha lanjut memberitahu hal itu kepada ayahnya.

Ia mengaku sempat takut karena ayahnya cukup galak.

"Ayah saya diam saat itu kemudian dia bertanya apakah benar datau tidak saya ingin memeluk Islam.

Tiga kali dia menanyakan pertanyaan yang sama dan saya menyatakan bahwa itu untuk diri saya sendiri serta ingin bertobat bukan karena cinta atau siapapun," jelas Nur Elisha.

Di hari mengucap dua kalimat syahadat, Nur Elisha mengaku orangtuanya tidak bisa hadir.

Meski sedih, ia cukup terkejut saat ayahnya tiba-tiba menelepon.

Sang ayah memberikan nasihat menyentuh.

"Ayah bilang kalau sudah masuk Islam, jangan berhenti belajar. Harus cari ilmu dan jangan mempermainkan agama Islam seperti beberapa orang lain yang tidak belajar dengan baik sehingga kembali ke agama asal.

Pesan ayah itu tersemat di hati saya dan akan saya turuti," terangnya.

Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah
Nur Elisha, mantan pramugari menjadi mualaf setelah dapat hidayah kala bertugas dalam penerbangan jemaah umroh ke Jeddah (mStar)

Kini sudah dua tahun Nur Elisha menganut agama Islam.

Ia juga telah menikah dengan pria yang ia kenalkan kepada sang ibu.

Setelah Nur Elisha menikah, maskapai penerbangan tempat ia bekerja kembali menawarinya pekerjaan, namun ia menolak karena ingin memperdalam ilmu agama.

(BangkaPos/Teddy Malaka CC)(TribunStyle.com/Febriana)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kisah Cewek Korea yang Jadi Mualaf, Begini yang Dialami Ketika Pertama Kali Makai Jilbab di Busan dan di TribunStyle.com dengan judul Eks Pramugari Jadi Mualaf, Tenang seusai Antar Jemaah Umroh, Bersyahadat Tanpa Ortu, Syok Pesan Ayah

Sumber: Bangka Pos
Tags:
Song BoraKoreamualaf
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved