Sempat Tak Percaya, Denada Sujud Syukur Aisha Sembuh dari Leukimia, Berkali-kali Pastikan ke Dokter
Denada sempat tak percaya sang putri, Aisha Aurum, dinyatakan sembuh dari leukimia. Sujud syukur menangis bahagia.
Editor: ninda iswara
"Aku tahu banyak ibu-ibu lain mereka biasnaya ada perayaan aja, aku tu enggak, aku biasa aja, sampai selesai kemo aku cuma diem aja, aku samperin dokternya."
"'Apakah bener ini terakhir kemo?', 'Yes yes' dia bilang gitu, 'no more kemo?','nggak?'" ujar Denada.
Ia pun berusaha mencerna apa maksud dari kemo terakhir yang diucapkan sang dokter.
Baca juga: Denada Ungkap Kondisi Terbaru Aisha, Sang Anak Senang Sudah Boleh Sekolah: Masih Harus Tetap Jaga
Baca juga: Semua Untuk Anakku Ma Denada Rela Jual Aset Demi Aisha, Ibu Nangis Haru: Saya Ga Bisa Seperti Dia

Bahkan, Denada pun sampai bertemu dengan dokter yang lain untuk memastikan hal itu.
Ia seolah tak menyangka lantaran telah 3 tahun berjuang dengan anaknya.
"Aku jalan aja gitu dalam hatiku masih memproses, tunggu dulu ini artinya apa ya. Sorenya pas udah mau pulang, aku ketemu dokter yang lain lagi, 'dokter ini bener-bener terakhir kemo ya', 'yes' dia bilang gitu," jelas Denada.
Oleh karena itu, saat mendengar kabar manis itu, Denada langsung menangis hingga sujud syukur.
Begitu juga Aisha yang bahagia lantaran tak lagi merasakan sakitnya kemoterapi.
"Aku cuman diem, aku nangis, aku dia peluk aku, bukan nggak percaya tapi kita udah 3 tahun jalanin itu, seminggu tu bisa sampe 2 3 kali menjalani kemo segala bentuk kemo, kemo suntik, kemo drip, sama yang disuntikkin dari tulang belakang."
"Denger itu-tu kayak wah, aku sujud syukur, berterima kasih sama Tuhan," pungkasnya.
'Semua Untuk Anakku Ma' Denada Rela Jual Aset Demi Aisha, Ibu Nangis Haru: Saya Ga Bisa Seperti Dia
Melihat perjuangan putrinya, Emilia Contesa ibunda Denada menangis terharu.
Bagaimana tidak, demi kesembuhan Aisha, Denada rela banting tulang hingga menjual semua aset miliknya.
Mulai dari perhiasan, mobil hingga beberapa rumah telah dijual Denada demi menyelamatkan nyawa Aisha.
Selama itu, Denada menagku tidak merasa berat jika harus menjual semua aset miliknya tersebut.