Kamaruddin Beberkan Bukti Baru Soal Kematian Brigadir J, Sebut Pelaku Lebih dari Satu: Ini Terencana
Kamaruddin menemukan bukti baru yang mengarah pada kematian Brigadir J sempat mendapatkan penganiayaan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Foto tersebut juga sempat ditunjukan Kamaruddin di depan awak media.

"Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang,"
"Dan meninggalkan luka memar," ungkap Kamarudin.
Di sisi lain, Kamaruddin yakin bahwa orang-orang yang menyebabkan Brigadir J tewas lebih dari satu orang.
"Kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang,"
"Karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya," pungkasnya.
Di sisi lain, kehilangan Brigadir J menjadi duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, termasuk sang adik, Reza Hutabarat.

Sempat terekam momen mengharukan detik-detik sebelum peti jenazah Brigadir J ditutup.
Reza tampak memeluk hingga mencium kening jenazah kakaknya untuk yang terakhir kali.
Reza merupakan polisi yang kini bertugas di Mabes Polri Jakarta.
Reza menjadi orang yang pertama kali mengabari sang kakak meninggal dunia setelah insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Sambo, Jumat (8/7/2022).
Kala itu, Reza mengabari keluarganya yang tengah berada di kampung halaman di Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Sekira pukul 10 malam, Reza memberi kabar duka via telepon kepada kakaknya yang lain bahwa Brigadir J sudah berpulang.
Setelah itu, Reza juga ikut bersama rombongan polisi mengantarkan peti yang berisi jenazah sang kakak ke rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, Reza yang memakai baju hitam langsung berusaha menjadi sosok penguat orangtuanya, Samuel Hutarabat dan Rosti Simanjuntak.