Breaking News:

Kamaruddin Beberkan Bukti Baru Soal Kematian Brigadir J, Sebut Pelaku Lebih dari Satu: Ini Terencana

Kamaruddin menemukan bukti baru yang mengarah pada kematian Brigadir J sempat mendapatkan penganiayaan.

Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ wartakota
Kamarudin ungkap bukti baru soal kematian Brigadir J, menduga pelaku lebih dari satu 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus kematian Brigadir J hingga kini masih menjadi perbincangan publik.

Meninggalnya Brigadir J dinilai keluarga banyak kejanggalan hingga kini terus dikulik.

Keluarga menunjuk Kamaruddin Simanjuntak sebagai kuasa hukumnya untuk menguak misteri kematian Brigadir J.

Kini Kamaruddin Simanjuntak menyebut lebih dari satu orang terlibat di kematian kliennya.

Selain itu, Kamaruddin juga menemukan bukti baru yang mengarah pada kematian Brigadir J sempat mendapatkan penganiayaan.

Bukti tersebut, jelas Kamaruddin, Brigadir J diduga sempat dijerat sebelum ditembak pistol.

Hal ini diungkap Kamaruddin berdasarkan hasil barang bukti foto jenazah pria bernama lengkap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat tersebut.

Diketahui, Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Fedy Sambo, Jumat (8/7/2022).

Keluarga menemukan banyaknya kejanggalan atas kematian pria yang sudah 4 tahun jadi ajudan Irjen Sambo tersebut.

Hingga akhirnya lewat Kamaruddin Simanjuntak, kematian Brigadir J dilaporkan ke pihak berwajib atas dugaan pembunuhan berencana.

Baca juga: Brigadir J Tewas, Istri Irjen Sambo Malah Laporkan atas Tuduhan Pelecehan, Pakar: Tak Bisa Diproses

Baca juga: TERKUAK Keberadaan Irjen Pol Ferdy Sambo saat Baku Tembak & Tewaskan Brigadir J, Kini Saksi Dicari

Terungkap keberadaan Irjen Ferdy Sambo saat terjadi insiden baku tembak yang tewaskan Brigadir J di rumahnya.
Kberadaan Irjen Ferdy Sambo saat terjadi insiden baku tembak yang tewaskan Brigadir J di rumahnya ternyata sedang tes PCR (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Facebook Rohani Simanjuntak)

Terbaru, Kamaruddin mendapatkan bukti-bukti penganiayaan yang diduga diterima Brigadir J sebelum tewas ditembak.

Di leher pria tersebut, Kamaruddin menemukan adanya kejanggalan berupa luka semacam lilitan di leher.

"Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak,"

'Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," kata Anggota Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak di Mabes Polri dikutip dari Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Kamarudin menuturkan bahwa jeratan di leher itu disebutnya meninggalkan bekas luka di jenazah Brigadir J.

Foto tersebut juga sempat ditunjukan Kamaruddin di depan awak media.

Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). Kamaruddin menuding pelaku secara bersama-sama merencanakan pembunuhan Yosua.
Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). Kamaruddin menuding pelaku secara bersama-sama merencanakan pembunuhan Yosua. (Wartakota)

"Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang,"

"Dan meninggalkan luka memar," ungkap Kamarudin.

Di sisi lain, Kamaruddin yakin bahwa orang-orang yang menyebabkan Brigadir J tewas lebih dari satu orang.

"Kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang,"

"Karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya," pungkasnya.

Di sisi lain, kehilangan Brigadir J menjadi duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, termasuk sang adik, Reza Hutabarat.

Reza nangis cium jenazah kakaknya, Brigadir J untuk yang terakhir kali
Reza nangis cium jenazah kakaknya, Brigadir J untuk yang terakhir kali (Facebook Rohani Simanjuntak)

Sempat terekam momen mengharukan detik-detik sebelum peti jenazah Brigadir J ditutup.

Reza tampak memeluk hingga mencium kening jenazah kakaknya untuk yang terakhir kali.

Reza merupakan polisi yang kini bertugas di Mabes Polri Jakarta.

Reza menjadi orang yang pertama kali mengabari sang kakak meninggal dunia setelah insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Sambo, Jumat (8/7/2022).

Kala itu, Reza mengabari keluarganya yang tengah berada di kampung halaman di Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Sekira pukul 10 malam, Reza memberi kabar duka via telepon kepada kakaknya yang lain bahwa Brigadir J sudah berpulang.

Setelah itu, Reza juga ikut bersama rombongan polisi mengantarkan peti yang berisi jenazah sang kakak ke rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, Reza yang memakai baju hitam langsung berusaha menjadi sosok penguat orangtuanya, Samuel Hutarabat dan Rosti Simanjuntak.

Pertama kali melihat peti jenazah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak histeris.

Keduanya lemas sampai berdiri pun dibantu para kerabatnya yang lain.

Pandangannya langsung tertuju ke peti jenazah warna putih yang sudah terbaring di tengah rumah.

Rosti tak berhenti berteriak melihat nasib malang yang menimpa putranya.

Kala itu, Reza menjadi sosok yang menguatkan sang ibunda.

Reza memeluk, mencium, hingga mengelus tubuh ibunya agar lebih kuat menghadapi musibah ini bersama-sama.

Dalam video yang diunggah bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, terlihat momen haru ketika Reza terakhir kali memeluk jenazah sang kakak.

Reza tampak duduk percis di samping peti jenazah sang kakak sebelum ditutup dan dikuburkan.

"Sudah ya kita tutup, selamat jalan," tutur seorang pria.

Ketika peti jenazah hendak ditutup, tangis keluarga semakin keras, bahkan Samuel Hutabarat berusaha menahan agar penutup peti itu tak mendarat menghalangi tubuh Brigadir J.

Saat itu bergantian, ibu, ayah, adik, dan kakak Brigadir J memberikan pelukan perpisahan, termasuk Reza.

"Reza berdiri kau anakku, Reza harus pasrahkan kau anakku," teriak seorang wanita kepada Reza.

Reza yang semula hanya duduk memandangi jenazah sang kakak langsung berdiri membuka maskernya.

Saat itu juga suasana berubah menjadi haru, Reza mencium kening sang kakak untuk terakhir kalinya sambil menangis.

(TribunJakarta/ Siti Nawiroh)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diduga Lebih Seorang Terlibat Kematian Brigadir J, Kamarudin: Ada Pegang Pistol, Tali, Senjata Tajam

Tags:
Brigadir JYosua HutabaratKamaruddin Simanjuntak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved