Breaking News:

TEKA-TEKI Kematian Kopda Muslimin, Ketua RT Syok, Tak Dengar Datangnya: 'Tiba-tiba Sudah Meninggal'

Ketua RT di kediaman orangtua Kopda Muslimin syok, tak dengar datangnya kini tahu-tahu sang TNI sudah ditemukan meninggal dunia.

Editor: octaviamonalisa
Istimewa
Kondisi Kopda Muslimin, dalang penembakan istri TNI, saat ditemukan tewas 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kematian Kopda Muslimin di rumah orangtuanya di Trompo, Kendal turut membuat ketua RT syok.

Bagaimana tidak, ketua RT yang bertempat di samping rumah orangtua Kopda Muslimin mengaku tak mendengar kedatangan sang TNI.

Namun kini tiba-tiba, ia mendapat kabar jika Kopda Muslimin sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Ketua RT 2 RW 1, Abidin (43) mengatakan, Kopda Muslimin jarang datang ke Kendal untuk menemui orangtuanya.

Dia juga tidak melihat tetangganya itu pulang sejak kasus penembakan istri Kopda Muslimin beberapa waktu lalu di Semarang.

Baca juga: Sumber Uang Rp 120 Juta yang Dipakai Kopda Muslimin Bayar Eksekutor, Pinjam Mertua, Ngaku Biaya RS

Baca juga: KRONOLOGI Kopda Muslimin Tewas, Sempat Ucap Maaf Dalangi Penembakan Istri, Diminta Ortu Lakukan Ini

Detik-detik Kopda Muslimin tewas di rumah orangtuanya di Trompo, Kendal, Kamis (28/7/2022).
Detik-detik Kopda Muslimin tewas di rumah orangtuanya di Trompo, Kendal, Kamis (28/7/2022). (TribunJateng.com/Saiful Ma'sum/ YouTube Kompas TV)

Kata Abidin, hingga Rabu (27/7/2022) malam, tidak ada tanda-tanda Kopda Muslimin pulang ke Kendal.

Dia juga tidak mendengar ada suara kendaraan datang ke rumah orangtua Kopda Muslimin, yang kebetulan berada di samping rumahnya.

"Enggak tahu sama sekali kalau pulang, tiba-tiba saja dapat kabar pas saya sudah kerja kalau Muslimin meninggal," terangnya, Kamis (28/7/2022).

Abidin menjelaskan, Kopda Muslimin merupakan anak pertama dari pasangan Mustakim dan Rusiah, dan memiliki dua adik.

Dia terkaget setelah mendapat kabar dari ponakan bahwa Muslimin meninggal di rumah orangtuanya.

"Saya dapat kabar setengah 9 pagi, sebelumnya sama sekali tidak tahu kalau dia pulang ke Kendal.

Terakhir pulang sepertinya pas Hari Raya Idulfitri lalu," katanya.

Tetangga lainnya, Surip mengatakan, dia mendapat kabar bahwa Kopda Muslimin meninggal sekiranya pukul 07.30.

Saat itu, dia langsung bergegas ke rumah orangtua Kopda Muslimin yang berada di depan rumahnya.

Surip mengaku, dia melihat jasad Kopda Muslimin terbaring di kamar.

Kemudian dia pulang dan pergi ke sawah.

"Saya ke sana sudah meninggal, kalau (waktu) pastinya tidak tahu.

Setelah saya lihat ke rumahnya, karena dia tetangga, terus saya pulang dan lanjut ke sawah," tuturnya.

Foto jenazah tersebar

Beredar foto jenazah Kopda Muslimin (Kopda M) di pesan Whatsapp (WA).

Kopda M dalang penembakan istri di Semarang ditemukan tewas di rumah orangtua di Kendal, Kamis (28/7/2022).

Diduga Kopda M tewas bunuh diri seusai menenggak racun.

Berdasarkan foto, jenazah Kopda M berada di tempat tidur rumah orangtuanya di Kendal.

Kopda M memakai kaos berkerah warna biru gelap dan celana berwarna krem.

Kepala jenazah Kopda M berada di atas sajadah merah dan bantal warna hijau.

Foto jenazah Kopda Muslimin
Foto jenazah Kopda Muslimin (Istimewa)

Pulang Minta Maaf

Alasan Kopda TNI Muslimin (Kopda M) otak penembakan istri di Semarang, pulang ke rumah orangtuanya di Kendal terungkap.

Kopda M pulang ke Kendal untuk meminta maaf kepada orangtua lantaran menjadi dalang penembakan istrinya di Semarang.

Hal ini disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi seusai meninjau lokasi tewasnya Kopda M, Kamis (28/7/2022).

"Kopda M pulang untuk meminta maaf ke orangtua. Dan ini disyukuri oleh orangtuanya," ujarnya.

Orangtua Kopda M, kata Irjen Luthfi, juga menyarankan anaknya untuk menyerahkan diri.

"Tapi sekitar pukul 05.30 muntah dan Kopda M meninggal pukul 07.00," ujarnya.

Luthfi masih enggan spekulasi penyebab meninggalnya Kopda M.

Juga terkait informasi Kopda M tewas bunuh diri menenggak racun.

"Nanti menunggu hasil autopsi. Jadi tahu penyebab meninggalnya," ujarnya.

Luthfi mengatakan tim gabungan TNI dan Polri juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya ponsel milik Kopda M.

Alasan Sewa Pembunuh Bayaran

Alasan Kopda Muslimin (Kopda M) menyewa pembunuh bayaran menembak mati istrinya, Rina Wulandari terungkap.

Kopda Muslimin merasa tidak kuat saat menjalani bahtera rumah tangga bersama Rina Wulandari hingga akhirnya berniat menembak mati istri.

Hal tersebut terkuak saat tersangka penembakan istri anggota TNI, Agus Santoso alias Gondrong membeberkan keluhan Kopda Muslimin saat dihadirkan mensinkronkan keterangan kasus penembakan istri anggota TNI di Polrestabes Semarang,Rabu (27/7/2022).

Agus Santoso menuturkan saat itu Sugiyono alias babi mendatanginya di Magetan Jawa Timur.

Babi menyampaikan order Kopda Muslimin yang ingin mencelakakan istrinya.

"Saat itulah saya datang ke Semarang bersama babi dan beristirahat di tempat istri saya.

Waktu itu tiga minggu sebelum kejadian," ujarnya saat mensinkronkan keterangan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).

Kopda Muslimin Rela bayar orang suruhan Rp 120 juta demi tembak istrinya
Kopda Muslimin Rela bayar orang suruhan Rp 120 juta demi tembak istrinya (TribunMedan, Dispenad)

Kemudian Agus bertemu dengan Kopda Muslimin di kediamannya.

Dia pun melakukan percakapan secara bisik-bisik.

"Keesokan hari pada saat malam Minggu bertemu lagi dengan Kopda Muslimin di daerah Padasan Simongan di situlah dia (Kopda Muslimin) mulai bercerita," tuturnya.

Menurutnya Kopda Muslimin menceritakan keadaan keluarganya.

Suami korban tersebut merasa tidak kuat tekanan dari istri.

"Dia (Kopda Muslimin) tidak kuat tekanan dari istrinya yang selalu mengekang.

Dia meminta agar istrinya dibunuh," tutur dia.

Namun permintaan Kopda Muslimin tidak langsung diturutinya.

Dia menyarankan agar sang suami tidak terburu-buru membunuh istrinya.

"Jangan buru-buru bang. Kasih pelajaran dulu.

Kasih saja air kecubung. Kalau dia (Rina) sakit khan kembali ke suaminya. Saya bilang begitu," tuturnya.

Pada akhirnya, saran Agus didengarkan oleh Kopda Muslimin dan memintanya mencari buah kecubung.

Rupanya Kopda Muslimin tidak berani mencampurkan kecubung ke minuman istrinya.

"Bang Mus takut ketahuan istrinya jika mencampurkan kecubung ke minuman.

Hari berikutnya juga begitu," tutur dia.

Agus menuturkan setelah empat hari mendatangi rumah Kopda Muslimin, untuk membatalkan pekerjaan tersebut.

Dia meminta uang untuk jasanya dan transport pulang ke Magetan.

"Saya dikasih uang segepok.

Seingat saya setelah dihitung jumlahnya Rp 2 juta setelah dapat uangnya saya pulang ke Magetan," tutur dia.

Sesampainya di rumah, dirinya didatangi tetangganya yakni tersangka Dwi Septiono menawari senjata api Karena ingin tahu wujud pistol tersebut dia dihubungkan tetangganya kepada pemilik pistol melalui video call.

"Saya lihat apakah pistol itu airsoftgun, rakitan atau asli, Setelah saya lihat asli.

Kemudian saya menelpon babi jika mau bisa transfer uang ternyata tidak bisa.

Kemudian saya menelpon pemilik pistol dan menawarkan pistol itu dibayar di Semarang.

Keduanya setuju dan langsung ke Semarang di daerah Bates," imbuhnya.

Sesampainya di Semarang, ia mempertemukan babi dengan Dwi Septiono.

Saat itulah terjadi transaksi jual beli senjata api.

"Senjata api itu harganya Rp 3 juta.

Tetapi saya potong Rp 1 juta. Yang meminta Kopda Muslimin," tutur dia.(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Misteri Kematian Kopda Muslimin di Rumah Ortunya di Kendal, Ini Kesaksian Pak RT yang Terkaget-kaget

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Kopda MusliminKendalmeninggal dunia
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved