Iri Brigadir J Diperlakukan Begini, Ini Sosok Squad Lama yang Mengancam, Kamaruddin: 3 Orang Nyinyir
Kabarnya, squad lama ini iri melihat perlakuan keluarga Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
Editor: ninda iswara
Dugaan peng ancaman itu, lanjut dia, kembali terulang sehari sebelum Brigadir J meninggal dunia.
“Dan itu terulang lagi pada tanggal 7 Juli 2022, dia menceritakan lagi akan dihabisi atau dibunuh apabila akan ke atas,” kata dia.
Vera Simanjuntak pun rupanya sudah tahu soal squad lama yang dimaksud oleh Brigadir J.
“Lalu kekasihnya itu menanyakan siapa itu yang mengancam? Squad lama atau squad baru? Artinya kekasihnya sudah mengetahui bahwa ada squad lama dan squad baru. Dijawab lagi, squad lama,” beber Kamaruddin.
Rupanya squad lama itu juga kembali berulah saat Brigadir J mengadu kepada sang kekasih.
Baca juga: Ngawur! Kamaruddin Emosi Brigadir J Dituding Pernah Pakai Parfum Putri Candrawathi, Tagih Bukti
Baca juga: Satu Jam Sebelum Brigadir J Tewas, Vera Sempat Diteror Puluhan Missed Call, Kamarudin: Tak Beraturan

“Ketika dia ngadu kepada kekasihnya, ada 3 orang nyinyir, squad lama. Yang menertawakan dia mengadu kepada kekasihnya. Itu posisinya di Magelang,” jelasnya.
Kemudian Kamaruddin Simanjuntak pun menceritakan motif pada squad lama ini melakukan pengancaman terhadap Brigadir J.
“Jadi motifnya ini sudah lama iri, karena almarhum ini kan dari dulu terampil, dari Jambi terampil, kemudian ditempatkan di Pidum Sub 3 Bareskrim Polri, kemudian oleh Bapak Ferdy Sambo selaku Ditipidum, dibawa menjadi ajudan karena keterampilannya dan kecekatannya,” tutur Kamaruddin.
Tak hanya itu saja, kata dia, Brigadir J juga dipercaya melebihi para ajudan lainnya dan disukai oleh Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
“Kemudian dia dipercaya sebagai ajudan melebihi yang lainnya, sampai-sampai adiknya disukai oleh Bapak Ferdy dan oleh Ibu,” jelasnya.
Hal inilah, kata Kamaruddin, yang membuat ajudan lainnya iri dengan Brigadir J sehingga terjadi pengancaman.
“Yang lain iri sehingga membikin gesekan-gesekan untuk mengadu domba, sampai akhirnya di pengancaman itu dikatakan Ibu Putri sakit gara-gara almarhum, nah itu penjelasan kepada kekasihnya,” ungkapnya.
Namun ia tidak mengetahui sakit yang dialami Putri Candrawathi yang dimaksud oleh Brigadir J.
“Nah itu saya sampaikan kepada penyidik utama Bareskrim Polri untuk diselidiki sakit apa,” tambahnya.
Ia juga meminta penyidik untuk menyelidiki maksud dari ancama ‘kalau naik ke atas’.