Breaking News:

TERUNGKAP Rincian 5 Orang yang Ada di TKP saat Brigadir J Dibunuh, Komnas HAM Ungkap Sosok 'Om Kuat'

Komnas HAM merinci siapa saja yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat Brigadir J dieksekusi.

Editor: galuh palupi
Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Facebook Rohani Simanjuntak
Bharada E disuruh menembak Brigadir J, tak tega lihat temannya tewas. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Komnas HAM merinci siapa saja yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat Brigadir J dieksekusi.

Dari kelima orang ini, baru dua yang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam pembunuhan Brigadir J.

Bahkan ada satu sosok yang turut menyaksikan eksekusi Brigadir J, namun selama ini luput dari sorotan media.

Hal itu diungkap oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik seperti dikutip dari kanal YouTube TV One News pada Selasa 9 Agustus 2022.

Ahmad Taufan Damanik menyebut bahwa lima orang di TKP saat Brigadir J meregang nyawa.

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) (kiri), Samuel Hutabarat menunjukkan foto anaknya, Brigadir J (kanan).
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) (kiri), Samuel Hutabarat menunjukkan foto anaknya, Brigadir J (kanan). (Tribunnews.com/Gita Irawan, Tribunjambi.com/Aryo Tondang)

Fakta itu diketahui Ahmad Taufan Damanik dari beberapa saksi dan tersangka kepada timnya.

Baca juga: Kasus Brigadir J Segera Tuntas, Kamaruddin Sindir Salah Rancang Skenario: Niat Menutupi Selamanya

"Ada berapa orang di lokasi kejadian berdasarkan keterangan saksi ?" tanya presenter.

"Ada ibu PC, Yoshua ( Brigadir J), ada Om Kuat orang sipil, ada Richard ( Bharada E), dan Ricky Rizal ( Brigadir RR)," jawab Ahmad Taufan Damanik.

Mengurai kelima identitas sosok yang ada di TKP tewasnya Brigadir J, Ahmad Taufan Damanik menyebut nama yang asing di telinga khalayak.

Ternyata sosok tersebut adalah warga sipil yang bukan merupakan aparat.

Dia adalah Om Kuat.

Ahmad Taufan Damanik menyebut sosok tersebut adalah asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.

"Namanya Kuat, agak unik sih namanya. Mereka manggilnya Om Kuat," pungkas Ahmad Taufan Damanik.

"Siapa itu pak ?" tanya presenter.

"Salah satu yang bekerja ( di rumah Ferdy Sambo), orang sipil. Sudah lama (bekerja). Pak Ferdy kan punya banyak asisten, ada juru masak, bersih-bersih rumah," ungkap Ahmad Taufan Damanik.

Terkait keberadaan tepatnya kelima orang tersebut saat Brigadir J dihabisi nyawanya, Ahmad Taufan Damanik menjelaskan detailnya.

Baca juga: SETELAH Berdoa, Bharada E Sadar Hanya Jadi Tumbal, Kini Nyesel ke Brigadir J: Dimanfaatkan Pimpinan

Ternyata kelima orang tersebut kepergok sedang bersama-sama menuju rumah dinas Ferdy Sambo sebelum insiden penembakan Brigadir J terjadi.

Kendati terekam kamera di perjalanan, aktivitas kelima orang tersebut usai tiba di rumah dinas Ferdy Sambo tak lagi diketahui.

Sebab CCTV rumah tersebut mendadak tak bisa dilacak.

"Apakah ketika kejadian itu berlangsung, ketika tembak-tembakan itu terjadi, atau ketika Brigadir Yoshua sudah tewas ?" tanya presenter.

"Mereka ini sama-sama bergerak. Tadinya kan dari Magelang ke Jakarta, setengah empat sampai. PCR bersama-sama, si ibu istirahat. Sekitar jam 17.5 mereka bergerak ke rumah dinas, yang lima orang itu, di CCTV kelihatan, tapi di rumah dinas itu CCTV tidak ada," ungkap Ahmad Taufan Damanik.

Bharada E disuruh menembak Brigadir J, tak tega lihat temannya tewas.
Bharada E disuruh menembak Brigadir J, tak tega lihat temannya tewas. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Facebook Rohani Simanjuntak)

"Keterangan mereka (para tersangka) mengatakan lima (orang di TKP), apakah ada yang lain ? ya dimungkinkan saja, jika CCTV ditemukan," sambungnya.

Untuk diketahui, di antara kelima orang yang ada di TKP saat Brigadir J meregang nyawa, ada dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Bharada E atau Bharada Richard Eliezer dan Brigadir RR.

Bharada E dijerat pasal dugaan pembunuhan, sementara Brigadir RR disangkakan pasal pembunuhan berencana.

Karenanya, Bharada E terancam hukuman 15 tahun penjara, sedangkan Brigadir terancam hukuman mati.

Baca juga: SIAPA Sosok Inisial D? Diduga Squad Lama Ancam Bunuh Brigadir J, Ini Kata Kuasa Hukum, Motif Dicari

Sementara ibu PC atau Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo hingga saat ini statusnya masih menjadi pelapor kasus dugaan pelecehan atas mendiang Brigadir J.

Lalu untuk Om Kuat, status sosok tersebut hingga kini belum diketahui.

Bharada E Disuruh Tembak Brigadir J

Deolipa Yumara mengurai kesaksian terbaru Bharada E yang sudah dituangkan dalam BAP terbaru kepolisian.

Mengulik soal siapa dalang yang membuat skenario pembunuhan Brigadir J, Deolipa Yumara mengutip ucapan Bharada E.

"( Bharada E) cerita, klien kita cerita (bilang) 'saya ditekan, merasa tertekan'. Kemudian ( Bharada E cerita) dibuatkan skenario, skenario yang lama itu yang disuruh dia diakui (mengakui peristiwa penembakan)," jelas Deolipa Yumara.

Diakui Bharada E, sosok yang menjadi dalang skenario pembunuhan Brigadir J adalah sosok yang berada di divisi Propam.

"Siapa yang membuatkan skenario dan menyuruh Bharada E untuk menyampaikan itu ?" tanya presenter.

"Karena dia di bawah kendali struktural, tentunya atasannya," jawab Deolipa Yumara.

Bharada E bakal diganjar ini jika berani bongkar misteri kematian Brigadir J
Bharada E bakal diganjar ini jika berani bongkar misteri kematian Brigadir J (Kolase TribunJakarta/Facebook)

"Atasannya di mana ? di divisi Propam atau di mana ?" tanya presenter.

Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J Sudah Jerat 3 Orang, Irjen Ferdy Sambo Diprediksi Bakal Jadi Tersangka

"Ya dia kan di BKO sebagai ajudannya Kadiv Propam," pungkas Deolipa Yumara.

"Jadi yang menyuruh ataupun membuatkan skenario ataupun menyuruh Bharada E untuk menyampaikan kronologis itu adalah pihak-pihak dari divisi Propam ?" tanya presenter lagi.

"Ya," jawab Deolipa Yumara.

Tak hanya menyuruh, atasan Bharada E tersebut ternyata juga berada di lokasi saat Brigadir J dihabisi.

Hal tersebut diungkap oleh pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin.

Saat diperiksa timsus Kapolri, Bharada E menyebut bahwa atasannya turut berada di lokasi kejadian saat insiden penembakan Brigadir J.

"Ada di lokasi memang," ujar Muhammad Burhanuddin kepada Tribunnews.com, Senin (8/8/2022).

Kendati telah mengungkap, Muhammad Burhanuddin enggan menjelaskan secara rinci perihal identitas atasan Bharada E tersebut.

Siapa pemberi perintah Bharada E tembak Brigadir J.
Siapa pemberi perintah Bharada E tembak Brigadir J. (Kolase TribunJakarta.com)

Namun yang pasti, sosok atasan tersebut berada di satu kedinasan dengan Bharada E.

"Atasannya kan kita sudah bisa reka-reka siapa atasannya. Atasan kedinasan, yang di tempat lokasinya," ungkap Muhammad Burhanuddin.

Di sisi lain, Muhammad Burhanuddin mengatakan Bharada E mendapat tekanan untuk menembak Brigadir J.

Dia kembali enggan menyebut nama dari atasan Bharada E.

"Iya betul (ada perintah). Disuruh tembak. 'Tembak, tembak, tembak'. Begitu," pungkas Muhammad Burhanuddin. (Tribun Bogor)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Bogor dengan judul 'Identitas 5 Orang yang Ada di TKP saat Brigadir J Dibunuh Terkuak, Komnas HAM Ungkap Sosok Om Kuat'

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Brigadir JKomnas HAMBharada EBrigadir RR
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved