Kasus Ferdy Sambo
MISTERI HP Brigadir J Hilang, Jejak Digital Diacak-acak, Bharada E Diberi HP Baru, Isi Chat Disorot
Hingga kini HP milik Brigadir J masih hilang dengan data-data sudah diacak-acak. Namun Bharada E malah dibelikan baru, isinya jadi sorotan.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hingga kini HP pribadi milik Brigadir J masih belum ditemukan.
Padahal data-data di dalam ponsel Brigadir J amatlah penting untuk kepentingan penyelidikan polisi.
Tak hanya hilang, rupanya jejak digital di dalam HP Brigadir J juga sudah diacak-acak.
Selain itu, ada tiga grub WhatsApp yang juga mendadak hilang.
Hal tersebut diungkap oleh Komnas HAM saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II, Senin (22/8/2022).
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam awalnya menjelaskan soal hasil penelusuran jejak digital ponsel terkait komunikasi Brigadir J dan pacarnya, Vera Simanjuntak.
Baca juga: TERUNGKAP, Sosok Skuad Lama yang Ancam Bunuh Brigadir J Ternyata ART Ferdy Sambo, Sempat Mau Kabur
Baca juga: NYESEL Paksa Bharada E, Ferdy Sambo Janji Bantu Bebaskan, Diskakmat Sosok Ini: Lihat di Pengadilan!

Dari penulusuran diketahui sempat ada ancaman pembunuhan dari skuad lama yang ternyata adalah Kuat Ma'ruf selaku ART Irjen Ferdy Sambo.
"Karena ini ada komunikasi dan sebagainya, kami minta ada rekaman jejak digital di situ yang kami tanyakan ke teman-teman timsus.
Saya berkomunikasi dengan Pak Irwasum (Komjen Agung Budi Marwoto)," ujar Anam .
Dari komunikasi itu, ponsel-ponsel yang disita polisi tersebut dihadirkan dan material mentahnya diberikan kepada Komnas HAM.
"Di situlah kami mendapat banyak hal, termasuk komunikasi dengan Vera, betul ada komunikasi (ancaman pembunuhan) seperti itu," lanjutnya.
Penulusuran dari Komnas HAM pun berlanjut.
Akan tetapi, sudah banyak ponsel yang sudah diganti.
Dari temuan Komnas HAM, Brigadir J memiliki dua ponsel yakni merek Samsung dan HP bermerek asal China.
Sementara, ponsel Brigadir J yang diinformasikan pihak kepolisian kepada Komnas HAM bermerek iPhone 13 Pro Max Gray.
Ponsel merek iPhone tersebut, kata Komnas HAM, tak bisa dibuka.
"Ini (keterangan polisi) ditengarai HP Yoshua, padahal keterangan yang kami dapatkan HP Yoshua tidak model begini, HP Yoshua itu Samsung, terus HP China, ini (yang diberikan kepolisian) model HP J (iPhone 13 Pro Max) yang seolah-olah enggak bisa dibuka," kata Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam, mengutip Kompas.com.
"ADC (ajudan) ini ketika ditanya mana HP-nya dan sebagainya.
Tetapi ponselnya seperti yang dijelaskan Pak Ketua, sudah banyak yang diganti," ujar Anam.
Baca juga: TERKUAK Kisah Pilu Brigadir J Dapat IPK 3,28, Sang Kekasih Bongkar Cerita Lama: Sayang Sampai Izin
"Tidak hanya pergantian HP, tetapi juga rekam jejak digital hpnya juga enggak ada. Nah itu catatan kami.
Nah itu berangkatnya dari komunikasi Yosua dan Vera," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anam menjelaskan bahwa secara fisik ponsel korban juga tiba-tiba tidak ada.
"Yang kedua memang fisik hpnya juga hilang.
Jadi fisik HP-nya ini tiba-tiba enggak ada.
HP-nya Yosua sampai sekarang belum ketemu," pungkas Anam.
Pihak keluarga Brigadir J juga tidak menerima ponsel tersebut.

Padahal HP tersebut dinilai penting.
"HP yang penting (milik Brigadir J) ini tidak masuk dalam rombongan barang yang diberikan (kepolisian) pada pihak keluarga," lanjut Anam.
Anam juga membeberkan bagaimana ada grup WhatsApp (WA) yang dulu sempat ada tapi ternyata sudah tidak ada.
"Ada beberapa grup WA dalam catatan kami ada 3 grup WA.
Yang itu dulunya pernah ada.
Tapi enggak ada karena hpnya ganti.
Terus ada, yang 10 ke bawah enggak ada lagi komunikasi dan sebagainya.
Itu yang menurut kami jadi penting untuk dilacak," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik menjelaskan beberapa ajudan Sambo diambil ponselnya pada tanggal 10 Juli 2022 kira-kira sekira pukul 01.00 WIB atau setelah tewasnya Brigadir J.
Kemudian, lanjut dia, Bharada E sempat dikasih ponsel jenis baru pada tanggal 19 Juli 2022.
"Dari hape yang antara (tanggal) 10-19 (Juli 2022) itu ditemukan ada upaya-upaya membangun skenario misalnya, yang jawaban-jawaban sebagai bawahan kepada atasan, siap komandan, itu misalnya sangat kentara di situ," kata dia.
"Tapi hp (ponsel) pada tanggal 10 ke belakang itu sampai sekarang belum ditemukan," kata dia.
Ia pun mengusulkan DPR dapat menanyakan terkait hal tersebut dalam RDP dengan Polri mendatang.

Menurutnya, ponsel tersebut sangat penting karena untuk mendukung proses persidangan.
"Karena itu sangat penting saya kira untuk mendukung. Kalau tidak nanti dalam proses persidangan kita khawatirkan akan sangat bergantung pada keterangan demi keterangan meskipun sudah ada pengakuan terbuka dari saudara FS ini baik kepada penyidik maupun kepada Komnas HAM bahwa dia adalah otak dari pembunuhan ini dan otak dari rekayasa, itu dikatakan," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul HP Brigadir J Hilang dan Jejak Digital Diacak-acak, Inikah Sosok Terlibat Hilangkan Barang Bukti?