Bharada E Diminta Tak Menatap Mata Ferdy Sambo Saat Rekonstruksi, Pengacara Brigadir J Khawatir
Bharada E diminta tidak menatap Ferdy Sambo secara langsung saat bertemu di rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, karena ini
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ferdy Sambo dan Bharada E akan bertemu saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang diminta untuk tidak menatap mata Ferdy Sambo agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Bahkan, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak meminta agar Ferdy Sambo, Bripka RR, dan Kuat Maruf diborgol saat rekonstruksi demi keamanan.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Bharada E tak mau bertemu dengan Ferdy Sambo sebelum hari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Sekedar informasi Tim khusus (timsus) Polri akan menggelar rekontruksi dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Selasa (30/8/2022) di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Martin tujuan tangan Ferdy Sambo dan tersangka lain diborgol untuk menciptakan suasana yang aman bagi Bharada E.
“Tersangka yang lain (selain Bharada E) wajib diborgol, supaya ada perasaan aman bagi Bharada E untuk tidak adanya serangan-serangan yang bersifat secara spontan,” kata Martin dilansir dari Youtube tvOneNews, Senin, (29/8/2022).
Baca juga: Kediaman Ferdy Sambo Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Dijaga Ketat Oleh Brimob Bersenjata
Baca juga: Ferdy Sambo Akhirnya Tiba di Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Diangkut Mobil Taktis Brimob

Tak cuma itu, Martin juga mewanti-wanti agar tak adanya kontak mata antara Ferdy Sambo dan Bharada E.
Apakah kontak mata tersebut bisa membahayakan Bharada E sekalu justice collaborator?
Martin menilai apabila ada kontak mata dengan Ferdy Sambo, dikhawatirkan psikologis Bharada E bisa terganggu.
“Seperti tatapan mata, gestur, nah ini yang harus diantisipasi," ucap Martin.
"Sehingga ketika terjadi kontak mata atau gestur, sebaiknya langsung diblokade saja, diarahkan ke tempat lain,"
"Jangan sampai ada minimal 10 detik pandang-padangan, karena itu bisa memengaruhi psikologi,” imbuhnya.
Ferdy Sambo Bakal Pakai Baju Tahanan

Ferdy Sambo dan para tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J dipastikan memakai baju tahanan saat rekonstruksi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022) besok.
Penegasan itu disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.
Nantinya, hanya ada empat tersangka yang bakal memakai baju tahanan.
"Empat tersangka berstatus tahanan akan menggunakan baju tahanan," kata Andi kepada wartawan, Senin (29/8/2022).
Adapun keempat tersangka tersebut adalah Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripa Ricky Rizal dan Kuat Maruf
Menurut Andi, tersangka Putri Candrawathi tidak memakai baju tahanan lantaran masih belum diproses penahanan oleh penyidik Polri.
"Tersangka PC bukan tahanan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim khusus (timsus) Polri akan menggelar rekontruksi dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (30/8/2022) pekan depan.
Terkait itu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berjanji jika rekontruksi akan dilakukan secara transparan.
"Semuanya transparan tidak ada yang kita tutupi. Kita proses sesuai dengan fakta dan itu janji kita," kata Listyo kepada wartawan di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2022).
Meski begitu, mantan Kabareskrim Polri ini enggan merinci terkait proses rekontruksi yang akan menghadirkan lima tersangka karena sudah masuk teknis penyidikan.
"Itu teknis ya itu biar diserahkan ke penyidik yang penting saya doakan kalau kita semua tetap seperti komitmen kita," jelasnya.
Bharada E Sebut Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J

Bharada E atau Richard Eliezer menyebut Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Bharada E menegaskan bukan hanya dirinya yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J hingga meninggal dunia.
Seperti yang diketahui, 5 orang telah ditetapkan jadi tersangka atas kasus penembakan Brigadir J.
Nama Ferdy Sambo disebut oleh Bharada E juga turut menjadi pelaku penembakan.
Hal tersebut ia sampaikan kepada Komnas HAM.
"Ini membuktikan hubungan antara satu peristwa di mana Ferdy Sambo memerintahkan beberapa orang anak buahnya untuk mengeksekusi atau bersama-sama mengeksekusi saudara Yosua," ungkap Ahmad Taufan Dimanik selaku Ketua Komnas HAM, melansir YouTube KOMPASTV yang tayang pada Senin (29/8/2022).
Lebih lanjut, Ahmad Taufan mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum ada titik terang siapa sebenarnya yang menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Karena sekarang soal siapa yang sebenarnya menembak kan juga masih ada perbedaan," ungkapnya
Ahmad Taufan menyebut soal pengakuan antara Ferdy Sambo dan Bharada E atau Richard Eliezer yang bertentangan.
"Saudara Ferdy Sambo tidak mengatakan secara terang-terangan bahwa dia melakukan penembakan.
"Tapi Richard mengatakan selain ia, juga Ferdy Sambo (yang melakukan penembakan)," jelasnya.
Menurut Ahmad Taufan, nantinya bukti balistik, senjata, dan yang lain akan membuktikan siapa pelaku penembakan yang sesungguhnya.
"Satu orang, dua orang, atau bahkan mungkin mungkin saja lebih dari 2 orang," tegasnya.
(Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H/Surya/Christine Ayu Nurchayanti)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Beberapa Jam Lagi Akan Bertemu dengan Ferdy Sambo, Bharada E Diharapkan Tak Terlibat Kontak Mata dan di Surya.co.id dengan judul Bharada E Sebut Ferdy Sambo Turut Menembak Brigadir J, Ketua Komnas HAM: Masih Ada Perbedaan