Breaking News:

Kasus Ferdy Sambo

MUNCUL Adegan Kuat Maruf di Kamar Putri, Deolipa Bongkar Fakta, Bharada E Sempat Curhat: Saya Curiga

Bharada E ternyata sempat curiga, menduga ada skandal antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi.

Editor: octaviamonalisa
YouTube Polri TV
Kuat Maruf lakukan rekonstruksi di kamar Putri Candrawathi, curhat Bharada E dibongkar Deolipa 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Adegan dalam rekonstruksi kematian Brigadir J masih menyita perhatian publik.

Diketahui kelima tersangka pembunuhan Brigadir J telah melakukan rekonstruksi pada, Selasa (30/8/2022).

Dari sekian adegan, terdapat satu momen Kuat Maruf ART Ferdy Sambo juga berada di kamar Putri Candrawathi.

Padahal selama ini yang dituduh melakukan pelecehan di kamar Putri Candrawathi adalah Brigadir J.

Kemunculan adegan Kuat Maruf di kamar istri Ferdy Sambo sontak membuat Deolipa Yumara, mantan pengacara Bharada E bereaksi.

Baca juga: OMONGANNYA Ternyata Bikin Bharada E Pilu, Pengacara Brigadir J Kaget: Dia Sedih Berusaha Peluk Saya

Baca juga: GARA-GARA Rekonstruksi, Gaya Hidup Putri Terkuak, Lemari Emas Pamerkan Koleksi Branded Istri Sambo

Sosok Kuat Maruf (tengah) ART yang tahu rahasia Putri hingga berani semprot Bharada E
Sosok Kuat Maruf (tengah) ART yang tahu rahasia Putri hingga berani semprot Bharada E (Kolase Instagram, Tribunnews.com, Tribunnews/Irwan Rismawan)

Rupanya, Bharada E dulu sempat mengutarakan kecurigaannya tentang Kuat Maruf pada Deolipa Yumara.

Kepada Deolipa, Bharada E mengaku curiga adanya skandal Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf.

Hal ini disampaikan Deolipa Yumara dalam acara Tv One, Senin (29/8/2022).

"Jadi Bharada Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan.

Eliezer ngomong 'Saya curiga bang itu si Kuat ada main sama Putri'.

Oh pantes, jawab saya," kata Deolipa.

Deolipa lalu menduga kuat motif pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi, adalah karena Kuat Maruf dan Putri ingin menyembunyikan hubungan terlarang mereka selama ini.

"Jangan sampai motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu," ucap Deolipa Yumara.

"Yang ada adalah saat itu Kuat dan Putri lagi making love, ketahuan Yosua.

Makanya Yosua yang dikejar dan dincar," ucap Deolipa Yumara.

Ada Adegan di Kamar

Sementara itu, berdasarkan rekonstruksi yang digelar di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling terkuak sebuah peritiswa menarik.

Sekedar informasi, rekontruksi kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan mulai dari Magelang hingga ke Jakarta.

Meski begitu, rekonstruksi adegan yang di Magelang yakni sebanyak 16 adegan dipindahkan ke Jakarta, tepatnya di rumah pribadi Ferdy Sambo.

Di adegan ke-12 dan ke-13 terlihat Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tengah tiduran di kasur.

Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi.

Adegan Kuat Maruf berada di kamar Putri Candrawathi
Adegan Kuat Maruf berada di kamar Putri Candrawathi (YouTube Polri TV)

Polisi belum memberikan penjelasan terkait adegan ke-12 dan ke 13 tersebut.

Berlanjut ke adegan ke-14, Putri Candrawathi lalu terlihat menelepon seseorang.

Pantauan TribunJakarta, Putri Candrawathi tampak menggunakan pakaian serba putih.

Sementara Kuat Maruf, Bharada E, Ferdy Sambo, dan Bripka RR terlihat memakai baju tahanan berwarna oranye.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menjelaskan Putri Candrawathi belum berstatus sebagai tahanan.

"Putri Candrawathi tidak akan mengenakan baju oranye lantaran statusnya sampai saat ini masih belum ditahan," kata Andi saat dikonfirmasi, Senin (29/8/2022).

ADEGAN Putri Tidur, Brigadir J Duduk di Kamar, Pengamat Curiga: Katanya Pelecehan Tapi Ga Ada Adegan

Sementara itu, pengamat kepolisian juga merasa janggal dengan adegan Brigadir J di dalam kamar Putri Candrawathi yang dituduh melakukan pelecehan seksual.

Selain itu, pengamat juga menemukan tiga kejanggalan lain dalam rekonstruksi tersebut.

Dalam tayangan Kompas TV, Pengamat kepolisian ISESS Bambang Rukminto mengurai rasa kekecewaannya.

Terlebih ada dua catatan penting yang dilihatnya yang menurutnya luput dari rekonstruksi.

Hal pertama adalah tidak adanya adegan saat Bharada E menerima senjata Glock yang digunakan untuk menembak Brigadir J.

"Terkait senjata api.

Kalau melihat tadi Bharada E membawa senjata api di sakunyadar sejak awal, Glock itu diserahkan di mana ? Itu yang belum tampak tadi," kata Bambang Rukminto.

Adegan Brigadir J lesehan di samping tempat tidur yang dipakai Putri Candrawathi
Adegan Brigadir J lesehan di samping tempat tidur yang dipakai Putri Candrawathi (Polri TV)

Hal kedua adalah tidak adanya adegan yang menggambarkan soal dugaan pelecehan seksual.

Padahal dugaan pelecehan tersebut kerap digaungkan tersangka Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo dan juga menjadi motif Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Terkait pelecehan seksual.

Di mana pelecehan seksualnya ? enggak tergambar sama sekali dalam rekonstruksi," kata Bambang Rukminto.

"Yang ketiga, ada pengakuan Bharada Eliezer bahwa Ferdy Sambo ikut menembak tapi tidak tergambar juga dalam rekonstruksi," timpal Aiman Witjaksono presenter Kompas TV.

Selain Bambang, Pakar hukum pidana Universitas Al Azhar Suparji Ahmad juga mengurai reaksinya usai melihat adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.

Menurut Suparji Ahmad, rekonstruksi yang berlangsung hari ini tidak sesuai dengan ekspektasi semua orang.

"Saya kira ini rekonstruksi tidak sesuai dengan ekspektasi publik karena tidak menggambarkan imajinasi publik dan tidak menggambarkan fakta yang mengemuka di publik," imbuh Suparji Ahmad.

Lebih lanjut, Suparji Ahmad pun menyebut bahwa rekonstruksi kasus Brigadir J hari ini justru akan menyisakan perbincangan baru.

Sebab banyak hal-hal tak logis di dalamnya.

Adegan Brigadir J duduk di samping tempat tidur yang dipakai Putri Candrawathi
Adegan Brigadir J duduk di samping tempat tidur yang dipakai Putri Candrawathi (Polri TV)

"Belum ada kebenaran karena semuanya masih tidak logis.

Mengingat tadi pelecehan seksualnya tidak ada.

Perencanaan pembunuhannya juga tidak nampak di situ, itu sangat mendasar.

Kalau kita menggunakan alur cerita yang berkembang selama ini juga tidak logis.

Apa yang terjadi dalam rekonstruksi ini justru menimbulkan sebuah narasi baru yang menyisakan perbincangan baru yang akhirnya tidak menjawab," pungkas Suparji Ahmad.

Hal tak logis itu menyangkut dua hal penting.

Yakni soal adegan pelecehan yang tak ada di rekonstruksi.

Serta soal bagaimana perencanaan pembunuhan tersebut dibuat Ferdy Sambo CS.

"Katanya pelecehan seksual tapi tidak ada adegan apapun.

Katanya pembunuhan berencana tapi tidak kelihatan bagaimana merencanakan, memberikan senjata, menggunakannya, bagaimana anatomi perkara ini jadi jelas," kata Suparji Ahmad.

"Alur cerita ini antara Magelang, Saguling dan Duren Tiga itu kan tidak nampak secara utuh.

Konstruksi pembunuhan berencana itu kan ada perencanaan, masa yang tenang, memikirkan, menimbang-nimbang, itu tidak kelihatan," sambungnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan TribunnewsBogor.comdengan judul Bharada E Curigai Skandal Kuat Maruf dan Putri Candrawathi, Rekonstruksi Ada Adegan Mereka di Kamar?, Soroti 7,5 Jam Rekonstruksi Brigadir J, Pengamat Kecewa : Katanya Pelecehan Tapi Tak Ada Adegan

Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiKuat MarufDeolipa YumaraBrigadir JBharada E
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved