Breaking News:

Bharada E dan Bripka RR Mulai Melawan Ferdy Sambo, Menangis Ditanya Soal Dugaan Pelecehan Brigadir J

Bharada E dan Bripka RR mulai melawan Ferdy Sambo dan ogah ikut skenario, menangis saat ditanya soal pelecehan

Editor: Talitha Desena
Kolase, Tribunnews.com/Facebook
Kelima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J 

Erman mengungkapkan, kliennya memang sempat mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Sambo terkait kematian Brigadir J. Namun, setelah Bripka RR mendapat kunjungan dari keluarganya, ia mengubah keterangannya.

Lebih lanjut, Erman Umar mengatakan, Bripka RR juga takut terhadap Ferdy Sambo sehingga awalnya mengikuti skenario baku tembak tersebut.

Namun, setelah keluarga memberikan penguatan, akhirnya Bripka RR mulai berani mengatakan yang sebenarnya.

“Nah itu, jadi yang pertama itu (skenario baku tembak). Dia berbalik arah itu setelah, mungkin dia didatangi keluarga, adik kandung sama isteri agar mereka minta bicara benar. Pada saat itu, dia sudah mulai bicara benar,” ujar Erman.

Sekilas perlawanan Bharada E

Bharada E, sosok yang membunuh Brigadir J atas perintah Sambo, melakukan perlawanan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Pasalnya, sejak awal, Bharada E dijanjikan uang dan penghentian kasus oleh Sambo jika bersedia menembak Brigadir J. Namun, dua hal tersebut hanya janji belaka.

Walhasil, Bharada E melawan. Bharada E menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait peristiwa penembakan Brigadir J ke pengacaranya saat itu, Deolipa Yumara.

"Oke kalau gitu mau cerita apa adanya?" tanya Deolipa ke kliennya.

"Mau, Bang," jawab Eliezer seperti ditirukan Deolipa.

Diberi lah Eliezer empat lembar kertas beserta pulpen oleh Deolipa. Pengacara itu meminta kliennya menuliskan peristiwa secara terang dalam kertas tersebut.

Deolipa meninggalkan Bharada E seorang diri di ruangan tersebut bersama empat carik kertas dan sebuah pena.

"Suka-suka kau, Richard. Tulis lah. Kamu punya pikiran tulis lah di kertas itu. Kamu punya pengalaman batin, pengalaman yang terjadi, yang tertekan-tertekan hilangkan. Pokoknya apa yang kamu lihat (tuliskan)," pinta Deolipa.

Dua jam berlalu, Deolipa kembali ke ruangan Bharada E. Ternyata, kliennya telah menulis empat halaman penuh.

Pada empat lembar kertas itu, tertulis runtutan peristiwa menjelang hari kematian Brigadir J, dimulai dari tanggal 2 Juli hingga 8 Juli 2022.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Bharada ERicky RizalBripka RRBrigadir JRichard Eliezer Pudihangpelecehan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved