Breaking News:

Bripka RR Mengaku Tak Lihat Langsung Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Merasakan Kejanggalan di TKP

Bripka RR kini mengaku tak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J, Aiman bertanya apakah takut dengan Ferdy Sambo?

Editor: Talitha Desena
YouTube Kompas TV
Bripka RR dan Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bripka RR alias Ricky Rizal mengatakan tidak melihat langsung Ferdy Sambo menembak Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar menyebut kliennya sama sekali tak melihat saat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

Bahkan, Bripka RR justru merasakan kejanggalan dirasakan saat tak melihat langsung Ferdy Sambo menembak Brigadir J meski ada di TKP.

Melalui kuasa hukum, Erman Umar menjelaskan jika kliennya tengah menerima HT dan tak menyaksikan langsung penembakan yang terjadi.

"Saat itu (rekonstruksi) tidak ada tanya jawab, cuman itu aja 'kamu gimana Ricky', dijawab 'saya gak melihat'," jelas Erman Umar.

"Nggak melihat? Padahalkan Ricky pada saat itu ada di lokasi eksekusi? Bagaimana mungkin logikanya tidak melihat," tanya Aiman, dikutip dari tayangan YouTube KOMPASTV, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Tersagka Kasus Brigadir J, Bripka RR Nangis Saat Ketemu Istri & Anak, Kamu Mau Dianggap Pembunuh?

Baca juga: Bripka RR Belum Layak Jadi JC, Pengacara Brigadir J Nilai Keterangan Tak Masuk Akal: Harus Gentle

Bripka RR lihat Ferdy Sambo curhat sambil nangis soal yang dialami Putri Candrawathi
Bripka RR lihat Ferdy Sambo curhat sambil nangis soal yang dialami Putri Candrawathi (istimewa, YouTube Polri TV)

Erman Umar berdalih, kliennya tengah menerima HT dan berpaling dari peristiwa penembakan terjadi.

"Pada saat bunyi tembakan, kan ada ajudan-ajudan di luar (lewat HT) 'ada apa?". Dia (Ricky Rizal) pakai HT, dia bergerak berbalik," terang Erman Umar.

Namun Aiman masih merasa janggal, jika Ricky Rizal memalingkan tubuh saat peristiwa besar terjadi di depan matanya.

"Pengakuan dia seperti itu? Meskipun di depan mata ada eksekusi yang luar biasa?" ujar Aiman.

"Apakah mungkin secara logika, ada HT langsung berbalik. Kok saya rasa tidak mungkin," lanjut Aiman.

Menurut Erman Umar, kejadian tersebut adalah hal yang biasa.

"Menurut saya bisa, dia gak lihat apa-apa, lalu saat balik lagi si Sambo sudah menembak-nembak tangga kemudian ke arah tv, seperti itu," jawab Erman Umar.

Erman Umar tegas jika kliennya tidak melihat Ferdy Sambo yang menembak.

Bripka RR dan Irjen Ferdy Sambo.
Bripka RR dan Irjen Ferdy Sambo. (YouTube Kompas TV)

Karena janggal, Aiman mempertanyakan posisi Ricky Rizal saat ini masih takut dengan sosok Ferdy Sambo.

"Kalau seandainya saja Ricky Rizal mengakui bahwa apakah Ferdy Sambo menembak atau tidak, jangan-jangan Ricky Rizal masih takut sama Ferdy Sambo sampai detik ini? dan dikirimkan anda sebagai pengacara yang satu kubu dengan Arman Hanis," ujar Aiman.

"Oh tidak, tidak," sahut Erman Umar.

Erman lalu menjelaskan jika dirinya terpilih menjadi pengacara Ricky Rizal dari keluarga Bripka RR.

Anak Erman yang juga pengacara memiliki hubungan dengan polisi, lalu pihak keluarga mengutarakan tak puas dengan pengacara sebelumnya.

Erman Umar Bantah Satu Kubu dengan Ferdy Sambo Meski Satu Kantor dengan Lawyer FS

jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono mewawancarai Erman Umar untuk menanyakan sikap terkini Bripka Ricky Rizal yang menyatakan siap mengungkap kebenaran di kasus pembunuhan Brigadir J.

Aiman Witjaksono mendatangi kantor Erman Umar karena beberapa hari terakhir Bripka Ricky Rizal jadi sorotan.

Pasalnya, ada fakta menarik yang ditemukan Aiman di kantor tersebut.

Ternyata Erman Umar berada di satu lantai dengan kantor Arman Hanis, pengacara Ferdy Sambo.

"Selantai dengan Arman Hanis, apakah berada dalam satu kubu?," tanya Aiman dilansir dari Youtube Kompas TV dalam Program Aiman, Senin (13/9/2022).

"Saya gak bisa dibilang juga satu kubu," jawab Erman Umar.

Erman Umar mengaku meski dirinya satu lantai dengan kantor Arman Hanis, dia mengaku baru sekali bertemu dengan kuasa hukum Ferdy Sambo itu sebelum kasus pembunuhan Brigadir J terjadi.

"Kalau masalah kantor, saya berkantor di sini baru dua tahun, mungkin Arman Hanis sudah lama.

Saya bertemu Arman Hanis sebelum kejadian ini cuma sekali.

Dan pada saat rekonstruksi saya baru ketemu lagi," ujar Erman Umar.

Bripka RR Nangis Saat Ketemu Istri & Anak

Bripka RR dan Brigadir J.
Bripka RR dan Brigadir J. (YouTube Polri TV)

Tangis Bripka Ricky Rizal (RR) yang jadi tersangka atas kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, saat bertemu istri dan anaknya.

Bripka RR tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar ucapan dari sang istri kepadanya.

Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, karena merasa sedih dengan anak-anaknya yang masih kecil.

"Waktu itu disampaikan, 'Kamu harus ingat anak kamu, anak kamu masih kecil-kecil. Apakah kamu mau dianggap suatu saat sebagai pembunuh, atau sebagai apa'," kata Erman dalam wawancara di News Update Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

"Itu yang membuatnya sehingga dia menangis. Dia (RR) sampaikan, 'saya akan terbuka dan saya juga sudah mulai terbuka'," sambung Erman.

Pada saat pertemuan itu terjadi, Bripka RR didampingi anggota tim kuasa hukumnya Zena Dinda Defega yang merupakan anak Erman.

Dalam pertemuan itu, kata Erman, adik RR juga menyampaikan pesan dari ibunya kepada istri sang kakak.

"Ibunya masih hidup, bapaknya mantan Kapolsek sudah almarhum, istrinya tinggal di Tegal. (Adiknya) Menyampaikan, 'tolong beri kekuatan mental kepada suami kamu, sampaikan keluarga akan membantu, dan kami tidak punya keyakinan bahwa Ricky Rizal menjadi perencana atau membantu (pembunuhan berencana Brigadir J)'," ucap Erman.

Menurut Erman, setelah mendengar pernyataan sang istri, kliennya menyatakan tetap menyampaikan keterangan kepada penyidik tim khusus (Timsus) Mabes Polri sesuai fakta yang terjadi.

Erman sebelumnya mengakui kliennya mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Penyebabnya adalah keterangan Bripka RR yang sebelumnya mendukung skenario pembunuhan terhadap Yosua yang dirancang oleh Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Erman, Bripka RR kemudian memutuskan membuat keterangan yang sesuai fakta peristiwa berdarah itu.

Dalam keterangan terkini, kata Erman, Bripka RR mengaku sempat diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Yosua.

Alasannya adalah karena saat itu Sambo menyatakan istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Yosua.

Akan tetapi, kata Erman, kliennya saat itu menolak menembak Yosua dengan alasan tidak siap mental.

Bripka RR, kata Erman, juga tidak melihat apakah Sambo turut menembak Yosua. Namun, kata Erman, kliennya mengaku melihat Sambo menembak ke arah dinding rumah setelah penembakan Yosua terjadi.

Selain itu, kata Erman, kliennya juga sempat dijanjikan akan diberi uang oleh Sambo sebesar Rp 500 juta setelah kejadian itu.

Ditemui istri, Bripka RR nangis diingatkan soal masa depan anak dan nama baik ayahnya yang seorang polisi
Ditemui istri, Bripka RR nangis diingatkan soal masa depan anak dan nama baik ayahnya yang seorang polisi (istimewa, YouTube Polri TV)

Dalam pemeriksaan tambahan pada Selasa (13/9/2022), kata Erman, Bripka RR kembali ditanyai oleh penyidik tentang kronologi yang menyebabkan Yosua dibunuh.

Dia mengatakan, Bripka RR kembali menceritakan runutan peristiwa mulai dari peristiwa perselisihan antara mendiang Yosua dengan Kuat Ma'ruf, yang juga menjadi tersangka, di rumah pribadi Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah itu, kata Erman, Bripka RR juga menceritakan perjalanan pulang mengantarkan istri Sambo, Putri Candrawathi, dari Magelang hingga kembali ke rumah pribadi mereka di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta hingga kejadian penembakan terhadap Yosua di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga pada 8 Juli 2022.

"Jadi masalah yang dibahas atau ditanyakan adalah hal-hal yang sudah dia ubah, tapi mungkin pendalaman dan menguji konsistensi. Mungkin itu yang dimaksud Kejaksaan itu supaya pertanyaan itu kembali diperkuat dengan jawaban," ucap Erman.

Adapun Brigadir J tewas dengan sejumlah luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, 8 Juli 2022.

Di awal pengungkapan kasus, Polri sempat mengatakan bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E atau Richard Eliezer.

Kemudian, setelah dilakukan penyidikan, ternyata terungkap bahwa skenario baku tembak adalah rekayasa yang dibuat Sambo.

Hasil penyidikan tim khusus Polri mengungkapkan Brigadir J tewas ditembak Bharada Richard atas perintah Ferdy Sambo.

Sejumlah anggota Polri juga diduga terlibat melanggar etik terkait penanganan kasus Brigadir J.

Beberapa di antaranya diputuskan dipecat melalui sidang komisi kode etik profesi (KKEP).

Polri telah menetapkan 5 tersangka pembunuhan berencana, termasuk Ferdy Sambo.

Empat tersangka lain adalah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf (asisten rumah tangga sekaligus sopir Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).

Para tersangka dijerat kasus pembunuhan berencana yakni Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

(Tribunnews.com/ Siti N)(Kompas)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bripka RR Ngaku Tak Lihat Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Aiman: Jangan-jangan Masih Takut dengan FS? dan di Kompas.com dengan judul Pesan Istri yang Buat Bripka RR Menangis: Kamu Harus Ingat Anak Kamu

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Brigadir JBripka RRNofriansyah Yosua HutabaratRicky RizalFerdy Sambo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved