Breaking News:

Sudah 3 Bulan Belum Juga Jelas Ayah Brigadir J Frustasi, 'Selesai Lah, Toh Anak Saya Tidak Kembali'

Ayah Brigadir J frustasi sudah 3 bulan kasus anaknya tak ada kejelasan, hingga ia pasrah karena sudah lelah

Editor: Talitha Desena
TribunJambi/ Facebook
Ayah Brigadir J pilu sudah 3 bulan kasus anaknya tak ada kejelasan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat belum juga ada kejelasan meski sudah 3 bulan berjalan, keluarga sudah pasrah.

Seperti yang diketahui, kasus Brigadir J telah diselidiki sejak Juli 2022 dan 5 orang telah dijadikan tersangka, yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Orang tua Brigadir J sudah pasrah karena tak juga ada kejelasan penyebab kematian putranya.

Rasa bosan dan frustrasi bukan saja dialami oleh masyarakat melihat Polri menangani kasus Ferdy Sambo.

Ternyata, keluarga almarhum Brigadir J, sudah putus asa.

Mereka tak lagi menaruh harapan besar pada penyidik Polri, karena penanganan kasus yang berbelit-belit menyerupai benang kusut.

Baca juga: Jawab Pernyataan Kamaruddin soal Info Ferdy Sambo Nikah Lagi, Kabareskrim Bantah: Saya Tidak Tahu

Baca juga: Yang Naik Model Sambo Geram Irjen Ricky, Ferdy Sambo Cepat Naik Pangkat Tanpa Prestasi: Ga Pinter!

Samuel Hutabarat ungkap keinginan mendiang Brigadir J yang belum terwujud, selain menikah.
Samuel Hutabarat ungkap keinginan mendiang Brigadir J yang belum terwujud, selain menikah. (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA/ Facebook)

Bahkan, Kamaruddin Simanjuntak, sang pengacara Brigadir J merasa gagal setelah melihat perkembangan kasus pembunuhan yang tak sesuai ekspektasinya.

Sebab setelah tiga bulan kasus ini berjalan polisi hanya menetapkan lima tersangka terkait pembunuhan tersebut.

Mereka antara lain Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi.

Sementara yang ditetapkan tersangka dalam kasus obstruction of justice hanya tujuh orang.

Padahal menurut dia, harusnya sudah ada puluhan tersangka.

"Pada akhirnya apa yang saya perkirakan, perkara ini akan menjadi balilut sudah terjadi. Artinya sudah tiga bulan perkara ini sejak Juli, perkara tidak terang-terang," kata Kamaruddin Simanjuntak dalam forum diskusi online seperti dikutip dari video yang diunggah akun Tiktok @tobellyboy.

Sementara Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir J, hanya bisa pasrah. Ia merasa lelah.

"Pak Samuel, orangtua Almarhum sudah menyatakan 'sudah selesai lah, toh anak saya tidak kembali',” ujarnya.

“Kemarin ketika saya ke Jambi, beliau berpesan 'sudah, sudah cukup lah. Kami udah capek pak. Kami mendengar aja capek, apalagi bapak yang melakukan'," cerita Kamaruddin.

Diungkap Kamaruddin Simanjuntak, perjuangannya selama ini agar almarhum Brigadir J mendapat keadilan nyaris tak membuahkan hasil.

Padahal ia sudah memberikan semuanya untuk pengusutan kasus Brigadir J.

"Sekarang ini sangat mengecewakan. Tetapi, saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya. Baik pikiran, materi, maupun waktu. Saya membiayai semua perkara ini. Tapi saya tidak bermaksud mengungkit-ungkit itu," ungkap Kamaruddin.

Kamaruddin minta Maaf

Kamaruddin Simanjuntak, merasa tidak bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia.

Seperti diketahui, publik mendesak agar Ferdy Sambo, dalang pembunuhan berencana Brigadir J dihukum mati.

"Saya atas nama penasehat hukum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Indonesia karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," ucap Kamaruddin.

Tiga bulan mengawal kasus Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengalami sakit hingga kelelahan.

Samuel Hutabarat mulai lelah menghadapi kasus Brigadir J
Samuel Hutabarat mulai lelah menghadapi kasus Brigadir J (Kolase Tribunnewsmaker)

Namun hal itu bukan persoalan berarti baginya. Ia hanya menyayangkan pihak kepolisian yang lamban dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir J.

"Saya walaupun capek sampai sakit, batuk-batuk, melayani 3000 WhatsApp, televisi tiap hari, saya enggak merasa capek. Tapi karena di kepolisian tidak bergerak atau sangat lamban, maka Pak Samuel mengatakan 'sudah cukup lah, toh anak saya tidak kembali'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.

Semangat Kamaruddin itu tampaknya ditularkan oleh ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.

Bersama adik-adiknya, Rosti Simanjuntak meminta agar Kamaruddin Simanjuntak tetap mengawal kasus pembunuhan putra kesayangannya.

Namun untuk saat ini diakui Kamaruddin, ia seolah punya feeling tak enak terkait kasus Brigadir J.

"Untuk saat ini, saya mohon maaf, ya kita siap-siap kecewa. Karena sampai sore hari ini, perkaranya hanya muter-muter di situ saja. Presiden tidak melakukan apa-apa, belum ada action yang nyata untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Pengacara Brigadir J Heran Ferdy Sambo Transfer Ratusan Juta Per Bulan

Ferdy Sambo dan istri Putri Candrawathi di sela-sela menjalani rekontruksi pembunuhan terhadap anggota Polri, Brigadir J, di rumah mereka di kawasan Durentiga, Jakarta Selatan. Kapolri menyebut, para penyidik yang menangani kasus tewasnya Brigadir J sempat diintimidasi.
Ferdy Sambo dan istri Putri Candrawathi di sela-sela menjalani rekontruksi pembunuhan terhadap anggota Polri, Brigadir J, di rumah mereka di kawasan Durentiga, Jakarta Selatan. Kapolri menyebut, para penyidik yang menangani kasus tewasnya Brigadir J sempat diintimidasi. (Istimewa)

Pengacara Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat heran karena Ferdy Sambo bisa kirim uang ratusan juta tiap bulan, padahal gajinya 30 jutaan.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, dituduh melakukan pencucian uang oleh pengacara Brigadir J.

Hal tersebut diungkapkanya dalam acaraSapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis, 15 September 2022.

Sebab, menurut kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menguasai rekening atas nama Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat dan ajudan lainnya.

“Menurut studi kasus dan juga paparan LSM yang ahli di bidang pencucian uang, hal tersebut ada indikasi pencucian uang, jadi harus ditelurusi, kenapa harus rekening atas nama Yosua dikuasai oleh PC dan FS, itu kan jadi pertanyaan,” kata Martin.

“Kenapa tidak rekening atas nama PC atau FS dibuat lalu diserahkan kepada Yosua.”

Presenter Sapa Indonesia Pagi Thimoty Marbun mengkonfirmasi Martin, apakah memang sudah keterangan pasti bahwa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengendalikan rekening ajudannya.

Martin menjawab, hingga kini setidaknya sudah ada keterangan dari dua orang saksi yang memperkuat soal hal tersebut.

“Sudah ada dua keterangan saksi ya yang pertama, Bapak Erman Ummar (kuasa hukum Bripka Ricky Rizal) mengatakan bahwa kliennya dibuatkan rekening lalu rekeningnya dikuasai,” ucap Martin.

“Lalu Arman Hanis (kuasa hukum Putri Candrawathi) juga tadi kan menyampaikan hal yang sama. Nah ada asas hukum ya, unus testis nullus testis, satu saksi bukan saksi, tapi kalau sudah dua orang yang mengatakan itu sudah menjadi alat bukti.”

Lebih lanjut, Martin pun mempertanyakan berapa sesungguhnya penghasilan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi per bulan.

Lantaran, lanjutnya, bisa mentransfer uang dalam jumlah ratusan juta rupiah ke rekening ajudan setiap bulannya.

“Berapa sih penghasilannya Ferdy Sambo per bulan, berapa sih penghasilannya Putri Candrawathi sebulan kok bisa mantransfer uang ratusan juta bulanan gitu ya untuk beberapa dapur, di Magelang sekian ratus juta, di Jakarta sekian ratus juta,” kata Martin. 

Irjen Pol Ferdy Sambo dan Istri, Ny. Putri Ferdy Sambo
Irjen Pol Ferdy Sambo dan Istri, Ny. Putri Ferdy Sambo (Twitter)

“Setahu saya Irjen Pol itu gajinya itu 30-an juta, kok bisa biaya hidupnya besar sekali, nah ini juga kan mencimbulkan kecurigaan, boleh dong kita minta penelurusan (PPATK),” ujar Martin.

Bahkan, sambung Martin, PPATK seharusnya bukan hanya menelusuri setelah Brigadir J tewas tapi setahun ke belakang.

“Kalau bisa setahun ke belakang, karena penggunaan rekening itu sebagai anggaran rumah tangga sudah berjalan beberapa tahun,” ucap Martin.

Tak hanya itu, Martin menambahkan PPATK juga harus berani memastikan siapa pengirim uang ke sejumlah rekening ajudan Ferdy Sambo.

“Apakah benar seperti kecapnya Arman Hanis, apakah benar seperti kecapnya Bapak Erman Umar bahwa yang mentransfer itu Bu PC atau Pak FS,” kata Martin.

“Kalau saya sih curiga bukannya ya, bisa jadi jangan-jangan orang lain gitu loh, nah ini kan harus ditelusuri juga, jangan-jangan uang tersebut atau pun patut diduga diperoleh dari proses yang tidak legal, nah inilah tugas dari PPAK.”

(Wartakota/Valentino Verry)(Kompas TV/Ninuk Cucu Suwanti)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Keluarga Brigadir J Frustrasi Melihat Polri Menangani Kasus Ferdy Sambo, Hanya Bisa Pasrah dan di Kompas TV dengan judul Martin Lukas Curiga Ferdy Sambo Lakukan Pencucian Uang: Tiap Bulan Transfer Ratusan Juta

Sumber: Warta Kota
Tags:
Nofriansyah Yosua HutabaratBrigadir JFerdy SambotersangkaBripka RRPutri Candrawathikeluarga
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved