Dikira Boneka Ternyata Isinya Bayi Manusia, Warga Bogor Dibuat Geger dengan Penemuan Bungkus Kain
Dikira boneka ternyata isinya tak terduga, warga Bogor dibuat geger dengan penemuan bayi dibungkus kain.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dikira boneka ternyata isinya tak terduga, warga Bogor dibuat geger dengan penemuan bayi dibungkus kain.
Bayi mungil ditemukan oleh warga di Jalan Abesin Tanah RT 001 RW 004, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Sempat dikira boneka kini bayi tersebut berhasil diselamatkan dan dalam kondisi sehat.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu kini dirawat oleh Ketua RW setempat.
Saat disambangi TribunnewsBogor.com, bayi yang dirawat oleh Ketua RW setempat itu dalam kondisi yang mulus.
Bayi tersebut terlihat sehat dengan rambut hitam yang cukup tebal.
Bayi ini pun memiliki berat badan normal yakni 2,8 Kilogram.
Baca juga: Bayi Tabung Gagal, Cinta Penelope Ternyata Adopsi 21 Anak, Suami Koleksi Boneka, Anggap Seperti Anak

Kondisi mulus dan sehat ini pun diakui oleh Ketua RT setempat sesaat setelah ditemukan di semak-semak.
"Saat ditemukan. Jenis kelaminnya bayi perempuan dengan berat 2,8 kg."
"Alhamdulillah kondisi sehat wal afiat," kata Ketua RT Siti Irawati kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (28/9/2022).
Siti melanjutkan, saat ditemukan pertama kali, bayi itu dibungkus oleh kain dengan ari-ari masih ada di badan bayi itu.
"Ari ari masih ada dan balinya masih ada. Semua tidak ada bercakan darah sangat mulus bayi itu," ungkapnya.
Kronologis Awal Bayi Ditemukan

Awalnya, warga setempat mengira jika bayi tersebut hanya boneka.
Namun, kata Siti, bayi itu justru mengeluarkan tangisan yang membuat warga sempat geger.
"Warga awalnya ngira boneka. Tapi, warga mendengar tangisan. Nah, baru disitu manggil saya bahwa di tempat itu ada bayi perempuan. Pas ke TKP benar bayi itu dilihat masih menangis dan masih hidup. Ditutupin dengan selimut juga," jelasnya.
Dengan inisiatifnya, Siti langsung berinisiatif menggendong dan membawa bayi itu ke bidan terdekat.
Sambil bergetar, diakui Siti, bayi itu langsung dilarikan ke bidan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Setelah semua angkat saya angkat langsung inisiatif bayi itu ambil dan bawa bidan untuk menyelamatan jiwa si bayi itu," tambahnya.
Setelah terselamatkan, saat ini, bayi dititip sementara ke Ketua RW setempat untuk dirawat.
"Warga disini pun gaada yang baru melahirkan. Kandungannya mungkin ada yang lima bulan juga. Tapi, saat ini alhamdulillah bayi ini sudah dirawat oleh Ketua RW setempat," ungkapnya.
Puluhan Tahun Berpisah Kini Setelah Dewasa Bertemu Ibu Kandung

Viral kisah seorang gadis bernama Nurshahirah Sofea yang baru bertemu ibu kandungnya.
Selama ini, ia diketahui dibesarkan oleh ayah angkatnya sejak masih bayi.
Kini setelah 20 tahun, gadis yang akrab disapa Sof ini akhirnya bertemu ibu kandung.
Dilansir dari mStar, Senin (26/9/2022), Nurshahirah Sofea atau Sof sebelumnya tidak pernah tahu siapa ibu kandungnya.
Ia hanya mendapatkan cinta dari ayah angkatnya, Yakub Hassan (76).
Namun kini Sof yang telah berusia 20 tahun mengungkapkan keinginannya untuk bertemu ibu kandungnya.
"Pertama saya memberi tahu dua teman dekat bahwa saya ingin menemukan ibu kandung saya.
Saya tidak ingin bertemu secara langsung karena saya belum siap tetapi saya ingin melihat wajahnya.
Mula-mula hanya ingin tahu dia masih hidup atau dah meninggal dunia.
Sebab, selama ini saya tak pernah berhubung dengan dia,” ujar Sof.
Lebih lanjut, Sof mengaku tak menyangka ucapannya ditanggapi serius oleh kedua sahabatnya, Hana dan Irsyad.
Kemudian mereka langsung memulai untuk mencari sang ibu.
Setelah sekitar satu bulan berusaha melacak ibu kandung Sof, akhirnya mereka berhasil melacak wanita yang tinggal di Johor Bahru, Johor.
"Ketika teman saya menyuruhnya untuk membantu saya menemukannya, dia menanyakan nama lengkap saya.
Gak nyangka lama terus ngasihnya.
Teman saya sudah lama diam, tidak ada kabar baik sama sekali.
Sekitar sebulan yang lalu, dia menyebut nama ibumu, kan (Sof menolak mengungkapkan identitas ibu).
Saya sangat terkejut ketika dia bisa mengetahui nama lengkap ibu saya.
Jadi teman saya yang lain mencari di Facebook dan akhirnya menemukan akunnya.
Mereka percaya itu ibu saya karena wajahnya kurang lebih sama.
Jadi mereka mencoba menghubungi saya melalui pesan di Facebook," kata Sof.
Saat dicermati di profil Facebook wanita tersebut, informasi tersebut memang sama dan akurat dengan informasi yang Sof ketahui melalui ayah angkatnya.
Kedua sahabat itu melanjutkan upayanya dengan mencoba mendapatkan nomor yang bisa dihubungi melalui pesan di Facebook.
Upaya mereka untuk menghubungi ibu kandung Sof berhasil ketika wanita itu menanggapi pesan dari salah satu temannya.
"Awalnya saya tidak yakin itu ibu kandung saya.
Teman wanita Sof mengobrol tetapi tidak mendapat balasan, tetapi ketika teman pria mengirim pesan, dia membalas.
Saat teman Sof bertanya apakah pernah ada nama untuk anak Nurshahira Sofea... dia mengaku ada.
Ibuku terus menanyakan segala macam pertanyaan tentang pacarku.
Setelah mengobrol lama, ibu saya mengundang saya untuk bertemu.
Akhirnya pada tanggal 30 Agustus, kami bertemu di dekat sebuah kafe dekat Johor Bahru.
Tapi sekarang ibu saya bekerja di Kuala Lumpur.
Ketika saya bertemu dengannya, dia menceritakan semuanya kepada saya.
Mengapa dia meninggalkan saya.
Jadi dari sana saya tahu mengapa dia membuat keputusan itu.
Tetapi saya tidak bisa memberi tahu dia secara terbuka," kata Sof.
Setelah mereka bertemu, sang ibu mengajak Sof untuk tinggal bersamanya namun permintaan tersebut ditolak karena dia lebih nyaman tinggal sendiri.
Menurut gadis ini, ia sudah terbiasa mandiri sejak menyelesaikan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) karena terus bekerja di pusat perbelanjaan Mid Valley Southkey di Johor Bahru hingga sekarang.
Sebagai catatan, berbagi video sedih yang diposting tentang perjalanan Sof bertemu ibu kandungnya setelah 20 tahun berpisah cukup menyentuh jiwa siapa pun yang melihatnya.
(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dengan judul Sempat Disangka Boneka, Bayi Perempuan yang Ditemukan Warga Cibogor Kini Dirawat Ketua RW.