'Langsung Saya WA' Murka Ayah Brigadir J, bak Ditusuk dari Belakang Pdt Gilbert Lumoindong: Fitnah!
Ayah Brigadir J murka bak ditusuk dari belakang oleh Pendeta Gilbert Lumoindong. Tak terima putranya yang sudah tiada kembali difitnah.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J murka pada Pendeta Gilbert Lumoindong.
Bagaimana tidak, sebelumnya datang ziarah dan berdoa di makam Brigadir J, kini Pendeta Gilbert Lumoindong justru terkesan membela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Bahkan Pendeta Gilbert Lumoindong sampai menyebut Putri Candrawathi telah berkata jujur soal pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
Tak hanya itu, Sang pendeta juga menyebutkan Ferdy Sambo marah dan membunuh Brigadir Yosua Hutabarat dengan aksi pembunuhan berencana.
Baca juga: Kedekatan Bripda Reza dan Vera Simanjuntak, Netizen Jodohkan, Bibi Brigadir J: Waktu Indah Bagi Kami
Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J Lambat, Ini yang Buat Pengacara Kesal: Pahamlah Hukum di Negara Ini

Ada lima tembakan di tubuh Brigadir Yosua Hutabarat. Parahnya, Pendeta Gilbert mengatakan Ferdy Sambo tak ada niat membunuh Brigadir Yosua Hutabarat.
Katanya, Ferdy Sambo memanggil ambulans, namun nyawa Brigadir Yosua tak tertolong.
Padahal diketahui Ferdy Sambo menembak Brigadir Yosua yang sudah terkapar.
Pembelaan Gilbert ke Ferdy Sambo lantaran telah bertemu dengan Putri Candrawathi.
Ia mempercayai semua omongan Putri.
Baca juga: Skenario Baru Ferdy Sambo bak Tercium, IPW Bongkar Tujuan Khusus Putri Ngotot Jadi Korban Pelecehan
Padahal, Putri Candrawathi merupakan pembohong dalam kasus kematian Brigadir Yosua.
Ia sudah membuat laporan palsu soal pelecehan seksual.
Polisi tidak ada menemukan unsur pelecehan seksual.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert mendatangi orangtua Brigadir Yosua Hutabrat di Sungai Bahar, Jambi. Ia datang dengan maksud berbela sungkawa.
Ia turut berdoa di makam Brigadir Yosua Hutabarat tepat pada 40 hari usai meninggalnya Brigadir Yosua.
Namun kini sikap Gilbert berbanding terbalik.
Kini ia menyudutkan Brigadir Yosua sehingga membuat Ayah Brigadir Yosua marah.

Ayah Brigadir Yosua Hutabarat Samuel Hutabarat marah ketika menonton YouTube Gilbert membela Ferdy Sambo.
Ia langsung mengirim pesan WhatsApp ke Gilbert Lumoindong. Ia merasa baru kali ini pendeta memfitnah orang mati.
"Saya bilang sama dia, Pendeta Gilbert yang terhormat ini, setahu saya baru ini ada pendeta bisa memfitnah orang yang sudah meninggal" kata Samuel dikutip dari YouTube Irma Hutabarat, Rabu (28/9/2022).
Sambil diwawancarai aktivis Irma Hutabarat, Samuel mengaku kesal dengan sikap Gilbert yang awalnya datang dengan ramah, tetapi tiba-tiba menusuk dari belakang.
“Saya lihat di YouTube, dia bilang si Putri mengatakan jujur makanya dia mengatakan ‘Sebagai hamba Tuhan, kalau dia tidak beritakan kejujuran, dia berdosa’ Nah, omongan itu saya bantah, langsung saya WhatsApp dia.
Lebih lanjut, sehabis mengetahui pernyataan pendeta Gilbert di YouTube, Samuel langsung emosi dan menelpon sang pendeta, akan tetapi panggilannya tidak direspons.
“Dia menanggapinya hanya sekali dengan pesan whatsapp dan selebihnya dengan voice note" pungkas Samuel.
Samuel juga mengatakan bahwa Pendeta Gilbert Lumoindong sempat datang ke Sungai Bahar, memimpin doa di rumah dan bahkan berkunjung ke makam Brigadir J.
“Dia (pendeta Gilbert) waktu itu datang ke Sungai Bahar, tapi tanggalnya saya sudah lupa.
Dia memimpin doa di rumah dan berkunjung ke makam (Brigadir J) di makam dia juga memimpin doa” tuturnya.
'Fitnah Lebih Kejam' Curhat Ibu Brigadir J, Tangisnya Pecah Ingat Nasib Putranya, Kini Minta Bantuan
Sebelumnya, ibu Brigadir J juga sempat menangis mengingat kembali nasib pilu yang dialami mendiang anaknya.
Dalam undangan wawancara di sebuah kafe di Jambi, Rosti Simanjuntak berurai air mata saat diminta bercerita soal sosok almarhum Yosua.
Memulai cerita, Rosti Simanjuntak menyebut Yosua adalah titipan Tuhan yang paling berharga dalam hidupnya.
"Semenjak kecil, memang anak ini dititipkan Tuhan, merupakan harta yang berharga di keluarga kami, terlebih saya ibunya yang sudah melahirkan, membesarkan, mandiri mengajarinya," ungkap Rosti Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Bonapasongit Studio, Sabtu (24/9/2022).

Setali tiga uang dengan sang suami, Rosti mengakui bahwa Yosua adalah anaknya yang paling penurut.
Dalam keadaan apapun, Yosua tidak pernah mengeluh atau membantah ucapan sang ibu.
Karenanya saat mendengar Yosua telah tiada, hati Rosti hancur berantakan.
"Kalaupun diceritakan, sangat berat, mungkin kalau saya ceritakan, antara percaya enggak percaya. Apapun penderitaannya, dia ( Yosua) menerima dan tidak pernah berkata apapun saking penurutnya, dan patuhnya, itu kelebihan di antara mereka berempat," kata Rosti Simanjuntak.
Mengenang sosok Brigadir J, Rosti menyebut putranya bisa mengerjakan semua pekerjaan.
Tak hanya itu, almarhum Yosua juga diakui Rosti Simanjuntak adalah anak yang peka.
"Dia dari kecil diberi Tuhan suatu feeling, instingnya luar biasa, yang bisa mengerti kondisi mamanya, bahkan kakak dan adiknya," akui Rosti Simanjuntak.
Lantaran hal tersebut, Rosti sangatlah dekat dengan Yosua.
Semasa hidupnya, Yosua selalu menelepon Rosti Simanjuntak setiap hari.
Dalam obrolannya, Rosti selalu memberikan nasihat agar Yosua jadi sosok baik hati dan bisa memegang kepercayaan.
"Saya bertanya setiap hari dan memberikan saran kepada dia, agar dia melakukan yang baik. Tidak boleh berlaku walaupun kita sudah dikasih orang kepercayaan, kita jangan sampai membuat orang tidak percaya. Saran itu, itulah yang diingatnya, anak ini sangat patuh dan penurut," pungkas Rosti Simanjuntak.
Mengenang kematian sang putra kesayangan, Rosti Simanjuntak meminta doa kepada khalayak.
Sadar kasus anaknya mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian Yosua.
"Mohon bantu kami, bapak ibu, untuk mengungkap kasus ini, agar kasus ini terungkap dengan kebenaran dan keadilan dari Tuhan, dengan bantuan bapak dan saudara semua," pinta Rosti Simanjuntak.
Terkait kasus sang putra, Sameul Hutabarat turut geram.
Terlebih pembunuh utama Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bak tak ingin mengakui perbuatan kejinya.
Seperti diketahui, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terus menggaungkan isu pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J.
"Anak kita sudah meninggal dunia, yang pertama, sudah difitnah, yang di Duren Tiga, ini lagi di Magelang difitnah lagi. Sudah mati, difitnah lagi. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Samuel Hutabarat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dan TribunnewsBogor.com dengan judul Ayah Brigadir J Marah ke Pdt Gilbert yang Tuduh Anaknya Lecehkan Putri: Menusuk dari Belakang, Kasusnya Mulai Redup, Tangis Ibunda Brigadir J Pecah Usai Beberkan Hal Tak Terduga: Mohon Bantu Kami