Breaking News:

Detik-detik Alfiansyah Lihat Ortu Jatuh & Tewas saat Nonton Arema, Menjerit Wajah Ayah Sudah Biru

Pilu nasib M Alfiansyah, bocah 11 tahun yang ikut menonton laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Editor: galuh palupi
Dok. Ketua RT 14 RW 8, Kelurahan Bareng, Malang
Yulianton dan Devi Ratna korban tewas di kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pilu nasib M Alfiansyah, bocah 11 tahun yang ikut menonton laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Alfiansyah harus melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana orangtuanya meregang nyawa.

M Alfiansyah awalnya ikut bersama orang tua menonton derbi Jawa Timur itu.

Pasutri itu bernama M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30).

Akhirnya meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Foto M Alfiansyah korban selamat sedangkan kedua orang tuanya meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Foto M Alfiansyah korban selamat sedangkan kedua orang tuanya meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). (Kompas.com/Dok. Ketua RT 14/ RW 8, Kelurahan Bareng, Kota Malang)

Untungnya, anak semata wayangnya, yakni M Alfiansyah (11), dapat selamat dari tragedi tersebut.

Baca juga: NGERI Kondisi Korban Ricuh Arema FC vs Persebaya, Alami Cedera Otak & Belum Sadar, Menpora Prihatin

Cerita akhirnya disampaikan oleh Doni, keluarga yang menyaksikan langsung pahitnya malam sabtu hingga M Alfiansyah harus kehilangan kedua orang tuanya sekaligus.

Doni (43), saudara korban, menuturkan, saat itu dia juga ikut menyaksikan laga derbi Jawa Timur itu.

Dirinya menemukan keberadaan kedua korban di Stadion Kanjuruhan setelah ditolong oleh orang lain.

Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

"Jenazah sampai rumah sekitar subuh.

Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahat," kata Doni saat diwawancarai di rumah duka pada Minggu, dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com.

Doni memperkirakan, kedua korban meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan menghirup gas air mata.

Cerita juga disampaikan Doni yang mengungkap detik-detik Alfiansyah, sang anak sematawayang kehilangan orang tuanya karena terjatuh.

Ternyata, saudara Doni terjatuh dari tribun hingga mengalami sesak napas karena menghirup udara gas air mata.

Berawal dari Arema FC kalah di kandang sendiri, suporter ngamuk hingga terkena gas air mata
Berawal dari Arema FC kalah di kandang sendiri, suporter ngamuk hingga terkena gas air mata (Instagram @baimwong, SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Pada akhirnya, Doni mendapati saudaranya sudah dalam keadaan wajah membiru dan sang anak yang meminta bantuan polisi.

Diceritakan Doni, Alfiansyah sempat menjerit dan meminta bantuan polisi untuk menolong.

Baca juga: NGERI Kondisi Korban Ricuh Arema FC vs Persebaya, Alami Cedera Otak & Belum Sadar, Menpora Prihatin

Ternyata hanya M Alfiansyah saja yang mendapat kesempatan diselamatkan.

Anak korban dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," katanya.

Dia mengatakan, almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.

Sedangkan, almarhum Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.

Cerita M Alfiansyah semakin memilukan setelah diketahui bakal merayakan ulang tahunnya beberapa bulan mendatang, sayangnya kedua orang tua sudah meninggal dunia terlebih dulu.

Doni mengungkapkan, anak almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang.

"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," katanya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menerangkan, kronologi awal kejadian tersebut, yakni bermula saat laga pertandingan antara Arema Vs Persebaya dengan kekalahan Arema skor 2-3 oleh Persebaya.

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam
Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Hal tersebut memicu suporter Arema Malang yang berada di tribun masuk ke dalam lapangan untuk mengejar pemain dan official Arema Malang.

Baca juga: RICUH Arema FC vs Persebaya, Suporter Panik Kena Gas Air Mata, Terinjak & Sesak Napas, 127 Tewas

Petugas yang saat itu tengah bertugas mengamankan laga pertandingan berusaha menghimbau aremania untuk kembali ke tribun.

Namun tidak diketahui kenapa, lanjut Nico, massa semakin anarkis sehingga menyebabkan 2 petugas kepolisian meninggal dunia.

Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa.

Korban dari aremania yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.

Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan, sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ungkap Nico.

Dari sanalah akhirnya para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.

Ditambahkan oleh Bupati Malang Bapak H. Sanusi didampingi Sekda dan Pejabat Pemkab Malang, bahwa para korban yang di rawat di rumah sakit akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang. (Tribun Jatim)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Jatim dengan judul 'Jerit Anak Pasutri Aremania Minta Bantuan Polisi: Ayah Ibu Jatuh, Kini Antar Orang Tua 1 Liang Lahat'

Tags:
AlfiansyahAremaPersebayaJawa Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved