TANGIS Kurnia, Kakak Jadi Korban Kanjuruhan, Jasad Lebam Terinjak, Wajah Menghitam Kena Gas Air Mata
Tangis keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Seorang adik pilu lihat jenazah sang kakak wajahnya menghitam gara-gara terkena gas air mata.
Editor: octaviamonalisa
Masih SMP bu," ujarnya dengan suara terbata-bata.

Sugianto mengungkapkan, anaknya yang menjadi korban tersebut merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.
Ia pun menceritakan bagaimana Nizam pergi ke pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya itu, hingga saat-saat terakhir berkomunikasi dengan anaknya.
Menurutnya, sejak Sabtu (1/10/2022) pagi, sang anak memang telah berencana pergi bersama sejumlah teman sekolahnya ke Malang sekaligus melihat pertandingan Bigmatch Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sempat merasa berat mengizinkan anaknya bepergian, namun Sugianto juga tak ingin anaknya murung karena dilarang menonton dan bermain dengan teman-temannya.
Ia pun akhirnya mengizinkan putra bungsunya untuk pergi menonton pertandingan tersebut.
Hingga pada malam terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, ia mendapatkan kabar tak mengenakkan.
Baca juga: PILU Aremania Ngeri Lihat Efek Gas Air Mata di Jenazah Temannya: Bukan Gas Air Mata Tapi Gas Beracun
Sejumlah teman anaknya memberikan kabar bahwa M Nizamudin hilang dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya tahu dari teman-temannya yang ngajak pada Sabtu sore itu.
Banyak temannya sekitar 10 orang, datang ke rumah," ungkapnya.
Diketahui kemudian bahwa putranya menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.
Menurut Sugianto, ia sempat menelpon putranya sebelum pertandingan dimulai, yaitu sekitar pukul 18.00 WIB.
Diketahui pertandingan Arema FV vs Persebaya Surabaya itu dimulai pukul 20.00 WIB.
Meski telponnya tak diangkat, namun Nizam masih sempat mengirimnya pesan singkat.
Sugianto tak menyangka, pesan melalui WhattsApp (WA) tersebut menjadi kalimat terakhir dari sang anak, sebelum tewas.
