Breaking News:

'Saya Rawat dari Kecil', Ayah Angkat Kenang Anak Pamit ke Stadion Kanjuruhan, Pulang Jadi Jenazah

Seorang warga Blitar mengenang anak angkatnya saat pamitan ke Stadion Kajuruhan, pulang sudah jadi jenazah

Editor: Talitha Desena
Surabaya.Tribunnews.com/Purwanto dan Dok. Polres Blitar Kota
Warga Blitar kenang anak angkat saat pamitan ke Stadion Kajuruhan, pulang jadi jenazah 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pilunya seorang warga yang anak angkatnya jadi korban tragedi stadion Kanjuruhan, Malang  saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022.

korban tewas saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut adalah Andika Bayu Pradana.

Ayah angkat Andika sangat berduka atas meninggalnya Andika yang tak terduga in di stadion Kanjuruhan.

Remaja 17 tahun tersebut adalah warga Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Menurut Kepala Desa Kedawung, Abdullah, Andika berangkat dari Blitar ke Malang berboncengan motor dengan tetangganya.

"Teman korban selamat," kata Abdullah, Minggu (2/10/2022).

Ia mengatakan keluarga mendapatkan kabar Andika meninggal dalam tragedi tersebut pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Pilu Aremanita Asal Jember Korban Stadion Kanjuruhan, Seminggu Terakhir Manja, Ada Gelagat Begini

Baca juga: Banyak Nyawa Muda Melayang, Ini Sederet Foto Korban Tragedi Kanjuruhan, Masih Pelajar SMP dan SMA

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kerusuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya tidak hanya terjadi di dalam stadion. Mobil dinas polisi ada yang dirusak dan dibakar.SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kerusuhan suporter usai pertandingan Arema FC vs Persebaya tidak hanya terjadi di dalam stadion. Mobil dinas polisi ada yang dirusak dan dibakar.SURYA/PURWANTO (Surya.co.id/ Purwanto)

Keluarga kemudian berkoordinasi dengan pihak desa. Ditemani perangkat desa, keluarga menjemput jenazah Andika untuk dimakamkan di Blitar.

Ayah angkat Andika, Warji bercerita Andika sering menonton sepak bola ke Malang.

Setiap berangkat, ia akan pamit ke keluargannya. Namun pertandingan Arema Vs Persebaya menjadi pertandingan terakhir yang ditonton oleh Andika.

"Saya rawat dia sejak kecil. Dia adalah cucu dari kakak saya," kata Warji.

5 meninggal, 2 kritis dan 5 hilang

Setidaknya ada lima warga Kabupaten Blitar yang menjadi korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).

Hingga Minggu (2/10/2022) siang, selain lima orang meninggal, dua orang dalam kondisi kritis dan lima lainnya sedang dalam prosesn pencarian.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati.

Menurutnya seluruh korban mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit di Kabupaten dan Kota Malang.

"Itu data terakhir ya. Selain itu ada lagi 5 warga Blitar yang tercatat mengalami luka ringan dan sudah bisa meninggalkan rumah sakit," kata Christine saat dikonfirmasi Kompas.com.

Beberapa dari korban meninggal, kata dia, sudah dijemput pihak keluarga dan sebagian sudah dimakamkan.

Kelima korban meninggal semuanya laki-laki, yaitu:
1. Moh. Rizki Darmawan (16), Plosorejo, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum;
2. Andika Bayu Pradana (20), Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok;
3. Muhamad Mustofa, Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok;
4. M. Mungizul Hidayatullah, Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan;
5. Muhammad Khoirul Huda (28), Kemloko, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

Sementara dua korban yang kritis adalah Riki Febrinanto (17) dan perempuan bernama Debora Anca.

Mereka berdua adalah warga Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro dan Desa Bajang, Kecamatan Talun.

Sedangkan warga Kabupaten Blitar yang masih belum ditemukan adalah:

1. Muhammad Muzaky Ma'sum (20), Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro;
2. Moch. Bagus Pradana (25), Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro;
3. Gandang Suprapto (22), Desa Sumberejo, Kecamatan Talun;
4. Nandita Harisqi (19), Kelurahan Bence, Kecamatan Garum;
5. Deva Herlis Tyo Kartikatama (23), Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

Selain itu ia menyebut ada lima warga Kabupaten Blitar yang mengalami luka ringan dan sudah diperkenankan pulang.

Dan ada satu warga asal Kecamatan Kanigoro yang mengalami luka ringan lebam di kepala dan dirawat di puskesmas setempat.

3 Bersaudara Aremania Masih SMA Nonton Bareng, Nahas Semua Meninggal di Kanjuruhan

Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Photo by AFP/STR)

Nasib nahas dialami oleh tiga bersaudara yang nonton bareng laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Ketiga bersaudara sesama Aremania itu menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

Mereka ialah Mohammad Haikal Maulana (18) siswa SMKN 2 Tulungagung, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.

Lalu dua saudaranya yang meninggal bersamaan diketahui bernama Astrid, siswi kelas 2 SMA di Malang dan satunya asal dan Muhammad Irsyad Aljuned (18) , siswa kelas 3 SMKN Kudu, Jombang.

Ayah Irsyad, M.Arif Junaedi menceritakan, anaknya Irsyad ikut bergabung dalam fans Aremania Megaluh Jombang dan seringkali menonton laga Arema FC di Kanjuruhan.

Korban sebelumnya berangkat bersama adik kandungnya bernama M. Yaziid Novel Al Bastommy (15).

Mereka mengendarai motor Vario dari Jombang menuju Malang, pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Setibanya di Malang, Irsyad bersama dua saudaranya sebaya yakni satu pria dan satu wanita menuju ke Stadion Kanjuruhan.

Sementara sang adik tak jadi masuk stadion karena tak mendapatkan tiket.

Nahas ketiga korban yang merupakan satu kerabat ini meninggal akibat kekurangan oksigen sesak napas karena gas airmata, desakkan-desakan hingga terinjak-injak saat hendak keluar stadion.

"Ya masih satu keluarga yang meninggal, kakaknya dari Tulungagung namanya Haikal kelas 1 SMA dan di Malang Astrid kelas 2 SMA, kalau Irsyad kelas 3 SMA," ucap Arif.

Kondisi korban mengalami luka lebam di bagian kaki, dada bahkan wajahnya membiru seperti gosong.

"Kondisinya luka di kaki, memar di dada dan wajahnya seperti gosong,membiru karena terkena gas airmata, ya ketiganya meninggal yang satu cewek lebam di dada dan pipi kiri," bebernya.

Korban tragedi Kanjuruhan asal Jombang M.Irsyad Aljuned dimakamkan di di TPU Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). Irsyad jadi korban tewas bersama dua saudaranya yang seumuran
Korban tragedi Kanjuruhan asal Jombang M.Irsyad Aljuned dimakamkan di di TPU Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). Irsyad jadi korban tewas bersama dua saudaranya yang seumuran (SURYAMALANG.COM/Mohammad Romadoni)

Arif sempat mendapat firasat buruk sebelumnya sebelum anaknya pamit untuk menonton pertandingan bola di Stadion Kanjuruhan.

Pihak keluarga sempat melarang Irsyad berangkat Magrib untuk menonton laga Derby Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Firasat ada daun hijau menempel di baju malam itu saya posisinya kerja di Ngunut Kabupaten Tulungagung tidak lama saya dapat kabar ini," pungkasnya.

Aremania pelajar, korban tragedi Kanjuruhan asal Jombang, Muhammad Irsyad Aljuned (18) dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: FAKTA-FAKTA Korban Arema Vs Persebaya: Anak-anak Banyak Tewas, Keluarga Nangis Histeris Cari Korban

Irsyad, pelajar SMKN Kudu ini adalah salah satu korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan usai laga pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya yang merenggut ratusan korban jiwa.

Kesedihan mendalam dirasakan keluarga saat pemakaman korban tragedi Kanjuruhan.

M.Arif Junaedi, ayah korban tak kuasa membendung kesediahannya saat melihat jenazah anak pertamanya itu secara berlahan diturunkan ke liang lahat.

Tak hanya dia, Kesi Ernawati ibu korban tampak meneteskan air mata meratapi kepergian anaknya secara tragis tersebut.

Ia terlihat menangis tersedu-sedu di atas pusara anaknya dalam kondisi guyuran hujan sore itu.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). (Surabaya.Tribunnews.com/Purwanto)

Arif mengaku masih tak percaya anaknya meninggal dalam musibah di Kanjuruhan.

Saat kejadian itu, dia sedang bekerja di Tulungagung mendapat kabar Irsyad belum pulang dari menonton pertandingan bola di Kanjuruhan.

"Saya posisinya kerja di Tulungagung ditelepon ada musibah di Kanjuruhan saat itu (Korban, Red) belum ketemu itu sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/10/2022).

Menurut dia, pihak keluarga dibantu relawan mahasiswa berupaya mencari hingga akhirnya mendapati korban ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada, Kabupaten Malang.

"Kondisinya kritis dan meninggal di rumah sakit Wava Husada, Kepanjen karena meluber banyak korbannya sehingga tidak terkontrol," ungkapnya.

(Kompas.com)(SuryaMalang)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arema Vs Persebaya, Laga Terakhir yang Ditonton Andika... dan di SuryaMalang.com dengan judul 'Kisah 3 Saudara Aremania yang Pelajar SMK Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Dada dan Wajah Membiru'

Sumber: Kompas.com
Tags:
KanjuruhanBlitarMalangArema FCPersebayakorban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved