'Tidak Mampu Menahan' Kesaksian Teman Korban Detik-detik Terakhir Tembok Roboh MTSN 19 Pondok Labu
Teman korban tembok maut MTSN 19 Pondok Labu, sempat dengar suara retakan sebelum insiden maut terjadi.
Editor: Candra Isriadhi
Meski begitu, para petugas masih fokus melakukan pencarian di lokasi tersebut.
"Informasi terakhir, evakuasi tim kami sudah beristirahat sementara karena menunggu surutnya air."
"Sudah dipastikan tidak ada korban lagi," ungkap Sugeng.
"Tapi setelah airnya surut, kita cek lagi untuk memastikan ada korban lagi atau tidak," terangnya.
Kesaksian Warga

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, tiga siswa tewas dan satu siswa luka berat akibat tertimpa tembok bangunan MTSN 19 Jakarta, Kamis.
Sekolah yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan, itu diduga roboh akibat tak kuat menahan luapan air Kali Krukut yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Seorang saksi, Suherman (65), menuturkan pada saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan deras.
Alhasil, Kali Krukut di lokasi meluap dan mengakibatkan tembok roboh.
"Yang jelas korban ketiban ada empat orang. Satu selamat kakinya patah dan tiga meninggal," ujarnya di lokasi, Kamis.
Suherman dan warga yang lain pun langsung mengevakuasi korban dari reruntuhan tembok.
Ketika tengah membantu evakuasi, Suherman sempat mendengar suara teriakan kesakitan dari seorang korban selamat.
"Sekitar 30 menit proses evakuasinya," imbuhnya.
(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
Diolah dari artikel TribunJakarta.com dengan judul Detik-detik Tembok Roboh di MTSN 19 Pondok Labu Jaksel yang Tewaskan 3 Siswa.