Kunci Jawaban
SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPS Kelas 8 Hal 232 233, Apa 5 Penyebab Kegagalan Mengusir Penjajah?
Soal dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 atau 2 SMP halaman 232, 233 mengenai kegagalan mengusir penjajah
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 atau 2 SMP halaman 232 233 yang akan mempelajari mengenai kegagalan mengusir penjajah.
Simak baik-baik soal dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 atau 2 SMP halaman 232 233 ini yang berisi pernyataan dan penjelasan mengenai sejarah.
Dengan mengerjakan soal dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 atau 2 SMP halaman 232 233 ini, anak-anak diharap lebih memahami dan menghargai sejarah Indonesia.
Berikut kunci jawaban materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 atau 2 SMP halaman 232, 233.
Kunci jawaban IPS kelas 8 halaman 232, 233 memuat soal melengkapi tabel mengenai penyebab kegagalan dasn penjelasannya.
Pada buku IPS kelas 8 halaman 232 dan 233, siswa diharapkan membaca dan memahami materi tentang penyebab kegagalan mengusir penjajah.
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPA Kelas 9 Hal 192 193 194 Uji Kompetensi, Apa Fungsi Elektroskop?
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Matematika Kelas 5 Hal 95, Perbandingan Luas Halaman dengan Kantor

Jawaban:
1. Sebelum masa 1908 dan penyebab kegagalan yaitu bangsa Indonesia belum menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan.
Penjelasan: kala itu bangsa Indonesia belum menyadari akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Baru setelah berdirinya budi utomo, para pemuda mulai sadar hal yang terpenting dalam perjuangan mencapai kemerdekaan adalah persatuan dan kesatuan.
2. Penyebab kegagalan yaitu perjuangan kala itu masih bersifat kedaerahan atau bersifat lokal.
Penjelasan: kala itu, perjuangan masih menggunakan persenjataan yang seadanya dan jumlah prajurit yang juga terbatas karena sifatnya lokal.
3. Penyebab kegagalan yaitu persenjataan yang digunakan masih tradisional.
Penjelasan: persenjataan yang digunakan masih kalah modern dan canggih bila dibandingkan dengan para penjajah.
Bahkan para pejuang Indonesia masih menggunakan bambu runcing.
4. Penyebab kegagalan yaitu politik adu domba dilancarkan Belanda.
Penjelasan: karena adanya sifat fanatisme pada golongan dan sukunya, maka bangsa Indonesia mudah diadu domba.
Perang paderi merupakan salah satu contoh keberhasilan Belanda dalam mengadu domba pribumi.
5. Penyebab kegagalan yaitu tingkat pendidikan pribumi masih sangat rendah.
Penjelasan: tingkat pendidikan yang masih rendah membuat rakyat Indonesia mudah dihasut oleh Belanda.
Bahkan mereka banyak membelot dengan memberikan dukungan Belanda karena tergiur iming-iming materi dan jabatan sebagai pegawai pemerintah.
3 Kaidah Ilmu Sejarah

Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Sebagai sebuah peristiwa, sejarah bisa dipahami lewat empat kaidahnya.
Apa sajakah empat kaidah sejarah? Berikut penjelasannya:
Sejarah itu fakta
Perbedaan pokok antara sejarah dengan karya fiksi adalah penyuguhannya. Sejarah menyuguhkan fakta, sedangkan karya fiksi menampilkan imajinasi, khayalan, dan fantasi.
Adapun kronik, hikayat, syair, dan babad yang ditulis setelah peristiwa, harus diterapkan sesuai prosedur standar dari kritik sejarah.
Sejarah itu diakronis, ideografis, dan unik
Sejarah itu diakronis, sedangkan ilmu sosial itu sinkronis. Artinya, sejarah memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang. Sejarah akan membicarakan satu tempat dari waktu A sampai B.
Sejarah berusaha melihat segala sesuatu dari rentang waktu. Berarti sejarah melihat perubahan, kesinambungan, ketertinggalan, dan loncatan-loncatan.
Sementara itu, ilmu sosial sifatnya sinkronis, artinya meluas dalam ruang. Ruangannya luas, tetapi waktunya pendek.
Ibarat meneliti sebuah pohon, ilmu sinkronis tertarik untuk membicarakan struktur pembentuknya.
Sejarah juga diakronis, artinya melukiskan (menggambarkan, memaparkan, menceritakan) sebuah kejadian.
Sedangkan ilmu sosial itu nomotetis, dalam bahasa Yunani, berarti hukum. Ilmu sosial berusaha mengemukakan hukum. Misalnya, sama-sama menulis mengenai revolusi.
Sejarah itu empiris
Inilah yang membedakan sejarah dengan ilmu agama. Sejarah itu bersifat empiris, sedangkan ilmu agama normatif.
Sebab, sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. Meski bersifat normatif, bukan berarti ilmu agama tidak memiliki unsur empiris, karena sisi normatifnya dijadikan rujukan.
*Disclaimer :
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 232 dan 233: Penyebab Kegagalan Mengusir Penjajah dan di Kompas.com dengan judul 3 Kaidah Ilmu Sejarah