Breaking News:

13 Orang Meninggal Korban Badai Tropis Nalgae di Filipina, Warga Terdampak Banjir & Tanah Longsor

Badai tropis Nalgae di Filipina tewaskan belasan orang dampak banjir dan tanah longsor.

Editor: Candra Isriadhi
Twitter.com dan Handout / Unit Maritim Regional 12 - Polisi Maritim Sultan Kudarat / AFP
Ilustrasi badai tropis Nalgae yang melanda Filipina. Badai tropis Nalgae di Filipina tewaskan belasan orang dampak banjir dan tanah longsor. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Badai tropis Nalgae di Filipina tewaskan belasan orang dampak banjir dan tanah longsor.

Negara Filipina kini dilanda badai tropis Nalgae yang akibatkan bencana banjir dan tanah longsor.

Setidaknya update terbaru 13 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Filipina Selatan.

"Sedikitnya 10 korban tewas berasal dari kota Datu Blah Sinsuat yang dilanda banjir di pulau Mindanao," kata Kepala Pertahanan Sipil Pemerintah Daerah Naguib Sinarimbo, Jumat (28/10/2022).

Tim penyelamat membantu warga mengungsi di Kalamansig, Sultan Kudarat pada 28 Oktober 2022, akibat hujan lebat yang mengakibatkan banjir yang dibawa oleh Badai Tropis Nalgae.
Tim penyelamat membantu warga mengungsi di Kalamansig, Sultan Kudarat pada 28 Oktober 2022, akibat hujan lebat yang mengakibatkan banjir yang dibawa oleh Badai Tropis Nalgae. (Handout / Unit Maritim Regional 12 - Polisi Maritim Sultan Kudarat / AFP)

Dikutip Al Jazeera, tim penyelamat dengan perahu karet menemukan tiga mayat lagi di kota tetangga Datu Odin Sinsuat.

Kantor berita AFP melaporkan, korban ditemukan saat tim penyelamat menyisir daerah banjir di sekitar Kota Cotabato.

"Kami berharap tol akan berakhir di sana," katanya.

Tim penyelamat dan unit militer menyisir daerah lain

Ilustrasi badai tropis Nalgae di Filipina.
Ilustrasi badai tropis Nalgae di Filipina. (Twitter.com)

Tim penyelamat termasuk unit militer juga memeriksa daerah lain di mana banjir dan tanah longsor telah dilaporkan.

Hujan deras mulai Kamis malam di wilayah miskin Mindanao yang memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Baca juga: HOROR! Banyak Peti Mati Berisi Jasad Manusia Berserakan, Tersapu Badai & Sulit Dimasukkan ke Tanah

Badan Prakiraan Cuaca Filipina di Manila mengatakan badai hujan itu terkait dengan Badai Tropis Nalgae, yang menuju ke utara Filipina.

Hampir 5.000 orang dievakuasi

Ilustrasi badai tropis Nalgae yang melanda Filipina.
Ilustrasi badai tropis Nalgae yang melanda Filipina. (Twitter.com)

Kantor Pertahanan Sipil mengatakan hampir 5.000 orang telah dievakuasi dari daerah rawan banjir dan tanah longsor menjelang pendaratan yang diperkirakan di Nalgae pada Sabtu atau Minggu.

Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina mengatakan pada Jumat pagi bahwa badai Nalgae (dikenal secara lokal sebagai Paeng) kemungkinan akan meningkat dalam 24 jam ke depan.

Baca juga: Daerah Tempat Tinggal Diterpa Badai Ida, Rumah Mewah Cardi B Kebanjiran: Ya Tuhan, Mulai Tenggelam

Kemungkinan akan menyebabkan banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan, dan angin mungkin mencapai kekuatan angin kencang. kekuatan.

Badai Tropis Nalgae "diperkirakan akan semakin meningkat saat bergerak di atas perairan hangat Laut Filipina.

"Badai tersebut dapat mencapai kategori badai tropis yang parah dalam waktu 24 jam ... kecil kemungkinannya untuk mencapai kategori topan", kata badan tersebut.

Warga Bogor Ogah Direlokasi Padahal Daerah Tempat Tinggal Rawan Bencana

Warga Bogor tak mau direlokasi padahal sering terjadi bencana, alasannya bikin miris.

Alasan dari beberapa warga Bogor yang keberatan direlokasi akibat bencana alam begitu pelik.

Pasalnya ada warga yang begitu kekeh masih tetap ingin menempati tempat tinggalnya karena rumah turun temurun.

Warga Gang Barjo secara kompak menyatakan keengganannya untuk di relokasi usai bencana longor menerpa lingkungan rumah mereka.

Terkait hal tersebut, warga Gang Barjo pun mengurai alasannya.

Pemkot Bogor saat meninjau kembali longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Warga ogah direlokasi ke wilayah lain usai tragedi longsor.
Pemkot Bogor saat meninjau kembali longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Warga ogah direlokasi ke wilayah lain usai tragedi longsor. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sebelumnya diwartakan, bencana longsor yang terjadi di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menyita perhatian publik.

Sebab di lokasi tersebut, sebanyak delapan orang tertimbun saat peristiwa longsor terjadi beberapa waktu lalu.

Tak ingin kembali timbul korban luka maupun jiwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengambil langkah cepat.

Baca juga: Terjadi Longsor di Bogor Pria Ini Jadi Kambing Hitam Sempat Lempar Benda Dikira Sebabkan Bencana

Langkah yang diambil Pemkot Bogor yakni melakukan relokasi kepada warga yang terdampak bencana alam tanah longsor.

Namun langkah cepat untuk me relokasi yang dilakukan Pemkot Bogor nampaknya tak akan berjalan mulus.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lokasi longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (22/10/2022).
Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lokasi longsor Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (22/10/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sebab, banyak warga yang menolak untuk di relokasi.

Alasannya yakni tempat yang didiaminya merupakan tempat peninggalan turun menurun.

"Saya dari kecil sudah disini ( Gang Barjo). Rumah juga sudah turun temurun dari orang tua saya. Gamau di relokasi," kata salah seorang warga perempuan yang berada di posko pengungsian Gang Barjo, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: KONDISI Terbaru Olivia, Yatim Piatu yang Sempat Tertimbun Longsor di Banjarnegara, Awalnya Trauma

Bahkan, warga meminta Pemkot Bogor mengizinkan agar mereka dapat menghuni kediamannya lagi.

"Kalau bisa mah saya minta untuk bisa nempatin rumah lagi. Kalau dipindahin rumahnya jadi hak milik kita gak?," katanya.

Dia pun menanyakan bahwa bagaimana dengan warga yang masih belum memiliki rumah.

Pemkot Bogor bersama Tim Geologi dan Tim Kelola Tata Kota Universitas Pakuan saat meninjau lokasi longsor di Gang Barjo, Kota Bogor, Rabu (19/10/2022).
Pemkot Bogor bersama Tim Geologi dan Tim Kelola Tata Kota Universitas Pakuan saat meninjau lokasi longsor di Gang Barjo, Kota Bogor, Rabu (19/10/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

"Kalau yang ngontrak gimana pak? Apakah dapat juga?," tanya warga.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, bahwa saat ini ada beberapa langkah yang akan dilakukan di Gang Barjo ini.

Mulai dari jangka pendek terkait menyodet saluran air Cidepit, hingga mapping lokasi.

"Jangka pendeknya kita melakukan sodetan air Cidepit bisa disalurkan melalui saluran air yang layak. Ini penting merembes dan menimbulkan masalah baru. Lalu, agar minta kos kosan di atas yang tidak memiliki IMB untuk dibongkar. Mereka sudah menyanggupi," kata Bima Arya saat dijumpai di lokasi longsor Gang Barjo, Sabtu.

"Saya kira satu dua hari ini akan dibongkar supaya alat berat masuk dan kita langsung intervensi fiisk. Kemudian, kedua jangka panjangnya Pemkot melakukan mapping diseyiap kecamatan ada lahan yang memiliki potensi untuk dibangun hunian tempat relokasi," imbuhnya.

Tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian satu orang korban yang masih tertimbun tanah longsor di Gang Barjo, Kota Bogor, Sabtu (15/10/2022).
Tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian satu orang korban yang masih tertimbun tanah longsor di Gang Barjo, Kota Bogor, Sabtu (15/10/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Bima Arya pun saat ini membeberkan, bahwa Pemkot sudah menyiapkan lahan tiap kecamatan untuk relokasi warga.

Tidak hanya warga Gang Barjo, namun semua warga yang berada di wilayah rawan bencana.

"Lahan kami siapakan tinggal kita pendataan mana yang darurat. Jadi, ada kategori merah, hitam dan kuning. Nah, yang hitam ini mutlak harus pindah tidak boleh tawar menawar. Merah bertahap, dan kuning pengawasan. Saya rasa Kepatihan dan Barjo ini menjadi pilot projek proses relokasi ke hunian yang layak dengan koordinasi dengan kementerian terkait," jelasnya.

Pemkot Bogor pun ditegaskan Bima Arya akan segera melakukan percepatan pendataan.

"Ini satu dua hari ini senin atau selasa sudah ada datanya. Kita lakukan pemetaan seluruh Kota Bogor. Ga boleh begini tahun depan," bebernya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Diolah dari artikel Tribunnews.com dengan judul Tanah Longsor dan Banjir di Filipina Tewaskan 13 Orang saat Badai Tropis Nalgae Menuju Selatan.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
tanah longsorbanjirFilipinabadai tropisNalgae
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved